GAPI pada tanggal 21 Mei 1939
4
. Adapun salah satu tujuan GAPI adalah untuk melanjutkan gagasan dari Petisi Soetardjo yang ditolak oleh pemerintah
kolonial Belanda.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah yang berjudul “Peranan Gabungan Politik Indonesia dalam Perjuangan
Kemerdekaan Indonesia Tahun 1939- 1941”, adalah:
1. Faktor apa yang melatarbelakangi dibentuknya Gabungan Politik
Indonesia GAPI pada tahun 1939? 2.
Bagaimana peranan Gabungan Politik Indonesia GAPI dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1939-1941?
3. Apa kontribusi Gabungan Politik Indonesia GAPI dalam perjuangan
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1939-1941?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang berjudul Peranan Gabungan Politik Indonesia Dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
tahun 1939-1941 ini adalah sebagai berikut:
4
A. Kardiyat Wiharyanto, Sejarah Indonesia Baru I: Pergerakan Nasional, Yogyakarta, 2007, hlm. 71.
a. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa faktor-faktor penting yang
melatarbelakangi dibentuknya Gabungan Politik Indonesia pada tahun 1939.
b. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa peranan Gabungan Politik
Indonesia dalam dunia perpolitikan di Indonesia pada tahun 1939 hingga tahun 1941.
c. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa kontribusi Gabungan Politik
Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1939 hingga tahun 1941.
2. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah berjudul Peranan Gabungan Politik Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia
pada tahun 1939-1941, adalah sebagai berikut: a.
Bagi Universitas Sanata Dharma Dari penulisan ini dharapkan dapat menambah koleksi bahan bacaan
yang dapat memperkaya khasanah dunia pustaka khususnya pada karya tulis yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi
bagi mahasiswa. Terutama mengenai penulisan tentang peranan Gabungan Politik Indonesia GAPI dalam perjuangan kemerdekaan
Indonesia pada tahun 1939 hingga tahun 1941. b.
Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan,
pengetahuan, serta informasi mengenai Sejarah Indonesia, terutama
sejarah mengenai organisasi perpolitikan Indonesia sebelum masa kemerdekaan Indonesia, yaitu mengenai peranan Gabungan Politik
Indonesia GAPI dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1939 hingga 1941.
c. Bagi Penulis
Penulisan tugas akhir makalah ini akan menambah pengetahuan serta pengalaman baru bagi penulis, serta menjadi sarana untuk menerapkan
teori-teori yang telah penulis dapatkan selama duduk di bangku kuliah untuk dipraktikkan di dunia nyata, sehingga dapat dijadikan sebagai
bekal berharga penulis untuk menjadi calon guru sejarah yang kompeten dan profesional.
D. Sistematika Penulisan
Adapu n sistematika penulisan makalah yang berjudul “Peranan
Gabungan Politik Indonesia Dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Tahun 1939-
1941”, adalah sebagai berikut: BAB I
Bab ini berisi bagian pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, serta
sistematika penulisan. BAB II
Bab ini berisi uraian mengenai faktor-faktor penting yang melatarbelakangi lahirnya Gabungan Politik Indonesia pada tahun
1939.
BAB III Bab ini berisi uraian mengenai peranan Gabungan Politik
Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam rentang waktu 1939 hingga tahun 1941.
BAB IV Bab ini berisi uraian mengenai kontribusi Gabungan Politik Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, pada tahun
1939 hingga tahun 1941. BAB V
Bab ini berisi kesimpulan dari permasalahan-permasalahan yang telah dibahas pada Bab II, III, dan IV.
BAB II LAHIRNYA GABUNGAN POLITIK INDONESIA TAHUN 1939
Pasca ditangkap dan dibuangnya para pemimpin gerakan-gerakan nasionalis yang dianggap oleh pemerintah kolonial Belanda radikal, seperti Ir. Soekarno ke
luar Jawa, para pendukung gerakan nasionalis mulai mendirikan partai-partai lainnya, seperti Mr. Sartono, mendirikan Partai Indonesia Partindo, Moh. Hatta
dan Sutan Sjahrir mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia PNI-Baru. Tujuan dari didirikannya kedua partai tersebut adalah memperjuangkan kemerdekaan
politik Indonesia dengan menggunakan taktik non kooperasi. Dalam sistemnya, PNI lebih mengutamakan kepada pendidikan politik dan sosial, sedangkan
Partindo sendiri lebih mengutamakan kepada aksi massa, karena menurut partai ini aksi massa dianggap sebagai senjata paling cocok untuk memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Dalam perkembangannya, kedua organiasasi ini tidak berhasil dalam usahanya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ini
dikarenakan sikap pemerintah kolonial Belanda yang sangat keras mengawasi gerak-gerik kaum nasionalis Indonesia, terutama pada saat dipimpin oleh
Gubernur Jendral De Jonge yang dengan segera menindak gerakan-gerakan tersebut dengan menangkap dan membuang pemimpin-pemimpin nasionalis,
seperti Partindo dan PNI-Baru ke luar Jawa, seperti ke Digul ataupun ke Ende, Flores.
11