Metode Pengumpulan Data Kawasan Penelitian Metode Analisa Data

Sedangkan untuk target survey stated preference, yaitu sebanyak 50 responden, yang merupakan bagian dari responden yang mengisi form survey karakteristik responden.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. untuk jenis data primer diperoleh dengan: 1. Observasi lapangan, merupakan pengamatan langsung di wilayah penelitian sehingga dapat menggambarkan keadaan saat ini. 2. Wawancara atau interview, dilakukan untuk mengetahui persepsi penumpang angkutan pemadu moda terhadap kualitas pelayanan yang akan disediakan Sedangkan terhadap jenis data-data sekunder, diperoleh dengan: 1. Studi pustaka, yaitu membaca dan menggali data-data dari berbagai literatur yang berkaitan dengan materi penelitian. 2. Instansional, yaitu menggali data-data dari instansi terkait, berupa program kebijakan yang terkait dengan rencana pennyediaan layanan angkutan bus bandara di Bandara Kualanamu.

3.5 Kawasan Penelitian

Sesuai dengan sasaran dari pengguna angkutan yang akan disediakan di Bandara Kualanamu adalah penumpang pengguna angkutan udara yang hendak Universitas Sumatera Utara menuju bandara atau melanjutkan perjalanan dari bandara ketempat lokasi tujuan. Maka kawasan yang menjadi objek penelitian ini adalah penumpang Bandara Polonia Medan. Walaupun maksud dari penelitian ini adalah dalam rangka penyediaan pelayanan angkutan bandara di dibandara Kualanamu, namun karena bandara tersebut hingga saat ini belum beroperasi dan masih dalam tahap pembangunan, maka penelitian dilakukan kepada penumpang di Bandara Polonia Medan.

3.6 Metode Analisa Data

3.6.1 Analisis karakteristik responden Karakteristik responden diperlukan untuk mengetahui proporsi sampel pelaku perjalanan yang dijadikan responden dalam penelitian dan segmentasi pengguna angkutan udara di Bandara Polonia. Karakteristik responden akan dideskripsikan berdasarkan kelompok tertentu seperti: jenis kelamin, usia, penghasilan dan karakteristik perjalanan seperti:maksud perjalanan, frekuensi perjalanan dll. 3.6.2 Analisis data stated prefrence Hasil survey stated preference dianalisis dengan menggunakan alat bantu program statistik ekonometrik LIMDEP versi.7.0. dan SPSS, hal tersebut untuk mempermudah dalam proses kalibarasi model dan uji statistik hasil model. Berdasarkan model hasil kalibrasi model selanjutnya digunakan untuk menjelaskan karakteristik preferensi responden terhadap rencana pelayanan angkutan bus bandara. Hasil analisis ini juga menjelaskan sensitivias masing-masing variabel kualitas Universitas Sumatera Utara pelayanan angkutan bus pemadu moda. Sebelum dilakukan proses kalibrasi model, dilakukan uji korelasi untuk memastikan bahwa masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam model tidak saling berhubungan korelasi. 3.6.3 Kalibrasi model Kalibrasi model mensyaratkan pemilihan parameter yang mengoptimumkan satu atau lebih ukuran kesesuaian yang juga fungsi dari data hasil pengamatan. Prosedur tersebut sering digunakan oleh fisikawan dan ahli teknik yang bertugas membuat model pertama awal dan tidak perlu mencemaskan perilaku statistik yang dihasilkan. Sementara itu, penaksiran model meliputi usaha untuk mendapatkan nilai paramater, sehingga hasil spesifikasi model tersebut mendekati data hasil pengamatan realita. Dalam berbagai kasus, satu atau lebih paramater dianggap tidak signifikan dan oleh karena itu dikeluarkan dari model, serta mempertimbangkan kemungkinan mempelajari beberapa faktor spesifikasi secara empiris Tamin, 1997. 1. Checking Single Coefficient Estimates Pemeriksaan terhadap koefisien dilakukan sebagai tahap awal dalam menilai sebuah model berupa: a. Setiap alternatif fungsi harus mempunyai tanda positif + atau negatif – yang sesuai, artinya setiap koefisien variabel dapat menerangkan fenomena dan hubungan dengan variabel lainnya terhadap model secara logis; Universitas Sumatera Utara b. Signifikan variabel terhadap setiap alternatif fungsi yang diketahui dari nilai t, artinya nilai t yang lebih besar t hasil perhitungan t tabel berarti variabel mempunyai kontribusi mempengaruhi model juga lebih besar; c. Nilai p atau significance level yang mendekati nilai 0, menunjukkan variabel mempunyai kontribusi mempengaruhi model juga lebih besar. Dalam analisis data digunakan significance level α sebesar 0,05. 2. Uji Chi-square Uji Chi-square digunakan untuk menguji apakah sebuah sampel yang diambil menunjang hipotesis yang menyatakan bahwa model mempunyai rasionalitas yang baik untuk digunakan goodness of fit. Dalam pengujian tersebut didasarkan pada besaran sebagai berikut: ∑ − = χ = k 1 i i 2 i i 2 e e o ............................................................................................................................ dengan, 3.1 χ 2 o = nilai pengujian chi-square i e = hasil pengamatan bagi sel ke i i = hasil yang diharapkan bagi sel ke i. Hipotesis yang ditetapkan untuk menentukan model adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Hipotesis H o : Model tidak mempunyai rasionalitas yang baik, apabila χ 2 hasil perhitu ngan dari χ 2 b. Hipotesis H tabel. 1 : Model mempunyai rasionalitas yang baik, apabila χ 2 hasil perhitungan dari χ 2 3. Uji Korelasi tabel. Pada uji korelasi mencoba mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel yang dinyatakan dalam koefisien korelasi r. Hubungan antara dua variabel yang dinyatakan dalam x dan y pada n pengamatan [x i , y i Menurut Santoso 2000 pada SPSS untuk jenis data kualitatif nonparametric correlations pengujiannya menggunakan koefisien korelasi Kendall’s tau-b atau Spearman’s rho. Nilai r antara dua variabel tersebut menunjukkan hubungan antara keduanya, sehingga untuk r = 0 dan signifikansi hasil perhitungan lebih dari yang ditetapkan α 0,05 berimplikasi bahwa kedua variabel tidak mempunyai hubungan yang kuat. Bentuk persamaan koefisien korelasi adalah sebagai berikut: ; i=1, 2,..., n] diukur sejauh mana titik-titik tersebut bersekutu disekitar sebuah garis korelasi.             ∑ − ∑             ∑ − ∑       ∑       ∑ − ∑ = = = = = = = = 2 n 1 i i n 1 i 2 i 2 n 1 i i n 1 i 2 i n 1 i i n 1 i i n 1 i i i y y n x x n y x y x n r ........................................................ dengan, 3.2 r = koefisien korelasi Universitas Sumatera Utara x,y = variable pengamatan n = frekwensi pengamatan 3.6.4 Probabilitas Peneliti berkepentingan dengan penarikan kesimpulan dari percobaan yang mengandung ketidakpastian. Agar kesimpulan itu ditafsirkan secara tepat, pemahaman teori probabilitas peluang sangat diperlukan dan bersifat mendasar Walpole, 1982. Apa yang kita maksud bila kita mengatakan “Saya mungkin akan naik Bus Pemadu Moda besok”, “Saya mempunyai kemungkinan 50:50 untuk mendapatkan bilangan genap bila sebuah dadu dilemparkan”. Dalam setiap pernyataan tersebut dinyatakan suatu kejadian yang belum pasti, namun berdasarkan keterangan yang diperoleh ataupun berdasarkan pemahaman mengenai stuktur penelitian, memiliki keyakinan tertentu akan kesahan pernyataan tersebut. Menurut Walpole 1982 teori probabilitas bagi ruang contoh terhingga memberi segugus bilangan nyata disebut ‘pembobot’ atau peluang dengan nilai dari 0 hingga 1, yang memungkinkan kita menghitung peluang terjadinya kejadian. Bila suatu observasi mempunyai N hasil observasi yang berbeda, dan masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi, dan bila tepat n diantara hasil observasi itu menyusun kejadian A, maka peluang kejadian probabilitas A adalah: N n A P = .................................................................................................................................................. 3.3 Universitas Sumatera Utara dengan, P = Probabilitas N = Hasil pengamatan n = frekwensi pengamatan

BAB IV KAWASAN PENELITIAN