PEMAKNAAN IKLAN BANK MANDIRI ”MENJAWAB SETIAP KEINGINAN ANDA” (Study Semiotik Pemaknaan Iklan Bank Mandiri Versi Menjawab Setiap Keinginan Anda di Media Cetak SWASEMBADA Edisi Oktober 2010).

(1)

(Study Semiotik Pemaknaan Iklan Bank Mandiri Versi Menjawab Setiap Keinginan Anda di Media Cetak SWASEMBADA Edisi Oktober 2010)

Disusun Oleh :

OLEH :

RENO HERDI PUTRA 0643010229

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui, Pembimbing

Ir.H.Didiek Tranggono, M.Si NIP. 195812251990011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Program Studi


(2)

(Study Semiotik Pemaknaan Iklan Bank Mandiri Versi Menjawab Setiap Keinginan Anda di Media Cetak SWASEMBADA Edisi Oktober 2010)

Disusun Oleh :

OLEH :

RENO HERDI PUTRA 0643010229

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal ……


(3)

berkat , rachmat dan karunianya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul. Pemaknaan Iklan Bank Mandiri “Menjawab Setiap Keinginan Anda”. Studi Semiotik Pemaknaan Bank Mandiri “ Menjawab Setiap Keinginan Anda” SWASEMBADA Oktober 2010.

Adapun penyusunan skripsi ini diajukan guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan pada Jurusan Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur untuk meraih gelar sarjana (S1).

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, tidak akan berjalan dengan lancar dan terwujud apabila tanpa adanya dukungan dan bantuan dari

Bapak Ir. H. Didiek Tranggono, Msi selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga dapat terselesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Prof. Dr. Ir Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

2. Ibu Hj. Suparwati, Msi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasioanal “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Juwito, Sos M.si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(4)

5. Bapak Ir. H. Didiek Tranggono, Msi. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan juga motivator bagi penulis.

6. Kepada Bapak Dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 7. Kepada Alm. Bapak dan Ibu Aku tercinta yang turut membantu baik dengan

memberikan dukungan moril, materiil dan spiritual hingga dapat menyelesaikan Skripsi ini.

8. Kepada Kakakku yang telah memberikan dukungan dan semangatnya.

9. Kepada Betty Aprilliana tersayang yang selalu memberikan cinta dan sayangnya. Yang turut memberikan dukungan dan motivasi hingga dapat terselesaikanya skripsi ini.

10. Kepada Pakde Saya Dr. H. Rustam Effendi yang telah memberikan dukungan dan semangatnya hingga dapat menyelesaikan Skripsi ini

11. Kepada Saudara Kandung Aku semua yang telah memberikan dukungan dan semangatnya hingga dapat menyelesaikan Skripsi ini

12. Kepada Keluarga Drs. H. Sabar Soesanto, MM yang telah memeberikan dukungan dan semangatnya hingga dapat menyelesaikan Skripsi ini.

13. Sahabatku Virizki “ Ucok “, Adi “Bitinx”, Amir, Yusuf, Andy, Muckhlas, Nanda dan rekan - rekan semuanya yang tidak bisa disebut satu persatu.


(5)

membangun. Besar harapan penulis agar Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih daan semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk bagi kita semua, Amin.

Surabaya, 21 Januari 2011


(6)

Media cetak merupakan salah satu bentuk media massa yang mengutamakan pesan – pesan visual dan media cetak menjadi yang dipilih oleh pengiklan karena dapat bebas memilih tempat yang cocok untuk iklan yang akan diprioritaskan terlebih dahulu. Sebuah iklan kadang begitu cerdiknya sehingga senantiasa diingat. Kalau konsumen bisa mengingat sebagian dari tanda-tanda, seperti gambarnya yang menarik atau hiasannya yang unik. Karena pada akhirnya jika seseorang mengingat tanda-tanda khas dari suatu iklan ia akan terdorong untuk mengingat dan mengidentifikasikan hal-hal penting lainnya yang tertera pada iklan tersebut. Dari penjelasan tersebut, peneliti ingin mengetahui iklan Bank Mandiri versi Menjawab Semua Keinginan Andadi media cetak SWA SEMBADA edisi Oktober 2010.

Landasan teori yang digunakan adalah sesuai yang dijelaskan oleh Charles Sanders Peirce yaitu tanda dapat dikategorikan dengan tiga kategori yakni ikon, indeks dan simbol.

Sedangkan metode penelitian, akan dijelaskan unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1. Bahasa Penampilan dengan a) Proksemik atau kedekatan obyek dengan obyek lain dalam iklan, b) Orientasi yaitu mengkomunikasikan pesan yang disampaikan dalam iklan, c) Appearance yaitu petunjuk fisik seperti bentuk tubuh, wajah, tangan, dan pakaian yang dipakai, d) Gestures atau kinesik yaitu gerakan tangan, bentuk wajah, dan gerakan tubuh. 2. Komposisi yaitu warna yang dominan dalam iklan yang diteliti. 3. Bahasa atau teks yaitu background atau latar belakang di dalam trademark atau motto Bank Mandiri. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah menjelaskan Ikon yang akan diteliti, Indeks Narasi teks yang terdapat di dalam iklan, Simbol iklan Bank Mandiri.

Dari hasil analisis yang didapat, ikon seorang usahawan yang menatap kedepan, merupakan wacana Bank Mandiri pada majalah SWASEMBADA ingin mengungkapkan sebuah pesan yang bermakna bahwa kebijakan redenominasi bisa mengangkat seorang usahawan dapat mengembangakan usahanya kedepan yang lebih besar dan tersenyum dengan kesuksesan yang diraih. Jadi gambar seorang usahawan di sini dalam perspektif ikonik Pierce memiliki makna yang mirip dengan apa yang dimaksud, yakni harapan Bank Mandiri dalam membantu seorang usahawan agar sukses dalam mengembangkan usahanya. Indeks “menjawab setiap keinginan anda” tersebut menunjukkan adanya keterkaitan antara tanda dan penanda yang dapat memberikan pengertian luas. Indeks pada “menjawab setiap keinginan anda” dapat menunjukkan pada gambar dengan adanya indeks tersebut maka seorang usahawan dapat menatap kedepan dengan penuh kesuksesan dalam mengembangkan usahanya yang didukung oleh Bank Mandiri. Simbol seorang usahawan dengan menatap ke depan adalah sebuah simbol dalam meraih masa depannya, sehingga proses usaha seorang usahawan dalam mengembangkan usahanya dapat terwujud dengan bekerjasama bersama Bank Mandiri.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa Ikon, indeks, dan simbol iklan Bank Mandiri pada Majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010 yang diwakili gambar usahawan, tersenyum melihat kedepan, tangan dimasukkan ke dalam saku celana dan warna pakaian serta motto menjawab setiap keinginan anda, mengandung makna tentang betapa penting, mendesak dan seriusnya wacana dan kebijakan tentang keterkaitan antara ikon, indeks dan simbol yang tampilkan oleh Bank Mandiri dalam iklan tersebut.


(7)

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari – hari, di era teknologi informasi ini kita tidak bisa lepas dari penggunaan media. Setiap harinya, media – media yang merupakan media massa tersebut menghasilkan berbagai informasi bisa berupa berita, pendidkan, hiburan, dan juga iklan.

Dalam kurun waktu terakhir ini media massa banyak mendapat perhatian. Hal ini disebabkan berbagai macam informasi bisa didapat dari media massa. Dari berbagai informasi yang ada dalam media massa, iklan merupakan hal yang paling tidak bisa dihindari. Media massa, baik media itu media elekronik, media cetak, media internet, dll, menampilkan berbagai iklan hampir di setiap isinya, sehingga masyarakat mau tidak mau harus mengkonsumsinya. Iklan adalah struktur informasi dan susunan komunikasi non personal dan biasanya dibiayai dan bersifat persuasif, tentang produk (barang, jasa dan gagasan) oleh sponsor yang terindentifikasi melalui berbagai macam media. (Widyatama, 2006 : 13)

Awalnya iklan merupakan sebuah produk yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pemasang iklan. Untuk maksud tersebut pengiklan memanfaatkan kekuatan pencitraan terhadap suatu produk atau gaya yang akan dipasarkan dengan perantara media (massa), sehingga iklan tersebut menjadi realitas baru dari produk komoditas yang dimediakan. Bahasa (language) dan


(8)

tanda (sign) merupakan instrumennya. Produk iklan dapat dilihat juga sebagai improvisasi melalui dunia tanda – tanda, bahasa, atau kata – kata.

Iklan yang baik dapat dipahami dari tiga segi, yaitu kreatif, efektivitas, dan normatif. Dari segi kreatif, iklan yang baik adalah iklan yang memiliki konsep penyampaian pesan yang baik, menarik serta penggambaran yang melibatkan estetika dan komunikatif. Dari segi efektivitas, iklan yang baik adalah iklan yang memiliki daya jual produk yang diinginkan, selain itu dapat membangun citra produk. Sedangkan segi normatif, iklan yang baik adalah iklan yang dibuat memenuhi kaidah – kaidah, norma – norma maupun ketentuan – ketentuan yang berlaku.

Ada empat peran iklan dalam masyarakat yakni, pertama peran marketing, peran iklan dalam marketing untuk membawa pesan yang persuasif pada konsumen baru dan potensial. Kedua peran komunikasi, iklan merupakan bentuk komunikasi massa – iklan dapat menginformasikan dan mentransformasikan sebuah produk dengan menciptakan produk dan menciptakan image tertentu pada benak konsumen. Ketiga peran ekonomi, ada dua pandangan tentang bagaimana iklan dapat mempengaruhi ekonomi. Pertama, iklan sangat persuasive sehingga mungkin saja iklan dapat membuat konsumen tidak peduli. Kedua, iklan sebagai sarana konsumen untuk memberikan penilaian pada elemen produk seperti kualitas, keberadaan produk, dan reputasi produk. Keempat peran sosial, iklan dapat menginformasikan pada konsumen tentang adanya produk baru dan iklan membantu konsumen untuk membandingkan suatu produk dengan produk lain. Iklan juga membuat munculnya sebuah trend produk, iklan cenderung masyarakat


(9)

lebih konsumtif yang berarti iklan lebih cenderung bisa menciptakan kebutuhan baru dalam kehidupan masyarakat.

Seperti tulisan dinding (grafiti), iklan hampir tidak lagi memberikan pesan – pesan informasi langsung. Iklan dan grafiti sering berupa pesan – pesan ringkas dan cerdas yang disampaikan secara tidak langsung sama seperti ungkapan – ungkapan yang tidak mengandung pesan verbal, namun bentuk komunikasi tidak langsung kadang – kadang justru lebih berpengaruh. Kata – kata yang disampaikan dalam iklan tersebut, sebenarnya berasal dari cerminan nilai – nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, namun pada prakteknya justru banyak perilaku – perilaku individu di masyarakat yang bertentangan dengan nilai – nilai tersebut, hal ini disebabkan karena saat ini sedang berlangsung perubahan sosial ditengah masyarakat indonesia. (Rakhmat, 2000 : 45)

Dalam pembuatan iklan, segi kreatifitas lebih ditonjolkan, hal tersebut diharapkan mampu menarik perhatian konsumen terhadap suatu produk yang diiklankan tersebut. Iklan kreatif dapat menjadi iklan yang kreatif ketika iklan tersebut berbeda dengan iklan yang lainnya. Perbedaan tersebut bukan hanya dilihat dari konsep cerita yang unik, tetapi terdapat pada konsep pesan yang berbeda pula. Pesan didalam layanan iklan masyarakat berbeda dengan iklan yang terdapat di dalam iklan produk. Umumnya pesan didalam iklan produk lebih mengedepankan faktor ekonomi atau faktor penjualan saja, tetapi di dalam iklan layanan masyarakat lebih mengedepankan pesan moral serta pembentukan citra baik di masyarakat terhadap institusi atau lembaga yang beriklan (Widyatama, 2006 : 109).


(10)

Media cetak merupakan salah satu bentuk media massa yang mengutamakan pesan – pesan visual dan media cetak menjadi yang dipilih oleh pengiklan karena dapat bebas memilih tempat yang cocok untuk iklan yang akan diprioritaskan terlebih dahulu. Seperti halnya jenis media komunikasi yang lain (media audio atau media audio visual), fungsi utama media cetak adalah sebagai sarana penyampaian pesan sekaligus sebagai media penghibur yang dapat memuaskan perasaan keindahan pemirsanya (pembacanya).

Dalam hubungannya dengan kegiatan periklanan yang disebut sebagai media cetak adalah surat kabar, majalah, tabloid maupun media – media yang diproduksi lewat proses cetak mencetak. Sehingga lewat media cetak dapat disampaikan pesan – pesan komersial dari produsen kepada khalayak konsumennya. Maka keberadaan iklan di media cetak sebagai sumber kreatif dan variasi baik dalam hal bentuk desain yang kini dilengkapi dengan tampilan visual yang bagus akan menarik perhatian bagi yang melihatnya dan memberikan nilai yang lebih untuk menjamin ketertarikan dari para konsumen. Dewasa ini iklan berperan cukup besar untuk mempublikasikan sebuah produk, baik produk makanan, pakaian, obat – obatan, kecantikan maupun kendaraan. Menurut kasali (1992 : 51) tujuan iklan adalah untuk menciptakan kesadaran orang akan sesuatu produk tertentu, sehingga mengakibatkan tertanamnya informasi yang kemudian dikembangkan dengan sikap atau tindakan yang menguntungkan. Cerita dalam iklan tidak hanya dibuat begitu saja, tetapi berhubungan dengan pengilustrasian yang tepat. Ilustrasi dapat mengandun banyak fungsi misalnya mendorong penangkapan ide – ide, dapat membantu mengidentifikasikan suatu produk


(11)

tersebut pada waktu dijual, maupun dapat menimbulkan asosiasi efektif / rasa senang.

Iklan yang ditampilkan di televisi maupun di majalah merupakan hasil berbagai upaya gabungan dari bagian – bagian atau orang – orang yang terlibat di periklanan. Empat kelompok yang terlibat dalam keseluruhan proses periklanan adalah : (1) perusahaan dan organisasi lainnya yang beriklan, (2) biro – biro iklan yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan menempatkan iklan untuk kliennya, (3) perusahaan produksi iklan, yakni bisnis independen yang meliputi fotografi, film, serta lainnya yang menghasilkan iklan, dan (4) media periklanan termasuk surat kabar, televisi, majalah, dan lain – lain. (shimp, 2003 : 362)

Sebuah iklan kadang begitu cerdiknya, sehingga senantiasa diingat, pengiklan tidak terlalu berharap seluruh sosok iklannya akan diingat konsumennya, kalau konsumen bisa mengingat sebagian dari tanda – tanda, seperti gambarnya yang menarik atau hiasannya yang unik sudah cukup. Karena pada akhirnya jika seseorang mengingat tanda – tanda khas dari suatu iklan ia akan terdorong untuk mengingat dan mengidentifikasikan hal – hal penting lainnya yang tertera pada iklan tersebut.

Dari kedekatan yang dimiliki oleh iklan maka akan menambah daya tarik bagi pembaca media cetak ketika melihat iklan tersebut, yang dalam hal ini adalah media alternatif yang berfokus pada kepentingan berita dan informasi bisnis yaitu media cetak majalah SWA SEMBADA. Biasanya kedekatan bisa berupa bahasa, pakaian atau bentuk fisik. Dari sana juga biasanya pengiklan media massa berusaha memakai objek yang menarik perhatian. Diantaranya bisa berupa sosok


(12)

perempuan atau laki – laki, Hewan atau tumbuhan yang langka, setting tempat yang unik serta bisa juga dengan konsep iklan yang atraktif, kesemua itu untuk dapat menarik perhatian khalayak pembaca. Dari penjelasan tersebut peneliti ingin mengetahui apa yang ingin diraih oleh iklan Bank Mandiri versi Menjawab Semua Keinginan Andayang ada di media cetak SWA SEMBADA edisi Oktober 2010.

Dari berbagai macam produk iklan, iklan Bank Mandiri merupakan salah satu kategori iklan yang melalui berbagai macam penggambaran dalam kelebihan dan keindahan produknya. Iklan Bank Mandiri ini terdapat di dalam media cetak majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010, milik PT. Grafiti Pers yang mengelola media informasi di bidang majalah, dengan kantor di Jl. Tebah III No. 14, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Media cetak majalah SWA SEMBADA disegmentasikan kepada orang dewasa khususnya pebisnis. Majalah adalah istilah industri untuk format surat kabar yang lebih kecil bentuknya seperti buku; untuk mingguan atau semi – mingguan. Majalah yang berfokus pada kepentingan berita dan informasi bisnis cenderung sensasional dan menekankan atau melebih – lebihkan sensasional berita, menginformasikan semua berita bisnis yang sedang tren saat ini, mendorong peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, dengan menyebarkan segala informasi mengenai peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, agar pihak produsen, konsumen, lembaga niaga dan pemerintah dapat lebih saling mengenal, memahami dan menjalin hubungan secara lebih akrab.

Dalam penggambaran Iklan Bank Mandiri yang cenderung menampilkan gambar seorang usahawan yang sedang berdiri dalam iklannya, dengan melihat iklan tersebut orang akan mudah mengerti akan isi pesan yang disampaikan.


(13)

Menurut Pierce, sebuah tanda itu mengacu pada sebuah acuan, dan representasi adalah fungsi utamanya, hal ini sesuai dengan definisi dari tanda itu sendiri, yaitu sebagai sesuatu yang memiliki bentuk fisik dan harus merujuk pada sesuatu yang lain dari tanda tersebut. Semiotik dipandang sebagai cara untuk membuat struktur pesan, berbagai jenis tanda digunakan dan makna dari tanda tersebut di pahami dan dimengerti oleh individu, dengan kata lain semiotik merupakan studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya : cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda – tanda lain, pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang mempergunakannya, dan menurut Pierce hubungan tanda dan acuannya memiliki tiga bentuk yaitu ikon, indeks, dan symbol. Maka peneliti mencoba untuk menginterpretasikan dan menafsirkan pesan, makna tanda dan gambar yang ditampakkan pada iklan Bank Mandiri.

Ketertarikan peneliti untuk mengadakan kajian semiotika terhadap iklan Bank Mandiri ini adalah pada konsep iklan yang dapat membangun pikiran dan motivasi bagi kaum muda. Dengan konsep iklan yang terbilang membangun dan memberikan motivasi tersebut akan memberikan daya tarik tersendiri sehingga menyerap perhatian para pembaca iklan yang melihat. Untuk itu agar dapat memahami dengan benar isi pesan informasi yang disampaikan iklan Bank Mandiri versi Menjawab Semua Keinginan Anda serta apa yang ingin diraih oleh kreator pembuat iklan maka akan sangat dibutuhkan studi pemahaman yang mengkaji tentang makna yang tersirat pada iklan Bank Mandiri ini, dalam hal ini penulis menggunakan penelitian analisis semiotika yang berupaya menemukan makna tanda termasuk hal – hal yang tersembunyi dibalik sebuah tanda (teks,


(14)

iklan, berita) karena sistem tanda sifatnya amat kontekstual dan bergantung pada penggunaan tanda tersebut. (Kriyantono, 1006 : 262). Selain itu, alasan peneliti menggunakan media cetak majalah SWA SEMBADA karena pada media cetak ini iklan Bank Mandiri dimuat.

1.2. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah : Bagaimanakah Pemaknaan Iklan Bank Mandiri versi Menjawab Semua Keinginan Anda pada Media Cetak SWASEMBADA Edisi Oktober 2010?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Pemaknaan Iklan Bank Mandiri versi Menjawab Semua Keinginan Anda di Media Cetak SWASEMBADA Edisi Oktober 2010.

1.4. Manfaat Penelitian

Terdapat dua manfaat yang diperoleh dari penelitian: 1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat atau landasan pemikiran pada studi ilmu komunikasi mengetahui iklan dengan menggunakan pendekatan semiotik.


(15)

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pihak produsen agar lebih kreatif dalam penggambaran iklan, dan agar masyarakat luas dapat memahami benar tentang makna yang terkandung di dalam isi pesan iklan.


(16)

PEMAKNAAN IKLAN BANK MANDIRI ”MENJAWAB SETIAP KEINGINAN ANDA”

(Study Semiotik Pemaknaan Iklan Bank Mandiri Versi “Menjawab Setiap Keinginan Anda” di Media Cetak SWASEMBADA Edisi Oktober 2010)

SKRIPSI

OLEH :

RENO HERDI PUTRA 0643010229

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

SURABAYA 2011


(17)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Iklan Dalam Media Cetak

Iklan merupakan sebuah produk yang diciptakan memenuhi kebutuhan pemasangan iklan. Untuk maksud itu pengiklanan memanfaatkan kekuatan pencitraan terhadap suatu produk atau gaya yang akan dipasarkan dengan perantara media sehingga iklan akan menjadi “realitas baru” dari produk komonitas yang disediakan. Iklan juga menunjukkan bagaimana keniscayaan pasar atau kemajuan ekonomi beroperasi melalui tanda-tanda, bahasa atau kata.

Media cetak dalam hal ini adalah suatau bentuk media statis yang merupakan salah satu sarana bagi pembuat iklan, yang dalam hal ini adalah pihak adversing untuk menuangkan pesan-pesan dari pihak produsen kedalam bentuk iklan media cetak.Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan secara visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, dalam tata warna dan halaman putih (kasali,1992:99). Media cetak atau menurut Eric Barnow disebut “printed page” adalah meliputi segala barang yang dicetak, yang ditunjukkan untuk umum atau untuk suatu publik tertentu. Dengan demikian yang dimaksud adalah meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang catakan yang ditujukan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi. Media cetak sendiri pengertiannya adalah media statis yang menggutamakan pesan visual yang terdiri dari lembaran, sejumlah kata gambar


(18)

atau foto. Umumnya media cetak lini atas digunakan sebagai media periklanan adalah surat kabar dan majalah, sedangkan media cetak lini bawah yang digunakan berupa leaflet, brosur, poster, dan sebagainya. (http://www.google.com/searce?hl=en&client=opera&hs=9cj&q=definisi+iklan+d alam+media+cetak&btnG=searceh) diakses pada 1 Desember 2010.

Iklan yang ditampilkan di media cetak akan menimbulkan daya ingat pada pembacanya secara maksimal tentang isi pesan yang disampaikan, dalam hal ini kreatifitas periklanan. Dengan demikian daya ingat khalayak pembaca relative baik bla dibandingkan dengan khalayak sasaran media yang lainnya seperti radio dan menanggapi suatu iklan. Penggambaran merupakan salah satu bagian dari kratifitas iklan, karena mengandung unsure teknik penggambaran yang merupakan pekerjaan kreatif dan dipandukan sedemikian rupa dengan mereka rasa gambar atau produk yang ingin disampaikan hingga menjadi sebuah karya seni yang dapat mempengaruhi khalayak pembaca. Bila iklan yang ditampilkan pada media cetak(tabloid) dapat menrik perhatian dan disukai oleh pembaca dan menambah pengetahuan pembacanya. Definisi tentang iklan media cetak dan dibiayai oleh pemrakarsa serta ditujukan kepada khalayak sasarannya. Dari definisi iklan media cetak adalah untuk membaa pesan yang ingin disampaikan oleh pihak produsen melalui penggambaran isi pesan yang ingin disampaikan oleh pihak produsen melalui penggambaran isi pesan produsen tersebut kepada pembaca. Spriegel (1960) yang dikutip oleh Liliweri (1992:18) mengemukakan bahwa iklan adalah setiap penyampaian informasi tentang barang ataupun gagasan yang menggunakan media personal yang dibayar.


(19)

Media cetak menampilkan iklan melalui penggambaran, karena media cetak merupakan salah satu sarana media massa yang mampu mengkomunikasikan pesan kepada khalayak dalam jangakauan yang sangat luas media cetak sebagai saluran komunikasi masa memiliki efek untuk mempengaruhi pembacanya dan memberikan pengetahuan bagi pembacanya.

Pengaruh iklan yang ditampilkan media cetak terhadap pembacanya mampu memberikan pengetahuan tambahan maupun pengetahuan yang bersifat baru, dimana iklan yang ditampilkan pada media massa cetak dibuat sangat menarik untuk merebut perhatian pembacanya.

2.1.2 Konsep Usahawan

Pengertian Wirausaha lebih lengkap dinyatakan oleh Joseph Schumpeter adalah Entrepreneur as the person who destroys the existing economic order by introducing new products and services, by creating new forms of organization, or by exploiting new raw materials. (Bygrave, 1994: 1).

Jadi menurut Joseph Schurnpeter Entreprenuer atau Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa.yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang barm ataupun bisa pula dilakukan dalam organisasi bisnis yang sudah ada. Di dalarn buku THE PORTABLE MBA IN ENTREPRENEURSHIP diberikan definisi yang lebih. luas dari definisi Joseph 'Schumpeter tadi. Secara lengkap


(20)

definisinya adalah sebagai.berikut: Entrepreneur is the person who perceives an opportunity and creates an organization to pursue it (Bygrave,' 1994:2).

Dalam definisi.ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Pengertian wirausaha di sini menekankan pada setiap orang yang memulai sesuatu bisnis yang baru. Sedangkan proses kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan mernanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Peter Drucker berkata bahwa wirausaha tidak mencari resiko, mereka mencari peluang (David Osborne, 1992. xvi).

Dimnaksud dengan 'entrepreneurship'. Dari berbagai pendapat, dapatlah kiranya diketengahkan adanya perbedaan – perbedaan pendapat apa. yang disebut entrepreneur:

- ada yang mengartikan sebagai orang yang menanggung resiko; - ada yang mengartikan sebagai orang yang mengurus perusahaan;

- ada yang mengartiken sebagai orapg.yang memobilisasi dan mengalokasikan modal.

Suparman Sumahamijaya (1981 : 5) menulis: Entrepreneur dan fungsinya yang unik sebagai penanggung resiko, pertama kali dikemukakan pada awal abad ke 18 oleh Richard Cantillon, seorang Irlandia yang berdiam di Perancis, yang mengutarakan dalam bukunya, Essai sur la Nature A Commerreen General, di tahun 1755 dengan istilah: "entrepreneur. Entrepreneur ini membeli barang dan


(21)

jasa-jasa dengan harga "tertentu", dengan maksud untuk dijual hasilnya dengan harga. yang tidak pasti" di masa yang akan datang. Oleh karena itu, entrepreneur dinyatakan memiliki fungsi pokok yang unik: Penanggung resiko tanpa jaminan. Jadi, entrepreneur mengejakan sebuah proyek dan menanggung resiko dalam pelaksanaannya, terutama dalam resiko keuangan.

2.1.3 Komunikasi Sebagai Suatu Proses Simbolik

Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang. Manusia merupakan satu-satunya makhluk yang menggunakan lambang. dan hal tersebut yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Lambang adalah salah satu kategori tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga direpresentasikan oleh ikon dan indeks, namun ikon dan indeks tidak memerlukan kesepakatan. Ikon adalah suatu benda fisik yang menyerupai apa yang direpresentasikan. Berbeda dengan lambang dan ikon, indeks adalah suatu tanda yang secara alamiah merepresentasikan objek lainnya, istilah lain yang sering digunakan untuk indeks adalah sinyal. Indeks muncul berdasarkan hubungan sebab akibat yang mempunyai kedekatan eksistensi. (Mulyana, 2001:84).

Dalam komunikasi periklanan tidak hanya menggunakan bahasa sebagai alatnya tetapi juga alat komunikasi lainnya seperti gambar, warna, dan bunyi.


(22)

Untuk mengkaji iklan dalam perspektif semiotika, kita bisa mengkajinya lewat sitem tanda dalam iklan. Iklan menggunakan sitem tanda yang terdiri atas lambang, baik yang verbal maupun yang berupa ikon.

Banyak orang beranggapan bahwa iklan merupakan suatu bisnis yang masih baru. Mereka menganggap bahwa baru-baru ini saja iklan menjadi satu kekuatan atau pendorong dalam perekonomian didunia. Padahal sesungguhnya iklan sudah setua sejarah. Iklan luar atau berbagai bentuk pelayanan, mungkin merupakan bentuk awal dari iklan.

Dalam komunikasi periklanan tidak hanya menggunakan bahasa sebagai alatnya tetapi juga alat komunikasi lainnya, seperti gambar, warna, dan bunyi. Pengirim pesan adalah misal penjual produk scdangkan penerima adalah khalayak ramai yang menjadi sasaran. Untuk mengkaji iklan dalam perspektif semiotika, kita bisa mengkajinya lewat sistem tanda dalam iklan. Baik yang menggunakan sistem tanda yang terdiri atas lambang, baik yang verbal maupun yang berupa ikon. iklan juga menggunakan tiruan indeks, terutama dalam iklan radio, televisi, dan film.

Pada dasarnya, lambang yang digunakan Iklan terdiri dari dua jenis, yaitu yang verbal dan yang nonverbal. Lambang verbal adalah bahasa yang kita kenal lambang yang nonverbal adalah bentuk dan warna yang disajikan dalam iklan yang secara tidak khusus meniru rupa atas bentuk realitas. Ikon adalah bentuk warna yang serupa atau mirip dengan keadaan yang sebenarnya seperti gambar benda, orang, atau binatang Ikon disini digunakan sebagai lambang. Kajian sistem tanda, dalarn iklan juga mencakup objek. Objek iklan adalah hal yang diiklankan.


(23)

Dalam iklan produk atau jasa, produk atau jasa itulah objeknya, yang penting adalah penafsiran kelompok sasaran dalam proses interpretan (Sobur, 2003:116).

2.1.4 Pesan Komunikasi Iklan

Menurut Wilbur Scharmm dalam bukunya "Communication Research in the united" menyatakan:

"Komunikasi akan berhasil, apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of refrence), yakni paduan pengalaman dan pengertian (Colection of experinces and meanings) yang pernah diperoleh komunikan" (Effendy, 2000:13)

Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan (the content of the message) dan lambang (symbol). Isi pesan komunikasi bisa satu, tetapi lambang yang dipergunakan untuk menyampaikan isi komunikasi adalah bahasa, gambar, wama, kial (gesture) dan sebagainya. Misalnya, warna biru mencerminkan rasa aman nyaman, menyenangkan, dan lembut. Sedangkan warna putih menandakan kebersihan, kemurnian, serta kehalusan (Effendy, 2000-37).

Menurut Shimp (2003:164), pesan merupakan suatu ekspresi simbolis dari pemikiran sang pengirim. Pesan dapat berbentuk sebuah Iklan yang penyampaiannya isi pesan kepada pihak penerima.

Iklan bukan hanya menampilkan kehebatan produk yang ditawarkan, tapi juga sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang memproduksi produk yang ditawarkan itu. Sehingga kita sering mendengar


(24)

atau melihat iklan yang selain menawarkan produknya tapi juga menyampaikan siapa produsennya (Sutisna, 2002:275).

2.1.5 Konsep Makna

Upaya memahami makna, sesungguhnya merupakan salah satu masalah filsafat dalam umur manusia. Konsep makna telah menarik perhatian disiplin kornunikasi. Itu sebabnya, beberapa pakar komunikasi sering menyebut kata makna ketika mereka. merumuskan definisi komunikasi. Istilah makna (meaning) memang merupakan kata dan istilah yang membingungkan.

Bentuk makna diperhitungkan sebagai istilah, sebab bentuk ini mempunyai konsep dalam bidang ilmu pengetahuan.tertentu,yakni dalam bidang linguistik.. Makna dari sebuah wahana tanda (sign-vechicle) adalah satuan kultural yang dipergunakan oleh wahana – wahana tanda yang lainnya serta dengan begitu secara sematik mempertunjukkan pula ketidik tergantungannya pada wahana tanda yang sebelumnya (Sobur, 2003:255).

Dari mana datangnya makna? Menurut De Vito, makan ada dalam diri manusia. Makna tidak terletak pada kata-kata melainkan pada manusia. Manusia menggunakan kata-kata untuk mendekati makna yang ingin dikomunikasikan. Tetapi kata-kata ini tidak secara sempuma dan lengkap menggambarkan makna yang dimaksud. Demikian pula makan yang didapat pendengar dari pesan-pesan yang ada akan sangat berbeda dengan yang ingin dikomunikasikan. Komunikasi adalah proses yang digunakan untuk mereproduksi, dibenak pendengar, apa yang


(25)

ada dalam benak kita. Reproduksi ini hanyalah sebuah proses parsial dan selalu bisa salah (De Vito dalam Sobur, 2001:20).

Pemaknaan lebih menuntut pada keampuan integratif manusia, indrawinya, daya pikirnya dan akal budinya. Materi yang disajikan seperti ekstrapolasi atau kemampuan daya pikir manusia untuk menangkap hal dibalik yang tersajikan dilihat tidak lebih dari tanda-tanda atau indikator bagi sesuatu yang lebih jauh. Hanya saja eksploitasi terbatas dalam arti empirik logik, sedangkan pada pemaknaan dapat menjangkau yang etik ataupun transendental (Sobur, 2003:256).

2.1.6 Citra Merek

Citra merek (Brand Image) dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul dibenak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan kepada suatu Merek. Sebuah merek yang terkenal dan dapat terpercaya merupakan aset yang tak temilai bagi produsen.

Pengenbangan suatu citra melalui iklan terkait dengan pemberian identitas khusus atau personalitas bagi suatu merek. Hal ini khususnya penting bagi merek-merek yang berkompetisi dalam kategori-kategori produk di mana secara relatif terdapat sedikit diferensiasi fisik dan seluruh merek relatif homogen (Shimp, 2003:442)

Merek mempunyai beberapa peran bagi perusahaan yang memasarkannya. Peran ekonomi yang penting adalah memungkinkan perusahaan untuk mencapai


(26)

sekala ekonomis dengan memproduksi merek tersebut secara massal. Peran ekonomi tak ternilai lainnya adalah bahwa merek yang sukses dapat menjadi penghambat bagi pesaing yang ingin memperkenalkan produk sama. Merek juga mempunyai peran strategis yang penting dengan menjadi pembeda antara produk yang ditawarkan suatu perusahaan dengan Merek-merek saingannya. Citra merek yang kuat memungkinkan produsen meraih kepercayaan langsung dari para pengecer dan pedagang perantara dipasar lainnya.

Dari perspektif konsumen, merek yang terpercaya merupakan jaminan atas konsistensi kinerja suatu produk dan menyediakan manfaat apapun dalam bentuk status atau gengsi yang dicari konsumen ketika membeli produk atau merek tertentu. Merek adalah sebuah janji kepada konsumen bahwa hanya dengan menyebut namanya timbul harapan bahwa merek tersebut akan memberikan kualitas yang terbaik. kenyamanan, status, dan lain-lain yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian (Shimp, 2003:8).

2.1.7 Penggunaan Warna Dalam Membuat Isyarat

Warna memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan banyak hal pada para pembeli prospektif, termasuk kualitas, rasa, serta kemampuan produk untuk memuaskan beragam kebutuhan psikoligis. Berbagai penelitian telah mendokumentasikan peran penting bahwa warna berperan dalam mempengaruhi panca indera kita. Strategi pemanfaatan warna cukup efektif karena warna mempengaruhi orang secara emosional (Shimp, 2003:308).


(27)

Warna merupakan salah satu aspek yang paling penting dari komunikasi visual, dapat digunakan untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan. Nilai warna untuk komunikasi visual didemonstrasikan oleh Patty dan Vrendenburg yang menyatakan bahwa warna merupakan faktor signifikan dan menambah ingatan melebihi waktu, meskipun saat itu juga ditemukan bahwa selalu banyak warna membingungkan dan dan menyangkal keefektifan pemebentuk memori. Makna warna berdasarkan respon psikologis (Shimp, 2003:308), seperti :

1) Biru:

Memberikan arti ketenangan yang sempuma. Memiliki kesan yang dapat menenangkan. di denyut nadi, tekanan darah, pernafasan serta membantu didalam meningkatkan kesehatan diri.

2) Biru tua:

Memberikan arti yang melambangkan perasaan yang mendalam. Dan biasanya bersifat perasa, bijaksana, tidak mudah untuk tersinggung, bersikap tenang dan memiliki kenalan/rekan yang luas.

3) Biru muda:

Melambangkan sifat yang teguh dan kokoh. Tetapi biasanya sedikit keras kepala, serta sering berbangga diri dan memiliki pendirian yang tetap.

4) Coklat:

Memiliki sifat suka merebut, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagiannya di masa depan.


(28)

Melambangkan adanya suatu ketabahan, keinginan namun. keras hati. Memiliki pribadi yang keras dan dominan/berkuasa. Tetapi warna ini bisa meningkatkan rasa bangga. Penggemar warna ini biasanya sering menjadi pilihan untuk mendapatkan nasehat.

6) Hitam:

Melambangkan arti kehidupan yang terhenti serta memberi kesan kekosongan, kegelapan, kematian, dan kerusakan.

7) Kuning:

Mewakili sifat kegembiraan, cukup santai, mempunyai cita-cita setinggi langit. 8) Kuning terang:

Melambangkan sifat spontan dan toleransi yang tinggi. Begitu menonjol tetapi berubah-ubah sikap, suka berharap dan dermawan.

9) Abu-abu/Kelabu:

Samar-samar karakternya & Kecenderungan lebih netral. 10) Merah:

Melambangkan keadaan psikologi yang mengurangkan tenaga, mempercepatkan denyutan nadi, menaikkan tekanan darah dan mempercepat pernafasan. Warna ini mempunyai pengaruh produktiviti pejuangan, persaingan dan birahi.

11) Merah terang:

Mewalili kekuatan, kemahuan atau cita-cita. Warna ini turut melambangkan agresif, aktif, kemahuan keras, penuh gairah dan dominasi.

12) Merah jambu:


(29)

13) Ungu:

Warna ini adalah campuran warna merah dan biru. Sifatnya sedikit kurang teliti tetapi selalu penuh harapan. http://www,f-buzz.com/2009/02/27/Pilih-warna-rahasia-psikologi-arti-warna/) diakses 12 Desember 2010.

2.1.8 Analisis Semiotika

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya mencari jalan didunia, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotik atau dalam istilah Barthes serniologi, pada dasarnya. hendak mempelajari bigaimana kemanusiaan (humanity), memaknai hal-hal (things), memaknai (to sinity), dalarn hal ini tidak dapat mencampuradukan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa obiek-objek fidak hanya informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak terkomunikasi, tetapi juga mengkomunikasikan sistem, terstruktur dari tanda (Barthes dalam Sobur 2003:15).

Semiotik sendiri secara sederhana didefinisikan sebagai teori tentang tanda atau sistem tanda. Sedangkan tanda alau sign adalah sesuatu yang memilki makna, yang mengkomunikasikan pesan pada seseorang. Oleh karena itu segala sesuatu bisa menjadi tanda, misainya buku, film, prang, bangunan, hewan, tumbuhan, juga iklan.

Ada dua dua orang yang patut dicatat dalam perkembangan semiotik modern, yaitu Ferdinand de Saussure dari Perancis dan Charles Sanders Peirce, ahli filsafat dari Amerika, keduanya hidup sejaman. Saussure sebagai seorang ahli


(30)

linguistik, mengembangkan dasar-dasar dari linguistik umum. la memandang bahasa sebagai sebuah sistem tanda dan lebih memberikan tekanan pada struktur yang menyusun tanda. Sedangkan Pierce lebih menekankan pada konsepsi-konsepsi yang ada diluar tanda (Noviani, 2002:76).

Dengan semiotika, berarti itu berkaitan dengan “tanda”. Tanda sebenarnya representasi dari gejala yang memiliki sejumlah kriteria, seperti nama (sebutan), peran, fungsi, tujuan, dan keinginan. tanda tersebut ada di seluruh kehidupan manusia. Apabila tanda berada pada kehidupan manusia, maka itu berarti tanda dapat pula berada di kebudayaan manusia dan menjadi sistem tanda yang digunakannya sebagai pengatur hidupannya. Oleh karena itu, Pierce menegaskan bahwa kita hanya dapat berfikir dengan sarana tanda. Sudah pasti bahwa tanpa tanda kita tidak dapat berkomunikasi. Semiotika berusaha menjelaskan jalinan -tanda atau ilmu tentang -tanda, swam sistematik menjelaskan esensi, ciri-ciri, dan bentuk suatu tanda, serta proses signifikasi yang menyertainya. Dalam perkembangannya hingga sekarang semiotik dibagi menjadi dua jenis, yakni semiotik komunikasi dan semiotik signifikasi, yang pertama menekankan teori produksi tanda yang salah satu diantaranya mengasumsikan adanya enam factor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima, kode, pesan, saluran komunikasi, dan acuan hal yang dibicarakan. Sementara itu, yang kedua memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu. Pada jenis yang kedua tidak dipersoalkan tujuan komunikasi, sebaliknya yang lebih diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda. sehingga proses kognisinya lebih diperhatikan ketimbang komunikasinya (Sobur, 2001:131-132).


(31)

2.1.9 Model Semiotika Charles S Pierce

Tokoh semiotika Charles S Pierce adalah seorang ahli filsafat dan logika Amerika, dengan gagasannya yang bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan berdasarkan obyeknya. Pierce menjelaskan istilah teori segitiga makna (triangle meaning) yang terdiri atn tanda (sign), obyek (objeck), dan interpretan (interprctant). Menurut Pierce, Wah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan obyek adalah sesuatu yang dirujuk tanda. Sementara interpretan adalah tanda, yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.

Diantara kegitanya, interpretan yang paling sulit dipahami Interpretan bukanlah penerjemah (interpreter). Interpretant adalah efek yang ditimbulkan dari proses penandaan. Atau bisa juga, interpretant adalah tanda, sebagaimana, yang diterima, oleh benak kita. sebagai hasil penghadapan kita dengan tanda tersebut. Hubungan segitiga makna Pierce digambarkan sebagai berikut:

Sign

Interpretant object

Gambar 2.1 Elemen Makna Pierce Sumber : John Fiske Dalam Sobur, 2001 :115


(32)

Garis-garis berpanah tersebut hanya bisa dimengerti dalam hubungan antara satu elemen dengan elemen lainnya. Tanda merujuk pada sesuatu diluar tanda itu sendiri, yaitu obyek yang dipahami seseorang.

Berdasarkan obyeknya, Pierce membagi tanda atas tiga kategori yaitu: icon (ikon), index (indeks), symbol (simbol).

1. Ikon adalah tanda yang hubungan penanda dan pertandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan tanda dengan obyek atau acuan yang bersifat kemiripan, misalnya potert atau peta.

2. Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dengan pertanda yang bersifat kausal atau sebab akibat, atau tanda yang langsung memicu pada kenyataan. Contoh yang paling jelas adalah asap sebagai tanda adanya api.

3. Simbol adalah bentuk tanda yang terjadi karena hasil konsesus dari para penggunaan tandai simbol tidak harus mempunyai kesamaan, kemiripan, atau hubungan dengan obyeknya, contohnya simbol paling merah merupakan hasil konsesus para anggota-organisasi (Sobur, 2003:41).

Ketiga kategori tersebut dapat digambarkan dengan sebuah model segitiga sebagai berikut :


(33)

Ikon

Indeks Simbol Gambar 2.2

Model Kategori Tanda Pierce

Dengan mengacu pada model Pierce,makna dalam suatu teks tidak terjadi dengan sendiri, melainkan diproduksi dalam hubungan antara teks, dan pengguna tanda, Hal ini merupakan tindakan dinamis, kedua elemen saling memberikan sesuatu yang sejajar. Bila sesuatu teks dan pengguna tanda berasal dari budaya yang relatif sama, interaksi keduanya lebih mudah terjadi, konotasi dan motis dalam teks telah menjadi referensi pengguna tanda yang bersangkutan.

2.2. Kerangka Berpikir

Alur pemikiran dari penelitian terhadap iklan Bank Mandiri di majalah SWA SEMBADA edisi oktober 2010 yaitu bahwa majalah sebagai media massa dengan menampilkan beragam iklan yang salah satunya adalah iklan Bank Mandiri.

Iklan Bank Mandiri yang terdapat di majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010 merupakan salah satu dari sekian banyak iklan di majalah yang mengandung unsure usahawan sebagai obyek daya tariknya. Iklan ini dipilih


(34)

berdasarkan bahwa masih banyak iklan yang tidak hanya menawarkan suatu produk atau membujuk khalayak ramai agar membeli, melainkan menciptakan suatu image.

Kemudian oleh peneliti, iklan ini dimaknai dan diinterpretasikan dengan menggunakan pendekatan semiotic. Pendekatan semiotic yang digunakan adalah dari Charles Sanders Pierce yang mana mengkategorikan tanda ke dalam ikon, indeks, dan symbol. Sehingga diperoleh hasil interpretasi atau pemaknaan dari iklan Bank Mandiri yang terdapat di majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010. Maka secara sistematis ditunjukkan dalam bagan kerangka berpikir sebagai berikut :

Gambar 3

Bagan Kerangka Berpikir Penelitian Tentang Pemaknaan Iklan Bank Mandiri “Menjawab Setiap Keinginan Anda"

 

Iklan Bank Mandiri

Analisis dengan menggunakan metode Semiotik Charles Sanders

Pierce


(35)

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini menginterpretasi penggambaran iklan di media cetak, dalam hal ini iklan yang dijadikan sebagai penelitian adalah iklan Bank Mandiri yang yang disajikan di media cetak. Alasan digunakannya metode deskriptif kualitatif ini dikarenakan beberapa pertimbangan. Pertama, metode kualitatif akan mudah menyesuaikan apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola – pola yang dihadapi (Moleong, 2002 : 5).

Kemudian untuk menginterpretasi obyek dari iklan Bank Mandiri ini, harus diketahui dahulu sistem tanda yang terdapat dalam iklan yang dijadikan korpus dalam penelitian ini. Karena itulah, peneliti menggunakan pendekatan semiotic untuk menganalisa atau menafsirkan makna yang terdapat dalam iklan tersebut.

3.2 Kerangka Konsepsual

3.2.1 Corpus

Corpus adalah sekumpulan bahan terbatas yang ditentukan pada perkembangannya oleh analisis kesemenaan. Corpus merupakan sample terbatas


(36)

dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif ini memberikan peluang besar bagi dibuatnya interpretasi alternatif. Corpus harus cukup luas untuk memberi harapan yang beralasan bahwa unsur – unsurnya akan memelihara sebuah sistem kemiripan dan perbedaan yang lengkap, corpus juga bersifat sehomogen mungkin ?(Barthes dalam Kurniawan, 2001 : 70). Dengan meninjau kembali tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pemaknaan, iklan Bank Mandiri di Majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010 adalah iklan Bank Mandiri.

3.2.2 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah tanda – tanda berupa gambar dan teks dalam iklan Bank Mandiri pada SWASEMBADA edisi Oktober 2010. Tanda – tanda tersebut antara lain :

1. Bahasa Penampilan

a. Proksemik atau kedekatan yaitu jarak suatu obyek dengan obyek lain : bagaimana jarak dan ukuran tubuh dalam gambar iklan Bank Mandiri.

b. Orientasi yaitu mengkomunikasikan pesan yang disampaikan dalam

gambar iklan Bank Mandiri.

c. Appearance yaitu petunjuk fisik seperti bentuk tubuh, wajah yang

tersenyum, dengan tangan kanan dimasukkan ke dalam saku celana, dan pakaian yang dipakai seperti layaknya seorang pengusaha.

d. Gestures atau kinesik yaitu gerakan tangan, bentuk wajah, dan gerakan tubuh.


(37)

2. Komposisi yaitu warna yang dominan dalam iklan.

3. Bahasa atau teks yaitu background atau latar belakang di dalam (indoor) atau diluar (outdoor)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati iklan Bank Mandiri yang terdapat di majalah secara langsung untuk selanjutnya dianalisis berdasarkan landasan teori dari Charles Sanders Pierce dan interpretasi dari penulis. Data dari hasil penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimanakah pemaknaan iklan Bank Mandiri pada majalah ke dalam sistem tanda komunikasi berupa gambar dan teks yang ada.

3.4 Teknik Analisis Data

Peneliti menginterpretasikan gambar dan tanda yang terdapat pada iklan Bank Mandiri serta menyimpulkan berbagai makna, arti yang ada pada gambar dan tanda dalam iklan tersebut. Tanda dalam pemaknaan iklan Bank Mandiri yang terdapat pada majalah yang menjadi korpus dalam penelitian ini dikategorikan ke dalam kategori hubungan tanda dengan acuannya yang dibuat oleh Charles Sanders Pierce yaitu :

1. Ikon : Seorang Pria Usahawan Muda yang sedang berdiri dengan tegap sambil tersenyum dan menatap ke depan.


(38)

2. Indeks : Narasi teks yang terdapat di dalam iklan tersebut yaitu

brandname dari Bank Mandiri dan tema – nya Menjawab Setiap

Keinginan Anda pada Iklan Bank Mandiri.

3. Simbol : Seorang Petani sawit dengan truk dan pabrik sawit serta pohon sawit yang berada disekitarnya.

Metode analisis data yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif, data yang dikumpulkan berupa data, kata – kata tertulis dan gambar yang bukan angka – angka, hal ini disebabkan karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Iklan dalam penelitian ini akan diinterpretasi dengan cara mengidentifikasikan tanda – tanda yang terdapat dalam setiap bentuk penggambaran iklan secara keseluruhan, untuk mengetahui pemaknaan yang dikonstruksi di dalam iklan tersebut.

Penelitian ini akan menggunakan analisis tentang relasi antara signs, interpretan dan obyek dalam segitiga makna pierce yang akan menjelaskan bentuk pemaknaan iklan secara keseluruhan. Iklan Bank Mandiri tersebut akan diinterpretasikan oleh pengguna tanda dengan pengalaman atau kerangka referensi pengguna tanda melalui interaksi social yang akan dilakukan oleh pengguna tanda sebagai anggota masyarakat atau budaya tertentu. Selain itu, juga didasarkan pada konsep dan teoritis yang telah ada.


(39)

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintaha Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo–dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan mengurang jumlah karyawan, dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri kami implementasikan secara sekaligus ke semua jaringan kami dan pada seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya.

Satu dari sekian banyak keberhasilan Bank Mandiri yang paling signifikan adalah keberhasilan dalam menyelesaikan implementasi sistem teknologi baru.


(40)

Sebelumnya kami mewarisi 9 core banking system yang berbeda dari keempat bank. Setelah melakukan investasi awal untuk segera mengkonsolidasikan kedalam system yang terbaik, kami melaksanakan sebuah program tiga tahun, dengan nilai US$200 juta, untuk mengganti core banking system kita menjadi satu system yang mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan consumer banking kita yang sangat agresif. Hari ini, infrastruktur IT Bank Mandiri memberikan layanan straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah.

Nasabah korporat kami sampai dengan saat ini masih mewakili kekuatan utama perekonomian Indonesia. Menurut sektor usahanya, portfolio kredit korporasi terdiversifikasi dengan baik, dan secara khusus sangat aktif dalam sector manufaktur Food & Beverage, agrobisnis, konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan dengan proses persetujuan four eyes yang terstruktur, dimana keputusan kredit dipisahkan dari kegiatan marketing dari unit Bisnis kami.

Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk menciptakan tim manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance yang telah diakui secara internasional. Bank Mandiri disupervisi oleh Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Menteri Negara


(41)

BUMN yang dipilih berdasarkan anggota komunitas keuangan yang terpandang. Manajemen ekskutif tertinggi adalah Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama. Dewan Direksi kami terdiri dari banker dari legacy banks dan juga dari luar yang independen dan sangat kompeten. Bank Mandiri juga mempunyai fungsi offices of compliance, audit dan corporate secretary, dan juga menjadi obyek pemeriksaan rutin dari auditor eksternal yang dilakukan oleh Bank Indonesia, BPKP dan BPK serta auditor internasional. AsiaMoney magazine memberikan penghargaan atas komitmen kami atas penerapan GCG dengan memberikan Corporate Governance Award untuk katagori Best Overall for Corporate Governance in Indonesia dan Best for Disclosure and transparency.

4.2. Profil Iklan Bank Mandiri Versi “Menjawab Setiap Keinginan Anda”

Profil Iklan Bank Mandiri versi “Menjawab Setiap Keinginan Anda” merupakan program kepedulian PT Bank Mandiri Tbk untuk mendorong generasi muda untuk berwirausaha mampu melepaskan masyarakat dari kesulitan mendapat pekerjaan di Indonesia. Fokus program ini adalah untuk mengubah pola pikir mahasiswa agar memiliki jiwa berwirausaha dan mengurangi ketergantungan pada lapangan pekerjaan yang tersedia. Sedangkan, pelaksanaan program mampu meningkatkan kesempatan, pengusaha mikro dan kecil menjadi pengusaha yang


(42)

tangguh, mandiri, dan layak mendapat pembiayaan bank. Meningkatnya angka kewirausahaan diharapkan tingkat kesejahteraan bagi lingkungan sekitar juga meningkat sehingga dapat mendorong roda perekonomian Indonesia.

Program Wirausaha Muda Mandiri dilakukan dengan mengembangkan workshop dan penghargaan, yang mengelompokkan menjadi tiga bidang usaha, sektor Industri dan Jasa Mandiri, sektor Boga Mandiri dan sektor Kreatif Mandiri.

Pengelompokan spesialisasi usaha memberikan asistensi dan pendampingan praktis lebih khusus dan sesuai dengan kebutuhan para wirausaha di sektor-sektor yang berbeda.

Program Wirausaha Muda Mandiri bertujuan memberikan dukungan yang menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa dengan menghadirkan praktisi terbaik di bidang enterpreneurship untuk berbagi pengalaman. Rangkaian Program ini dilakukan di 9 (sembilan) kota besar di Indonesia yaitu Medan, Malang, Palembang, Manado, Semarang, Bandung, Banjarmasin, Denpasar, dan Bogor.

Tahun 2009 ini Bank Mandiri mengadakan event Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri 2009, yang merupakan program pemberian penghargaan persembahan Bank Mandiri kepada wirausahawan muda. Program ini dimulai sejak tahum 2007, sebagai wujud kepedulian Bank Mandiri terhadap


(43)

pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu pilar perekonomian Indonesia. Kriteria penghargaan ini meliputi 3 bidang usaha yaitu :

 Wirausaha Industri dan Jasa Mandiri

Mencakup berbagai macam sektor industri (Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan dan Jasa)

 Wirausaha Boga Mandiri

Mencakup berbagai pengolahan makanan dan minuman

 Wirausaha Kreatif Mandiri

Mencakup Design Fashion, Video, Film & Fotografi, Kerajinan, Design Arsitektur dan Layanan Komputer

4.3. Penyajian Data

Iklan yang berbentuk gambar adalah suatu iklan yang berusaha menjelaskan berbagai makna pada gambar yakni dengan beberapa tanda-tanda yang ada pada gambar tersebut. Tanda sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari objek referensinya serta pemahaman subjek atas tanda seperti Ikon, Indeks (index) dan simbol. Tanda menurut pandangan Peirce sebagai mana dikutip oleh Sobur (2003:xii) adalah selalu di dalam proses perubahan tanpa henti. Jadi, dapat


(44)

dikatakan tanda yang memiliki Ikon, Indeks (index) dan simbol dapat terus berubah sesuai keinginan pembuat.

Dilihat dari sisi representasi terhadap objeknya, yakni hubungan “menggantikan” atau the “standing for” relation, tanda-tanda diklasifikasikan oleh Peirce menjadi Ikon, Indeks (index) dan simbol. Pembagian tanda yang memiliki makna berbeda-beda ini menurut Peirce sangat fundamental, dalam artian sebagai berikut :

Ikon, merupakan tanda yang didasarkan pada keserupaan atau kemiripan di antara representan dan objeknya, entah objek itu betul-betul eksis atau tidak. Akan tetapi, sesungguhnya ikon tidak semata-mata mencakup citra-citra “realistis” seperti pada foto atau lukisan, melainkan juga pada grafis, skema, peta geografis, persamaan-persamaan matematis, bahkan metafora.

Indeks, merupakan tanda yang memiliki kaitan fisik, eksistensial, atau kausal di antara representan dan objeknya sehingga seolah-olah akan kehilangan karakter yang mejadikannya tanda jika objeknya dihilangkan atau dipindahkan. Indeks bisa berupa hal-hal semacam zat atau benda material, asap (asap adalah indeks dari adanya api), gejala alam (jalan becek adalah indeks dari adanya api).

Indeks pun terwujud dan teraktualisasi di dalam kata penunjuk (demonstratif) seperti ini, itu, di sini, di situ, dan seterusnya; gerak-gerik (gesture)


(45)

seperti jari telunjuk yang menuding; serta berbagai tanda visual lain. Dalam gambar garis-garis juga menjadi bagian dari indeks.

Simbol, merupakan tanda yang representannya menunjuk kepada objek

tertentu tanpa motivasi (unmotivated); simbol terbentuk melalui kovensi-konvensi atau kaidah-kaidah tanpa adanya kaitannya langsung diantara representan dan objeknya, yang oleh Ferdinand de Saussure dikatakan sebagai sifaf tanda yang arbitrer.

Berdasarkan penjelasan Pierce mengenai ikon, indeks dan simbol maka akan dijadikan sebagai acuan untuk menganalisis dalam penelitian ini yakni, pemaknaan terhadap iklan Bank Mandiri versi “Menjawab Setiap Keinginan Anda” pada Majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010 yang menampilkan gambar seorang usahawan melihat kedepan untuk mencapai kesejahteraan, kesuksesan harkat, serta kebebasan berinovasi untuk memilih dalam mengelola kehidupannya. Berdasar cara pandang Pirce tersebut, sebagaimana unit-unit analisis yang telah dijelaskan di dalam metodologi, maka akan digunakan untuk menganalisis iklan Bank Mandiri tersebut.


(46)

4.4. Analisis Ikon, Indeks, dan Simbol Iklan Versi “Menjawab Setiap Keinginan Anda”

Unit analisis diidentifikasi berdasar ikon, indeks dan simbol yang kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan pendekatan semiotik Pierce. Obyek penelitian berupa iklan Bank Mandiri akan di telaah sesuai analisa yang telah ditentukan dilihat dari tanda – tanda berupa gambar dan teks yang ada dalam Majalah SWASEMBADA edisi Oktober 2010. Dengan menginterpretasikan segala bentuk penandaan baik yang berupa gambar serta tulisan yang terdapat pada iklan Bank Mandiri versi “Menjawab Setiap Keinginan Anda” dalam Majalah SWASEMBADA edisi Oktober 2010, peneliti membentuk berbagai pemaknaan tentang iklan tersebut. Tanda yang terdapat pada iklan Bank Mandiri versi “Menjawab Setiap Keinginan Anda” dalamMajalah SWASEMBADA edisi Oktober 2010 ini menjadi corpus dalam sebuah penelitian ini, yang kemudian dimasukkan ke dalam kategori hubungan antara tanda dengan acuannya yang dibuat oleh Charles S. Pierce, yang terdiri dari tiga kategori, ikon, indeks dan simbol.

1. Ikon

Ikon adalah hubungan yang serupa antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan (Sobur, 2001:41). Dengan kata lain tanda


(47)

memiliki ciri – ciri sama dengan apa yang dimaksudkan. Ikon dalam Iklan Majalah SWASEMBADA edisi Oktober 2010 ini adalah :

a. Usahawan

Usahawan adalah ikon yang menonjol ditampilkan pada iklan tersebut yaitu sosok seorang yang ditampilkan pada iklan Bank Mandiri sebagai wujud ikon bahwa Bank Mandiri dapat bekerjasama dan menjadikan seorang menjadi seorang usahwan. Tanda ini jelas memiliki hubungan yang serupa dengan objek dan memiliki kemiripan, dimana gambar seorang usahawan merupakan ikon target Bank Mandiri untuk membantu semua orang yang ingin mengembangkan usaha atau mau menjadi usahawan.

Profil seorang usahawan yang ditampilkan dalam iklan Bank Mandiri adalah salah satu program kerja yang dibuat oleh Bank Mandiri dalam membantu seseorang yang akan mengembangkan usahanya. Berdasarkan apa yang ditampilkan dalam ikon seorang usahawan tersebut adalah dengan redenominasi seseorang yang berusaha melihat kedepan dan ingin berusaha mengembangkan usahanya.


(48)

Sebagaimana seorang usahawan dengan redenominasi menatap kedepan dalam meraih masa depannya, sehingga proses usaha seorang usahawan dalam mengembangkan usahanya dapat terwujud dengan bekerjasama bersama Bank Mandiri.

Ketika seorang usahawan mengembangkan usahanya yang didukung oleh Bank Mandiri maka dia dapat melihat usahanya yang berkembang dengan dukungan Bank Mandiri. Dalam program kerja yang dilakukan oleh Bank Mandiri untuk membantu usahawan-usahawan yang ingin mengembangkan usahanya, maka sesuai dengan target keinginan seorang usahawan tersebut pihak Bank Mandiri akan membantu dan mendukung usaha yang akan dikembangkan.

Dengan ikon seorang usahawan yang menatap kedepan, merupakan wacana Bank Mandiri pada majalah SWASEMBADA yang ingin mengungkapkan sebuah pesan bermakna bahwa kebijakan redenominasi bisa mengangkat seorang usahawan dapat mengembangakan usahanya kedepan yang lebih besar. Jadi gambar seorang usahawan di sini dalam perspektif ikonik Pierce memiliki makna yang mirip dengan apa yang dimaksud, yakni harapan Bank


(49)

Mandiri dalam membantu seorang usahawan agar sukses dalam mengembangkan usahanya.

b. Wajah tersenyum

Wajah melihat kedepan tersenyum merupakan ikon lanjutan setelah ikon seorang usahawan yang berdiri tegak. Ikon ini adalah ikon yang berhubungan langsung dengan usahawan yang berdiri tegak dengan tersenyum bahwa dengan berdiri tegak melihat kedepan akan lebih berwibawa apabila ditambah dengan senyum.

Wajah melihat kedepan tersenyum merupakan ikon seorang dalam memperbaiki penampilan dan menambah daya tarik. Senyum mempunyai segudang manfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Senyum seperti mempunyai makna dan nuansa tersendiri, mungkin lebih manis kesannya, lebih indah dan menyejukkan hati. Dengan senyuman, kita akan lebih dihargai dan disegani.

Dari ikon seorang usahawan tersenyum pada iklan Bank Mandiri tersebut agar membuat masyarakat berpersepsi dan melihat iklan tersebut secara positif yang diberikan oleh Bank Mandiri. Representasi dari iklan Bank Mandiri ini menggambarkan seseorang


(50)

yang percaya diri dan telah sukses dalam dunia usahanya dengan dukungan Bank Mandiri.

c. Tangan kanan dimasukkan ke dalam saku celana

Tersenyum sambil memasukkan tangan ke dalam celana yakni sebagai ikon bahwa penampilan seorang usahawan dan akan lebih elegan apabila ditambah dengan gaya yakni memasukkan tangan ke dalam celana seolah-olah menunjukkan usahawan yang sukses. Tangan kanan dimasukkan ke dalam saku celana merupakan ikon yang dapat mendukung penampilan seseorang dalam bergaya (lifestyle), terutama bagi seorang usahawan. Penampilan dengan memasukkan saku dalam celana saat berdiri atau saat berjalan bagi seorang usahawan atau sebut saja eksekutif muda merupakan hal yang cukup wajar karena dapat menunjang kewibawaannya mereka dalam berpenampilan. Pada ikon ini seorang usahawan memasukkan tangan dalam saku dapat diartikan bahwa seorang usahawan muda yang dapat menunjukkan jati dirinya yang elegan dan berwibawa dengan ditambah memasukkan tangan didalam celana.

Tanda ikonik tersebut bisa dimaknai bahwa Bank Mandiri dalam majalah SWASEMBADA ingin menjelaskan pada publik bahwa


(51)

seorang usahawan dapat ditampilkan dengan sebagai seorang yang berwibawa dan selalu melihat pandangan masa depan.

d. Warna pakaian usahawan

Latar sketsa yang didominasi warna coklat muda adalah, citra yang ingin diasosiasikan atau dikomunikasikan oleh Bank Mandiri dalam iklan tersebut bahwa profil seorang usahawan yang rapi menunjukkan bahwa orang tersebut adalah seseorang yang bersungguh-sungguh dalam meniti karir sebagai seorang usahawan dan dengan warna baju coklat menunjukkan keseriusan diri dalam berkarir dan bekerja sebagai seorang usahawan. Hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah dan bisa dibuktikan dengan berbagai fakta empirik bahwa seseorang yang berangkat bekerja berpakaian rapi biasanya dia bekerja dengan menunjukkan atribut diri sebagai seorang pekerja dan mengenai warna pakaian dapat dilihat ketika orang tersebut menunjukkan kriteria bidang usaha atau suasana hatinya.

Warna coklat mewakili warna tanah, dan alam. Coklat mencerminkan tenang, kemapanan, kepercayaan. Bagi sebagian besar pria yang sudah mapan, mereka cenderung memilih warna ini untuk mengidentifikasikan gaya penampilannya. Jadi, dapat dikatakan


(52)

pakaian juga menggambarkan visi masa depan dari seseorang yang dapat menjalankan usahanya dengan tenang, berjalan dalam dunia usahanya dengan percaya diri, dan pada akhirnya mendapatkan kemapanan dalam dunia usahanya. Redenominasi ini yang pada akhirnya menunjukkan seseorang dengan profil yang sukses dalam berkarier sebagai seorang usahawan.

e. Petani sawit membawa hasil panen dengan sepeda

Petani sawit membawa hasil panen dengan sepeda adalah sebuah ikonik bahwa aktivitas petani sawit dapat didukung dalam program Bank Mandiri yang membina para usahawan industri untuk dapat maju dalam bidang industri pertanian sawit.

f. Truk yang mengangkut hasil panen

Ikon truk yang membawa hasil panen adalah sebuah hubungan dari petani sawit yang awalnya menggunakan sepeda sebagai armada angkutnya, tetapi dengan dukungan dari program Bank Mandiri tersebut maka akan dapat berkembang dan dapat lebih mengefektifkan usaha angkut hasil panen dengan menggunakan angkutan yang lebih besar sehingga proses penjualan hasil panen lebih cepat.


(53)

g. Pabrik sawit yang besar

Ikon pabrik sawit yang besar adalah sebuah ikonik yang menunjukkan dengan hasil panen atau hasil usaha yang cukup besar maka proses penjualannya akan dapat langsung menembus pada pabrik-pabrik besar yang nilai jualnya akan semakin lebih tinggi. 2. Indeks

Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat (Sobur, 2004:42). Atau disebut juga dengan tanda sebagai bukti. Indeks dalam Iklan Bank Mandiri di majalah SWASEMBADA edisi Oktober 2010 adalah:

a. Iklan versi “menjawab setiap keinginan anda”

Iklan Bank Mandiri versi “menjawab setiap keinginan anda” adalah indeks bahwa Bank Mandiri dapat mendukung dan membantu semua orang dengan bekerjasama dalam bentuk usaha di segala bidang. Dalam iklan ini Bank Mandiri membuat rencana program pinjaman bagi usahawan yang ingin mengembangkan usahanya.

Iklan dengan versi menjawab setiap keinginan anda tersebut merupakan salah satu iklan yang dipublikasikan oleh Bank Mandiri


(54)

dalam memperluas program usaha perbankannya dengan mengajak berbagai elemen masyarakat yang ingin melakukan usaha atau mengembangkan usahanya.

Indeks ini dengan sendirinya ingin menggambarkan keseluruhan penawaran kerjasama berbentuk bantuan kredit, simpan pinjam atau pendanaan yang lainnya untuk mengembangkan usaha bagi masyarakat luas tentang redenominasi yang hendak di turunkan oleh Bank Mandiri dalam majalah SWASEMBADA edisi tersebut. Yakni, tentang visi dan wacana redenominasi dukungan terhadap usahawan yang ingin mengembangkan usahanya.

Iklan dengan versi menjawab setiap keinginan anda ini adalah indeks yang ingin dikomunikasikan oleh Bank Mandiri bahwa kebijakan dan visi redenominasi adalah kebijakan dan visi yang baik dan bertujuan baik. Bahwa redenominasi bukanlah sanering. Redenominasi bukan hanya bagi orang telah memiliki usaha tetapi juga bagi orang yang ingin mendirikan usaha.

Dengan adanya indeks “menjawab setiap keinginan anda” maka seluruh orang berkesempatan dapat membuka usaha dan mengembangkan usahanya lebih maju dan tidak perlu kesulitan lagi


(55)

memikirkan modal sebagai usaha membuka dan mengembangkan usahanya. Sehingga dalam menjalankan usahanya pun sudah perlu memikirkan dengan apa kita membuka atau mengembangkan usaha kita.

Indeks “menjawab setiap keinginan anda” memiliki hubungan yang kuat terhadap profil model iklan yang ditampilkan oleh Bank Mandiri. Hubungan tersebut menunjukkan adanya keterkaitan antara tanda dan penanda yang dapat memberikan pengertian luas. Indeks pada “menjawab setiap keinginan anda” dapat menunjukkan pada gambar dengan adanya indeks tersebut maka seorang usahawan dapat menatap kedepan dengan penuh harapan dalam mengembangkan usahanya yang didukung oleh Bank Mandiri.

Selain itu, dengan merencanakan program usaha yang ditawarkan kepada seluruh masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya, pihak Bank Mandiri akan membantu melancarkan proses usaha tersebut dengan bantuan sesuai keinginan masyarakat. Oleh sebab itu pihak Bank Mandiri akan selalu membantu seluruh masyarakat baik dari golongan menengah keatas ataupun dari golongan menengah kebawah.


(56)

b. Terdepan, Terpercaya. Tumbuh bersama anda

Indeks tulisan iklan terdepan, terpercaya, tumbuh bersama anda yang berada pada kotak warna biru tua di bawah gambar iklan, jelas tanda indeks ini adalah wacana dari Bank Mandiri untuk memotivasi seluruh masyarakat untuk bergabung mengembangkan usaha saat melihat dan membaca iklan tersebut, dengan bantuan yang ditawarkan oleh Bank Mandiri.

Indeks yang bertuliskan Terdepan, Terpercaya. Tumbuh bersama anda menjelaskan bahwa Bank Mandiri akan mengedepankan usaha anda yang dapat dipercaya dalam membantu usaha anda serta akan melayani anda sampai usaha anda berkembang dan maju.

Indeks terdepan adalah mengedepankan keinginan seseorang yang akan menjalankan atau mengembangkan usaha sehingga usaha orang tersebut akan terlaksana sesuai dengan keinginan yang ditargetkan.

Sedangkan terpercaya merupakan usaha Bank Mandiri dalam memberikan kepercayaan kepada anda atau dapat dipercaya oleh anda dalam memberikan pinjaman, simpan pinjam, ataupun bantuan kerjasama yang lainnya.


(57)

Tumbuh bersama anda adalah sebagai indeks Bank Mandiri dapat mengembangkan usaha seseorang dengan dukungan dari Bank Mandiri sehingga dapat lebih maju dan sukses bersama dengan Bank Mandiri.

3. Simbol

Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara tanda penanda dengan petandanya, bersifat arbitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi (perjanjian masyarakat) terhadap sesuatu yang akan atau dapat dimaknai bersama (Sobur, 2004:42). Simbol dalam Iklan Bank Mandiri Majalah SWASEMBADA edisi Oktober 2010 adalah :

a. Usahawan

Simbol usahawan adalah sosok seorang yang ditonjolkan pada iklan Bank Mandiri sebagai wujud sosok seseorang tersebut dapat tampil sukses bersama Bank Mandiri dalam hal ini pihak Bank Mandiri membantu masyarakat yang ingin bekerjasama dan menjadikan seorang menjadi seorang usahawan. Tanda ini jelas memiliki hubungan yang serupa dengan objek dan memiliki kemiripan, dimana gambar seorang usahawan merupakan simbol target Bank


(58)

Mandiri untuk membantu semua orang yang ingin mengembangkan usaha atau mau menjadi usahawan.

Profil seorang usahawan yang ditampilkan dalam iklan Bank Mandiri adalah salah satu simbolik yang dibuat oleh Bank Mandiri dalam membantu seseorang yang akan mengembangkan usahanya. Berdasarkan apa yang ditampilkan dalam simbol seorang usahawan tersebut adalah dengan redenominasi seseorang yang berusaha melihat kedepan dan ingin berusaha mengembangkan usahanya tanpa berpikir tentang beban atau kendala materi karena nantinya Bank Mandiri yang akan membantu mengatasinya.

Sebagaimana seorang usahawan dengan simbol menatap ke depan adalah sebuah simbol dalam meraih masa depannya, sehingga proses usaha seorang usahawan dalam mengembangkan usahanya dapat terwujud dengan bekerjasama bersama Bank Mandiri.

Simbol tersebut menjelaskan ketika seorang usahawan mengembangkan usahanya yang didukung oleh Bank Mandiri maka dia dapat melihat usahanya yang berkembang dengan dukungan Bank Mandiri. Dalam program kerja yang dilakukan oleh Bank Mandiri untuk membantu usahawan-usahawan yang ingin mengembangkan


(59)

usahanya, maka sesuai dengan target keinginan seorang usahawan tersebut pihak Bank Mandiri akan membantu dan mendukung usaha yang akan dikembangkan.

Dengan simbol seorang usahawan yang menatap kedepan, sesungguhnya Bank Mandiri pada majalah SWASEMBADA ingin mengungkapkan sebuah pesan yang bermakna bahwa kebijakan simbolik bisa mengangkat seorang usahawan dapat mengembangakan usahanya kedepan yang lebih besar. Jadi gambar seorang usahawan disini dalam perspektif simbolik Pierce memiliki makna yang mirip dengan apa yang dimaksud, yakni harapan Bank Mandiri dalam membantu seorang usahawan agar sukses dalam mengembangkan usahanya.

b. Wajah tersenyum

Simbol wajah tersenyum melihat kedepan merupakan simbol seorang usahawan yang sukses dengan kariernya. Simbol ini adalah simbol yang berhubungan langsung dengan usahawan yang berdiri tegak dengan tersenyum bahwa dengan berdiri tegak melihat kedepan akan lebih berwibawa apabila ditambah dengan senyum menunjukkan kesuksesan yang telah diraihnya.


(60)

Wajah melihat kedepan tersenyum merupakan simbol seorang dalam memperbaiki penampilan dan menambah daya tarik. Senyum mempunyai segudang manfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Senyum seperti mempunyai makna dan nuansa tersendiri, mungkin lebih manis kesannya, lebih indah dan menyejukkan hati. Dengan senyuman, kita akan lebih dihargai dan disegani.

Dari simbol seorang usahawan tersenyum pada iklan Bank Mandiri tersebut agar membuat masyarakat memiliki persepsi dan melihat iklan tersebut secara positif yang diberikan oleh Bank Mandiri. Representasi dari iklan Bank Mandiri ini menggambarkan seseorang yang percaya diri dan telah sukses dalam dunia usahanya dengan dukungan Bank Mandiri.

c. Tangan kanan dimasukkan ke dalam saku celana

Simbol memasukkan tangan ke dalam celana yakni sebagai simbol bahwa penampilan seorang usahawan dan akan lebih elegan apabila ditambah dengan gaya yakni memasukkan tangan ke dalam celana seolah-olah menunjukkan usahawan yang sukses. Tangan kanan dimasukkan ke dalam saku celana dapat juga merupakan simbol yang dapat mendukung penampilan seseorang dalam bergaya (lifestyle),


(61)

terutama bagi seorang usahawan memiliki banyak hasil kesuksesan yang telah diraihnya. Penampilan dengan memasukkan saku dalam celana saat berdiri atau saat berjalan bagi seorang usahawan atau sebut saja eksekutif muda merupakan hal yang cukup wajar karena dapat menunjang kewibawaannya mereka dalam berpenampilan. Pada simbol ini seorang usahawan memasukkan tangan dalam saku dapat diartikan bahwa seorang usahawan muda yang dapat menunjukkan jati dirinya yang elegan dan berwibawa dengan ditambah memasukkan tangan didalam celana.

Tanda simbolik tersebut bisa dimaknai bahwa Bank Mandiri dalam majalah SWASEMBADA ingin menjelaskan pada publik bahwa seorang usahawan dapat ditampilkan sebagai seorang yang berwibawa dan selalu melihat pandangan masa depan seseorang.

d. Warna pakaian usahawan

Pakaian seorang usahawan yang didominasi warna coklat muda adalah yang ingin diasosiasikan atau dikomunikasikan oleh Bank Mandiri dalam iklan tersebut bahwa profil seorang usahawan yang rapi menunjukkan bahwa orang tersebut adalah seseorang yang bersungguh-sungguh dalam meniti karier sebagai seorang usahawan


(62)

dan dengan warna baju coklat menunjukkan keseriusan diri dalam berkarir dan bekerja sebagai seorang usahawan. Hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah dan bisa dibuktikan dengan berbagai fakta empirik bahwa seseorang yang berangkat bekerja berpakaian rapi biasanya dia bekerja dengan menunjukkan atribut diri sebagai seorang pekerja dan mengenai warna pakaian dapat dilihat ketika orang tersebut menunjukkan kriteria bidang usaha atau suasana hatinya.

Warna coklat mewakili simbol warna tanah, dan alam. Coklat mencerminkan ketenangan, kemapanan, kepercayaan. Bagi sebagian besar pria yang sudah mapan, mereka cenderung memilih warna ini untuk mengidentifikasikan gaya penampilannya. Jadi, dapat dikatakan pakaian juga menggambarkan simbol masa depan dari seseorang yang dapat menjalankan usahanya dengan tenang, berjalan dalam dunia usahanya dengan percaya diri, dan pada akhirnya mendapatkan kemapanan dalam dunia usahanya. Simbolik ini pada akhirnya menunjukkan seseorang dengan profil yang sukses dalam berkarier sebagai seorang usahawan.


(63)

e. Petani sawit membawa hasil panen dengan sepeda

Simbol petani sawit membawa hasil panen dengan sepeda adalah sebuah simbol yang ditampilkan dalam iklan oleh Bank Mandiri bahwa tidak hanya seorang usahawan atau orang-orang tertentu saja yang dapat bekerjasama dengan pihak bank mandiri dalam mengembangkan usahanya, tetapi para petani, peternak, pekebun, ataupun yang lainnnya dapat ikut bekerjasama dengan pihak Bank Mandiri apabila ingin mengembangkan usahanya.

f. Truk yang mengangkut hasil panen

Simbol truk yang membawa hasil panen adalah sebuah simbol dari kemudahan dalam membawa hasil panen yang awalnya menggunakan sepeda sebagai armada angkutnya, tetapi dengan dukungan dari program Bank Mandiri tersebut maka akan dapat berkembang dan dapat lebih mengevektifkan usaha angkut hasil panen dengan menggunakan angkutan yang lebih besar sehingga proses penjualan hasil panen lebih cepat.

g. Pabrik sawit yang besar

Simbol pabrik sawit yang besar adalah sebuah simbol yang menunjukkan dengan berkembangnya usaha yang akan dicapai maka


(64)

proses pengembangan penjualannya juga akan dapat langsung menembus pada pabrik-pabrik besar yang nilai jualnya akan semakin lebih tinggi.

4.5. Makna Keseluruhan Iklan Bank Mandiri Versi “Menjawab Setiap

Keinginan Anda” Dalam Model Triangle Of Meaning Pierce.

Melalui segitiga makna (Triangle of Meaning Pierce) peneliti memaknai iklan versi “Menjawab Setiap Keinginan Anda” Konsep segitiga makna Pierce meliputi : tanda, objek, dan interpretan. Pemilihan iklan versi “Menjawab Setiap Keinginan Anda” menjadi pertimbangan sebagai program kerja Bank Mandiri dalam mencari nasabah, karena iklan versi “Menjawab Setiap Keinginan Anda” tercermin dari ikon seorang usahawan yang berdiri tegah melihat kedepan dengan tersenyum, karena pada saat mengembangan sebuah usaha dengan melihat masa depan usahawan memandang masa depan yang panjang, sehingga ada keterkaitan antara ikon, indeks dan simbol pada iklan tersebut.

Ikon dalam tampilan iklan versi “Menjawab Setiap Keinginan Anda” adalah usahawan mengenakan baju dan celana warna coklat, berdiri tegak sambil tersenyum, dan memasukkan tangan di saku celana mencerminkan bahwa seorang usahawan melihat masa depan dengan prospek usaha yang cukup mapan sambil


(65)

tersenyum, baju dan celana warna coklat mencerminkan warna coklat merupakan warna tenang, kemapanan, kepercayaan. Bagi sebagian besar seorang usahawan, mereka cenderung memilih warna ini untuk mengidentifikasikan gaya penampilannya. Jadi, dapat dikatakan pakaian juga menggambarkan visi masa depan dari seseorang yang dapat menjalankan usahanya dengan tenang, berjalan dalam dunia usahanya dengan percaya diri, dan pada akhirnya mendapatkan kemapanan dalam dunia usahanya.

Petani sawit membawa hasil panen dengan sepeda adalah sebuah ikonik bahwa aktivitas petani sawit dapat didukung dalam program Bank Mandiri yang membina para usahawan industri untuk dapat maju dalam bidang industri pertanian. Ataupun yang lainnya. Kemudian Ikon truk yang membawa hasil panen adalah sebuah hubungan dari petani sawit yang awalnya menggunakan sepeda sebagai armada angkutnya, dapat lebih mengefektifkan usaha angkut hasil panen dengan menggunakan angkutan yang lebih besar sehingga proses penjualan hasil panen lebih cepat. Ikon pabrik sawit yang besar adalah sebuah ikonik yang menunjukkan dengan hasil panen atau hasil usaha yang cukup besar maka proses penjualannya akan dapat langsung pada pabrik-pabrik besar yang nilai jualnya akan semakin lebih tinggi.


(66)

Indeks dalam iklan tersebut adalah Iklan Bank Mandiri versi “menjawab setiap keinginan anda” yang mendiskripsikan Bank Mandiri dapat mendukung dan membantu semua orang dengan bekerjasama dalam bentuk usaha di segala bidang. Dalam iklan ini Bank Mandiri membuat rencana program pinjaman bagi usahawan yang ingin mengembangkan usahanya. Selain itu, dengan merencanakan program usaha yang ditawarkan kepada seluruh masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya, pihak Bank Mandiri akan membantu melancarkan proses usaha tersebut dengan bantuan sesuai keinginan masyarakat. Oleh sebab itu pihak Bank Mandiri akan selalu membantu seluruh masyarakat baik dari golongan menengah keatas ataupun dari golongan menengah kebawah.

Indeks tulisan iklan terdepan, terpercaya, tumbuh bersama anda menjelaskan bahwa Bank Mandiri berusaha membantu sepenuhnya usaha yang ingin dikembangkan oleh seseorang sehingga usaha orang tersebut akan terlaksana sesuai dengan keinginan yang ditargetkan. Sedangkan terpercaya merupakan usaha Bank Mandiri dalam memberikan kepercayaan kepada anda atau dapat dipercaya oleh anda dalam memberikan pinjaman, simpan pinjam, ataupun bantuan kerjasama yang lainnya. Tumbuh bersama anda adalah sebagai indeks Bank Mandiri dapat mengembangkan usaha seseorang dengan dukungan dari


(1)

membuat masyarakat memiliki persepsi dan melihat iklan tersebut secara positif yang diberikan oleh Bank Mandiri.

Simbol petani sawit membawa hasil panen dengan sepeda adalah sebuah simbol bahwa seorang petani dapat menjadi berkembang dan berhasil dapat bekerjasama dengan pihak Bank Mandiri dalam mengembangkan usahanya, sehingga pada saatnya nanti petani sawit tersebut dapat menjadi seorang usahawan yang sukses dan berhasil. Kemudian berkembangnya usaha yang akan dicapai dapat terpenuhi dan proses pengembangan penjualannya juga akan dapat langsung menembus pada pabrik-pabrik besar yang nilai jualnya akan semakin lebih tinggi.

Penempatan sebuah tanda menjadi ikon, indeks dan simbol tergantung dari kebutuhan dan sudut pandang khalayak (point of interst) yang memaknainya. Sehingga penempatan tanda – tanda dalam Iklan Bank Mandiri dalam Majalah SWASEMBADA edisi Oktober 2010 di atas, yang mana sebagai ikon, mana sebagai indeks, dan mana sebagai simbol tersebut hanya sebatas subjektivitas peneliti, bukan menjadi sesuatu yang mutlak, karena hal ini kembali lagi kepada sudut pandang khalayak yang memaknai Iklan Bank Mandiri dalam Majalah SWASEMBADA edisi Oktober 2010 sesuai dengan kebutuhan masing – masing.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Sebagaimana yang penulis sampaikan di akhir analisis data, penempatan sebuah tanda menjadi ikon, indeks dan simbol tergantung dari kebutuhan dan sudut pandang khalayak (point of interst) yang memaknainya. Sehingga penempatan tanda – tanda iklan Bank Mandiri pada Majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010 di atas, yang mana sebagai ikon, mana sebagai indeks, dan mana sebagai simbol tersebut hanya sebatas subjektifitas peneliti, bukan menjadi sesuatu yang mutlak, karena hal ini kembali lagi kepada sudut pandang khalayak yang memaknai iklan Bank Mandiri pada Majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010 sesuai dengan kebutuhan masing – masing.

Maka berdasar tujuan penelitian ini, yakni untuk mengetahui makna ikonik, indeks dan simbol iklan Bank Mandiri pada Majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010 berdasarkan kajian semiotik Charles Sanders Pierce, maka setelah melakukan kerja analisis data sebagaimana yang penulis bentangkan di BAB IV, maka dapat diambil kesimpulan-kesimpulan sebagaimana berikut;


(3)

1. Ikon iklan Bank Mandiri pada Majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010 yang diwakili gambar usahawan, tersenyum melihat kedepan, tangan dimasukkan ke dalam saku celana dan warna pakaian serta motto menjawab setiap keinginan anda, mengandung makna tentang betapa penting, mendesak dan seriusnya wacana dan kebijakan tentang pemaknaan yang tampilkan oleh Bank Mandiri dalam iklan tersebut.

2. Indeks iklan Bank Mandiri pada Majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010 yang diwakili mengandung makna tentang gambaran seorang usahawan yang sukses dengan kariernya yang bekerjasama dengan Bank Mandiri. Wacana tentang pemaknaan iklan tersebut benar-benar diwujudkan menjadi tawaran kepada seluruh orang yang ingin membuka usaha dan mengembangkan usahanya.

3. Simbol iklan Bank Mandiri pada Majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010 yang diwakili gambar seorang usahawan, mengandung makna seseorang yang sedang melihat masa depan dengan kesuksesan karier yang dicapai sesuai keinginan yang didukung oleh Bank Mandiri. Jika wacana seorang usahawan tersebut benar-benar dimaknakan menjadi sebuah dukungan usaha yang diberikan oleh Bank Mandiri, maka secara persepsi


(4)

positif menunjukkan bahwa Bank Mandiri memang mewujudkan keinginan usaha masyarakat dalam membukan lapangan kerja.

4. Jadi, kesimpulan keseluruhan dari iklan Bank Mandiri pada Majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010 yang diwakili gambar usahawan tersenyum melihat kedepan dengan tangan dimasukkan ke dalam saku celana merupakan seseorang yang sukses dan melihat masa depan yang dicapai sesuai keinginan serta didukung oleh Bank Mandiri dengan menjawab setiap keinginan anda yaitu sebuah dukungan usaha yang diberikan oleh Bank Mandiri, maka secara persepsi positif menunjukkan bahwa Bank Mandiri memang mewujudkan keinginan usaha masyarakat dalam membukan lapangan kerja.

5.2. Saran

Bagi peneliti selanjutnya, terutama yang bermaksud menggunakan studi Peirce hendaknya mengembangkan seluruh klasifikasi Pierce berdasarkan tiga katagori universal sebagaimana yang dikembangkan Pierce, yakni tiga pemahaman atau disebut Trikotomi. Trikotomi Pertama yang melihat sudut posibilitas logis (logical posibilities) berdasarkan perbendaan tanda-tanda menjadi


(5)

Trikotomi Kedua yang memandang dari sisi hubungan representamen dengan objeknya, yakni hubungan “mengantikan” atau the “standing for” relation, tanda-tanda diklasifikasikan Peirce menjadi Ikon, Indeks (index) dan simbol.

Dan Trikotomi Ketiga dimana tanda-tanda dibedakan oleh Peirce menjadi rema (rheme), tanda disen, serta argumen.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan semua trikotomi untuk menganalisis makna iklan Bank Mandiri pada Majalah SWA SEMBADA edisi Oktober 2010. Dengan menggunakan trikotomi Pierce tersebut penulis merasa ada banyak hal atau banyak makna dari tanda yang belum bisa diungkap, untuk itu penggunakan studi semiotik Pierce secara lengkap penulis yakini akan bisa menjadi alat yang cukup komprehensif untuk memaknai sebuah objek.


(6)

Kasali, Renald, 1992, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Kriyantono, Rachmat, 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Liliweri, Alo, 1992, Dasar – Dasar Komunikasi Periklanan, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Mulyana, Deddy, 2001, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy, 2002, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Devito, Joseph, 1997, Komunikasi Antar Manusia, Edisi Kelima, Penterjemah. Shimp, Terence, A, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi

Pemasaran Terpadu, Jakarta : Erlangga.

Sobur, Alex, 2001, Analisis Teks Media, Bandung : Remaja Rosdakarya. Sobur, Alex, 2003, Semiotika Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Alma, Buchari, Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum, Bandung : Alfa Beta.

Kurniawan, 2001, Semiologi Roland Barthes, Yogyakarta, Yayasan Indonesia.; Internet :

(http://www.google.com/search?hl=en&client=opera&hs=9cj&rls=en&q=definisi +iklan+dalam+media+cetak&btnG=Search) (1 / 12 / 2010)

http://www,f-buzz.com/2009/02/27/Pilih-warna-rahasia-psikologi-arti-warna/)diakses 12 Desember 2010.