BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis semiotik, untuk menginterprestasikan penggambaran
iklan pada media cetak, yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian ini adalah iklan L.A Lights Menthol versi “Lukisan Monalisa” yang terdapat pada
surat kabar Jawa Pos. Alasan digunakannya metode deskriptif kualitatif berdasarkan beberapa faktor pertimbangan, yaitu pertama, metode deskriptif
kualitatif akan lebih muda menyesuaikan bila dalam penelitian kenyataannya ganda; kedua, metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung
hubungan antara peneliti dan obyek yang diteliti; ketiga, metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh
terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Meleong, 2005 : 5.
Selain itu pada dasarnya pendekatan semiotik bersifat kualitatif interpretatif, yaitu satu metode yang memfokuskan dirinya pada tanda dan teks
sebagai obtek kajian, serta bagaimana menafsirkan dan memahami kode dibalik tanda dan teks tersebut Christomy dan Yuwono, 2004 : 99.
Kemudian untuk menginterpretasi obyek dari iklan produk rokok LA. Lights Menthol versi “Lukisan Monalisa” harus diketahui dahulu sistem tanda yang
terdapat dalam iklan yang dijadikan korpus dalam penelitian ini. Karena itu
peneliti menggunakan pendekatan semiotik untuk menganalisa atau menafsirkan makna yang terdapat dalam iklan tersebut.
3.2 Kerangka Konseptual
Pemaknaan Dalam proses kreatif penciptaan pemaknaan, kata selalu dihubungkan
dengan relasi semantisnya dengan kata sebelumnya dengan konteks verbal maupun nonverbal. Dalam berbagai hubungan suatu gambaran makna tidak
hadir dengan sendirinya, upaya memahami makna, sesungguhnya merupakan salah satu masalah filsafat yang tertua dalam umur manusia. Konsep makna
telah menarik perhatian disiplin ilmu komunikasi. Judy C. Pearson dalam Sobur 1994 : 3 “Komunikasi adalah proses memahami dan berbagi makna”.
Pemaknaan lebih menuntut keampuhan integrative manusia, daya pikirnya dan akal budinya. Materi yang disajikan seperti kemampuan daya
pikir manusia untuk menangkap hal dibalik yang tersajikan dilihat tidak lebih dari tanda-tanda atau indicator bagi sesuatu yang lebih jauh. Hanya saja
eksploitasi terbatas dalam arti empiric logic, sedangkan pada pemaknaan dapat menjangkau yang etik ataupun transcendental Sobur, 2003 : 256.
Pemaknaan iklan LA. Lights Menthol versi “Lukisan Monalisa” dalam penelitian ini merupakan pemberian makna terhadap gambar lukisan
Monalisa. Dia adalah seorang wanita bangsawan yang bernama Lisa Geradini, lukisan karya Leonardo da Vinci ini masih banyak menyimpan misteri siapa
dan kenapa wanita tersebut dijadikan obyek tersebut. Lukisan tersebut sedang menunjukkan gerakan nonverbal. Dalam iklan ini, wanita dalam lukisan
merekatkan kedua tangannya sampai kelengan menandakan ia sedang kedinginan karena terkena dinginnya batu es dan sensasi kesegaran menthol
alam. Iklan dibuat semenarik mungkin untuk mempengaruhi pembacanya
secara persuasif, hal tersebut memiliki tujuan untuk melakukan tindakan timbal balik atas produk yang diiklankan tersebut. Makna dari iklan LA.
Lights Menthol versi “Lukisan Monalisa” menimbulkan maknapengertian yang berbeda pada setiap individu itu sendiri tergantung dari sudut mana
individu tersebut memaknai. Media Cetak
Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan- pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar
atau foto, dalam tata warna dan halam putih. Fungsi utama media cetak adalah member informasi dan menghibur. Media cetak adalah suatu dokumen atas
segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh seorang jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto dan
sebagainya Kasali, 1992 : 99. Inilah yang menjadi dasar batasan untuk diteliti, menggunakan studi
semiotika oleh Charles S. Pierce dengan mengkategorikan ikon, indeks, dan simbol.
3.3 Korpus