Penggunaan Warna Dalam Iklan

farmasi, bumbu masakan, membuat minuman dan memberikan aroma dan rasa dingin pada produk rokok tertentu. httpwww.google.comsearch?hl=enclient=operahs=gcjrls=q=definisi+ daun+menthol=search diakses 06 September 2010.

2.1.5 Penggunaan Warna Dalam Iklan

Setiap warna memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan banyak hal kepada para pembeli prospektif termasuk kualitas rasa, serta kemampuan produk untuk memuaskan beragam kebutuhan psikologis Shimp, 2003 : 308. Warna juga memiliki karakteristik tertentu. Yang dimaksudkan karakteristik dalam hal ini adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas yang dimiliki oleh suatu warna. Dalam kegiatan periklanan, tehnik pewarnaan memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan respon konsumen terhadap sebuah iklan. Warna merupakan salah satu aspek penting dari komunikasi visual. Konsumen bisa sangat tertarik atau bahkan tidak menyukai sebuah iklan hanya karena teknik pewarnaan yang digunakan dalam iklan tersebut. Hal ini dikarenakan tehnik pewarnaan yang digunakan dalam iklan dapat menarik perhatian konsumen dan meningkatkan daya jual sebuah produk. Pemilihan warna adalah salah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respon dari konsumen. Warna adalah hal yang pertama kali dilihat oleh seseorang atau konsumen, dan dalam pemilihan warna yang tepat akan dapat menyesuaikan tema iklan yang ditampilkan. Cara ini akan membuat kesan untuk pengamat ataupun pemerhati iklan agar menarik produk yang disponsorkan. Berikut ini adalah beberapa gambaran warna yang mempunyai nilai perlambangan secara umum antara lain : 1. Kuning : Warna kuning dapat diartikan sebagai kemegahan dan keceriaan, selain itu juga dapat menjadi simbol dari kekuasaan. Warna kuning adalah kumpulan dua fenomena penting dalam kehidupan manusia, yaitu kehidupan yang diberikan matahari di angkasa dan emas sebagai kekayaan bumi. Kuning adalah warna cerah, karena itu dilambangkan kesenangan atau kelincahan. Kuning adalah warna yang paling terang setelah putih dan memaknakan kemuliaan cinta serta pengertian yang mendalam dalam hubungan antar manusia. 2. Hijau : Warna hijau mempunyai karakter yang hampir sama dengan biru, hijau relatif lebih netral. Pengaruh terhadap emosi mendekati pasif lebih bersifat istirahat. Hijau melambangkan perenungan, kepercayaan agama, dan keabdian. Berkonotasi dengan kekayaan kesehatan, ketenangan dan ketentraman. Dalam penggunaan biasa warna hijau mengungkapkan kesegaran, mentah, muda, belum dewasa, pertumbuhan, kehidupan dan harapan dan kesuburan. 3. Putih : Warna putih memilki karakteristik positif, merangsang, cemerlang, dan sederhana. Putih melambangkan kesucian, polos, jujur, dan murni. Putih juga melambangkan kekuatan Maha Tinggi, lambang cahaya, kemenangan yang mengalahkan kegelapan, mengimajinasikan kebalikan dari warna hitam. 4. Hitam : Warna hitam melambangkan kegelapan dan ketidakhadiran cahaya. Hitam menandakan kekuatan yang gelap, lambang misteri, warna malam dan selalu diindikasikan kebalikan dari warna putih. Sering juga dilambangkan sebagai warna kehancuran, diasosiasikan sebagai sifat negatif. Dikonotasikan dengan berkuasa, kuat dan tegas namun terkadang diartikan juga dengan kesedihan. 5. Cokelat : Warna yang diartikan sangat sedih, patah hati, tidak bahagia dan murung Mulayana, 2001 : 377 . 2.1.6 Komunikasi Sebagai Suatu Proses Simbolik Banyak kesalahan komunikasi miscommunication terjadi dalam masyarakat karena tidak memahami simbol-simbol yang ada. Salah satu kebutuhan manusia adalah simbolisasi atau penggunaan lambang. Meski demikian di dalam kehidupan sehari-hari kerap kita tidak dapat membedakan pengertian antara simbol dan kode. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu lainnya berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata pesan verbal, perilaku non verbal dan objek yang maknanya disepakati bersama, misalnya memasang bendera didepan halaman rumah untuk menyatakan penghormatan kepada Negara. Kemampuan manusia menggunakan lambang-lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani hubungan antara manusia dan objek baik nyata maupun abstrak tanpa kehadiran manusia dan objek tersebut Sobur, 2001 : 157. Penggunaan lambang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Apa saja dapat dijadikan sebagai lambang tergantung pada kesepakatan bersama. Lambang adalah suatu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks, namun tidak memerlukan kesepakatan. Menurut Mulyana 2004 : 85, lambang mempunyai beberapa sifat seperti : 1. Lambang bersifat sembarang Apa saja bisa dijadikan lambang, tergantung kesepakatan bersama. Kata-kata lisan maupun tulisan, isyarat anggota tubuh, bunyi, hewan, dan sebagainya. 2. Lambang pada dasarnya tidak mempunyai makna Makna sebenarnya sudah ada dalam kepala kita, bukan terletak pada lambing itu sendiri. Bila ada anggapan bahwa kata-kata mempunyai makna yang dimaksud sebenarnya bahwa kata-kata itu mendorong orang untuk memberikan makna yang telah disetujui bersama terhadap kata-kata itu. Jadi sebenarnya, lambang tidak mempunyai makna, tetapi kita yang memberikan makna pada lambang tersebut. 3. Lambang itu bervariasi Lambang itu bervariasi dari budaya yang satu dengan budaya yang lain, dan juga berubah dari suatu konteks waktu ke konteks waktu yang lainnya. Begitu pula makna yang diberikan kepada lambang tersebut. Seperti halnya kata-kata, kebanyakan tanda-tanda nonverbal tidak berlaku universal, melainkan terikat oleh budaya, sehingga dapat dipelajari. Dilihat dari fungsinya perilaku non verbal mempunyai beberapa fungsi. Paul Ekman dalam Mulyana 2001 : 314 menyebutkan bahwa ada lima fungsi pesan nonverbal seperti yang dapat dilukiskan dengan perilaku mata yaitu sebagai : 1. Emblem Gerakan mata tertentu merupakan simbol yang memiliki kesetaraan dengan simbol verbal. Kedipan mata mengatakan berbagai hal. 2. Ilustrator Pandangan kebawah dapat menunjukkan depresi atau kesedihan dan juga ekspresi malu. 3. Regulator Kontak mata berarti saluran percakan terbuka. 4. Penyesuai Kedipan mata yang cepat meningkat ketika orang berada dalam tekanan. 5. Affect Display Pembesaran manik mata pupil menunjukkan peningkatan emosi isyarat wajah lainnya menunjukkan perasaan takut, terkejut atau senang.

2.1.7 Konsep Makna

Dokumen yang terkait

PEMAKNAAN IKLAN BANK MANDIRI ”MENJAWAB SETIAP KEINGINAN ANDA” (Study Semiotik Pemaknaan Iklan Bank Mandiri Versi Menjawab Setiap Keinginan Anda di Media Cetak SWASEMBADA Edisi Oktober 2010).

0 0 73

“PEMAKNAAN IKLAN EXTRA JOSS VERSI LAKI DI TELEVISI” (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Iklan Extra Joss Versi Laki di Media Televisi).

1 7 96

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK LA LIGHTS (Studi Semiotik Tentang Iklan Rokok LA Lights Indiefest Versi “Saatnya Besarin Musik Loe” di Televisi ).

0 6 97

PEMAKNAAN IKLAN ATTACK VERSI “AIR” DI MEDIA CETAK (Studi Semiotik mengenai pemaknaan iklan Attack versi Air di media cetak Nyata edisi 2018).

0 0 77

PEMAKNAAN IKLAN DUNLOP “DRIVING TO THE FUTURE” ( Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Iklan Ban Dunlop Di Media Cetak).

1 16 87

PEMAKNAAN IKLAN ATTACK VERSI “ AIR “ DI MEDIA CETAK ( Studi Semiotik Mengenai Pemaknaan Iklan Attack Versi Air di Media Cetak Nyata Edisi 2018 )

0 0 18

PEMAKNAAN IKLAN ROKOK LA LIGHTS (Studi Semiotik Tentang Iklan Rokok LA Lights Indiefest Versi “Saatnya Besarin Musik Loe” di Televisi ) SKRIPSI

0 0 19

PEMAKNAAN IKLAN LA LIGHTS MENTHOL VERSI ”LUKISAN MONALISA” DI MEDIA CETAK (Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Iklan L.A Lights Menthol versi “Lukisan Monalisa” di Media Cetak)

0 0 15

PEMAKNAAN IKLAN BANK MANDIRI ”MENJAWAB SETIAP KEINGINAN ANDA” (Study Semiotik Pemaknaan Iklan Bank Mandiri Versi Menjawab Setiap Keinginan Anda di Media Cetak SWASEMBADA Edisi Oktober 2010)

0 0 16

PEMAKNAAN IKLAN DUNLOP “DRIVING TO THE FUTURE” ( Studi Semiotik Tentang Pemaknaan Iklan Ban Dunlop Di Media Cetak).

0 0 18