Pelaksanaan Penelitian Deskripsi Subjek Penelitian Deskripsi Data Penelitian

44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara offline maupun online. Penelitian secara offline mulai dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2015 hingga 20 Desember 2015 disekitar Yogyakarta dan tanggal 21 Desember 2015 hingga 18 Januari 2016 disekitar Surakarta Solo. Sedangkan, penelitian secara online dimulai pada tanggal 17 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016, peneliti menggunakan google forms untuk menyebarkan skala dan mengumpulkan data. Pengumpulan data melalui penyeberan skala secara online terbilang lebih efisien terlebih dalam hal waktu daripada penyebaran skala secara offline. Namun, secara online justru banyak yang dinyatakan gugur atau tidak dapat dijadikan subjek dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan, banyak subjek yang tidak selesai mengisi pernyataan-pernyataan dari skala yang diberikan, sehingga banyak data yang diperoleh tidak dapat digunakan untuk pengukuran analisis selanjutnya.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah remaja berjenis kelamin perempuan dan laki-laki yang berusia 12 sampai 22 tahun. Jumlah subjek secara keseluruhan adalah 120 orang, yang dikelompokkan berdasarkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI jenis kelamin dan usia tahapan masa remaja, yaitu masa remaja awal, pertengahan dan akhir. Tabel. 9. Deskripsi identitas subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah Perempuan 60 Laki-laki 60 TOTAL 120 Tabel. 10. Deskripsi identitas subjek penelitian berdasarkan usia tahapan masa remaja Tahapan Masa Remaja Rentang Usia Jumlah Remaja Awal 12 – 14 Tahun 40 Remaja Pertengahan 15 – 18 Tahun 40 Masa Remaja Akhir 19 – 22 Tahun 40 TOTAL 120

C. Deskripsi Data Penelitian

Peneliti melakukan perbandingan antara mean teoritis dan mean empiris dari data yang telah diperoleh. Jika mean teoritis lebih kecil dari mean empiris, maka dapat disimpulkan bahwa subjek dari penelitian ini memiliki gaya hidup brand minded dan kecenderungan pembelian impulsif terhadap produk fashion yang tinggi. Namun, jika mean teoritis lebih besar dari mean empiris, maka dapat disimpulkan bahwa subjek dari penelitian ini memiliki gaya hidup brand minded dan kecenderungan pembelian impulsif terhadap produk fashion yang rendah. Mean teoritis diperoleh dari perhitungan secara manual, sedangkan mean empiris diperoleh dari perhitungan menggunakan program SPSS 16 for windows. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel. 11. Data Teoritis dan Empiris Variabel N p SD Mean Teoritis Mean Empiris Min. Maks. Mean Min. Maks. Mean Gaya Hidup Brand Minded 120 0,000 10.9 23 92 57,5 29 81 50,6 Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Fashion 120 0,000 10.7 22 88 55 29 78 47,6 Tabel. 12. Uji Beda Mean Teoritis dan Mean Empiris Gaya Hidup Brand Minded One-Sample Test Tabel 12 menunjukkan bahwa variabel gaya hidup brand minded memiliki nilai p= 0,000. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan antara mean teoritis dan mean empiris. Variabel gaya hidup brand minded memiliki mean teoritis sebesar 57,5 dan mean empiris sebesar 50,6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai mean teoritis lebih besar nilai mean empiris, maka dapat disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki gaya hidup brand minded yang terbilang rendah. Test Value = 57.5 T df Sig. 2- tailed Mean Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper -6.839 119 .000 -6.858 -8.84 -4.87 Tabel. 13. Uji Beda Mean Teoritis dan Mean Empiris Kecenderungan Pembelian Impulsif Proudk Fashion One-Sample Test Test Value = 55 T Df Sig. 2- tailed Mean Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper -7.483 119 .000 -7.333 -9.27 -5.39 Tabel 13 menunjukkan bahwa variabel kecenderungan pembelian impulsif produk fashion memiliki nilai p= 0,000. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan antara mean teoritis dan mean empiris. Variabel kecenderungan pembelian impulsif produk fashion memiliki mean teoritis sebesar 55 dan mean empiris sebesar 47,6. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai mean teoritis lebih besar nilai mean empiris, maka dapat disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki kecenderungan pembelian impulsif produk fashion yang terbilang rendah.

D. Hasil Penelitian