Tinjauan Aspek Tata Ruang dalam Penetapan Wilayah Pelayanan

Menurut Walpole 1982 Pengujian hipotesis dalam statistik inferensia merupakan hal yang paling penting untuk menyimpulkan pernyataan atau dugaan suatu data. Meskipun akan sangat sering menggunakan istilah ‘menerima’ atau ‘menolak’, tetapi perlu disadari bahwa penolakan suatu hipotesis berarti menyimpulkan bahwa hipotesis itu salah, sedangkan penerimaan suatu hipotesis semata-mata mengimplikasikan bahwa kita tidak mempunyai bukti untuk mempercayai sebaliknya. Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolaknya suatu hal disebut hipotesis nol H o , sedangkan penolakan suatu hal mengakibatkan penerimaan hipotesis yang disebut hipotesis alternatif H 1 .

2.7 Tinjauan Aspek Tata Ruang dalam Penetapan Wilayah Pelayanan

Angkutan Bus Bandara Keberadaan bus bandara di Kualanamu nantinya diharapkan dapat lebih mengoptimalkan kinerja Bandara Kualanamu melalui peningkatan aksesibilitas dan mobilitas orang dari dan ke bandara tersebut. salah satu faktor yang juga akan mempengaruhi kualitas pelayanan angkutan selain variabelatribut pelayanan sebagaimana dijelaskan pada sub bab terdahulu yaitu penentuan wilayah pelayanan angkutan. Faktor ini menjadi cukup penting mengingat, dalam penetapannya perlu mempertimbangkan berbagai aspek terkait termasuk aspek rencana tata guna lahan. Seperti halnya dalam penetapan lokasi terminal, lokasi asaltujuan perjalanan bus bandara tersebut seyogyanya terintegrasi dengan pusat-pusat kegiatan yang membangkitkanmenarik pergerakan orang. Pendekatan yang digunakan dalam Universitas Sumatera Utara penelitian ini adalah dengan mengintegrasikan Rencana Pengembangan Transit Oriented Development TOD di Kawasan Metropolitan Mebidang. Berdasarkan dokumen Rencana Tata Ruang Metropolitan Mebidang, dijelaskan bahwa Transit-Oriented Development TOD adalah kawasan komersial yang didesain untuk memaksimalkan akses ke transportasi publik. TOD memiliki pusat dengan stasiun kereta, stasiun bus, dikelilingi oleh pembangunan dengan kepadatan relatif tinggi dengan pembangunan kepadatan rendah menyebar keluar dari pusat. TOD biasanya berlokasi didalam radius 0.4-0.8 km dari pemberhentian transit, yang merupakan suatu skala yang cukup tepat untuk pedestrian. Berdasarkan arahan pembangunan pusat TOD Metropolitan Mebidang, beberapa TOD yang direkomendasikan untuk menjadi asaltujuan perjalanan bus bandara adalah sebagai berikut: 1. TOD Belawan – Bandara Kualanamu 2. TOD Binjai – Bandara Kualanamu 3. TOD Pancur Batu – Bandara Kualanamu 4. TOD Deli Tua – Bandara Kualanamu 5. TOD Galang – Bandara Kualanamu Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Rencana wilayah pelayanan Bus Bandara Sumber: Bappeda Propinsi Sumut Universitas Sumatera Utara

2.8 Teknik Stated Preference