Tarif, dikuantifikasikan dalam bentuk angka 0, 1 dan 2. Angka 0 Kemudahan, dikuantifikasikan dalam angka 0 dan 1. Angka 0

5.2.2 Variabel tidak bebasterikat Independent Variabel Independent Varieble yang digunakan dalam pembentukan model adalah bentuk kualitas pelayanan angkutan bus bandara yang meliputi:

1. Tarif, dikuantifikasikan dalam bentuk angka 0, 1 dan 2. Angka 0

menunjukkan tarif dasar diasumsikan sebesar Rp.25.000, angka 1 menunjukkan tarif naik sebesar 15 dari tarif dasar Rp.28.750 dan angka 2 menunjukkan tarif naik sebesar 20 dari tarif dasar Rp.30.00. 2. Kenyamanan, dikuantifikasikan dalam angka 0 dan 1. Angka 0 menunjukkan pelayanan bus bandara dengan asumsi tingkat kenyamanan rendah, yaitu tanpa Pendingin ruangan AC, tanpa TV, penumpang berdiri tidak dibatasi dan tidak tersedia tempat bagasi yang memadai. Sedangkan sebaliknya, angka 1 diasumsikan pelayanan bus bandara dengan asumsi tingkat kenyamanan baik, meliputi: ketersediaan fasilitas pendingin ruangan AC, Televisi, penumpang berdiri dibatasi, tersedia tempat bagasi yang memadai 3. Jadwal, dikuantifikasikan dalam angka 0 dan 1. Angka 0 menunjukkan pelayanan bus bandara dengan asumsi Jadwal operasional bus tidak sesuai dengan dengan jadwal operasional pesawat tidak berjadwal. Sedangkan angka 1 diasumsikan jadwal operasional bus yang disesuaikan dengan jadwal operasional pesawat berjadwal. Universitas Sumatera Utara

4. Kemudahan, dikuantifikasikan dalam angka 0 dan 1. Angka 0

menunjukkan pelayanan bus bandara dengan asumsi terminal yang akan dibangun di Bandara Kuala Namu nantinya tidak berdekatan dengan terminal bus angkutan massal BRT dan stasiun kereta api bandara terintegrasi. Sedangkan angka 1 menunjukkan pelayanan bus bandara dengan asumsi fasilitas terminal yang akan dibangun di Bandara Kuala Namu berdekatan dengan terminal bus angkutan massal BRT dan stasiun KA bandara. 5. Moda Lanjutan, dikuantifikasikan dalam angka 0 dan 1. Angka 0 menunjukkan pelayanan bus bandara dengan asumsi tidak ada kepastian moda lanjutan dilokasi-lokasi tujuan bus bandara. Sedangkan angka 1 diasumsikan ada kepastian moda lanjutan yang dapat digunakan oleh pengguna jalan setelah menggunakan bus bandara. 6. Sistem Ticketting, dikuantifikasikan dalam angka 0 dan 1, menunjukkan pelayanan bus bandara dengan asumsi pengguna jasa harus membeli tiket terlebih dahulu dibandara atau membayar langsung diatas bus manual. Angka 1 menunjukkan pelayanan bus bandara dengan asumsi sistem pembayaran dilakukan dengan menggunakan smart card system, yang berlaku juga apabila digunakan untuk bus massal BRT dan KA bandara. 5.3 Pemodelan Universitas Sumatera Utara Dari data hasil survey stated preference yang diperoleh sebanyak 840 observasi tersebut, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan software LIMDEP ver 7.0 untuk mendapatkan nilai koefisien model yang selanjutnya akan digunakan pada tahap berikutnya. Hasil pengolahan data tersebut dapat dilihat pada tabel 5.14. Tabel 5.14 Hasil Pemodelan Output running LIMDEP 7.0 Variabel Estimasi Nilai t Signifikan Constant 0,687962 9,253 0,0000 Tarif 0,260021 4,661 0,0000 Kenyamanan -1,158224 -9,854 0,0000 Jadwal -0,633141 -5,318 0,0000 Kemudahan -0,331192 -2,685 0,0073 Moda lanjutan -0,893982 -7,702 0,0000 Sistem ticketting -0,317250 -2,658 0,0079 Mu1 1.444837 18,518 0,0000 Mu2 1,454383 18,920 0,0000 Mu3 1,651851 20,374 0,0000 Chi-square 333,8339 - - Sumber: Hasil Analisis Dari tabel diatas dihasilkan paramater model yang selanjutnya dapat dituliskan dengan bentuk persamaan sebagai berikut respon = y: Universitas Sumatera Utara y = 0,687962 + 0,260021 Tarif − 1,158224 Kenyamanan − 0,633141 Jadwal − 0,331192 Kemudahan − 0,893982 Moda lanjutan − 0,317250 ticketting ……………………………….……………………………………. 5.1 Dari persamaan 2.4, 2.5, 2.6 dan 2.7 dapat dihasilkan: y = 0 pasti naik : jika y 0 y = 1 mungkin naik : jika 0 y ≤ 1.444837 y = 2 Ragu-ragu : jika 1.444837 y ≤ 1.454383 y = 3 mungkin tidak naik : jika 1.454383 y ≤ 1.651851 y = 4 pasti tidak naik : jika 1.651851 ≤ y Bentuk persamaan tersebut dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut: 1. Nilai constant sebesar 0,687962 menyatakan bahwa jika tarif bus menggunakan tarif dasar 0, sedangkan seluruh kualitas pelayanan bus dalam kondisi buruk 0, maka probabilitas respon penumpang bus adalah 0,687962 mungkin naik. 2. Koefisien tarif sebesar 0,260021 menyatakan bahwa apabila tarif bus naik 15 1, sedangkan seluruh kondisi kualitas pelayanan bus dalam kondisi Universitas Sumatera Utara buruk 0, maka probabilitas respon penumpang bus adalah 0,687962 + 0,260021 = 0,947983 mungkin naik. 3. Koefisien kenyamanan sebesar -1,158224 menyatakan bahwa apabila hanya kondisi kenyamanan bus dalam kondisi baik, artinya tersedia fasilitas pendingin ruangan AC, TV, penumpang berdiri dibatasi, tersedia tempat bagasi yang memadai 1, sedangkan kondisi kualitas pelayanan bus lainnya buruk 0 dan menggunakan tarif dasar 0, maka probabilitas respon penumpang bus adalah 0,687962 – 1,158224 = - 0,470262 pasti naik. 4. Koefisien jadwal bus sebesar - 0,633141 menyatakan bahwa apabila hanya jadwal bus dalam kondisi baik, artinya jadwal bus sesuai dengan jadwal operasional pesawat 1, sedangkan kondisi kualitas pelayanan bus lainnya dalam kondisi buruk 0 dan menggunakan tarif dasar 0, maka probabilitas respon penumpang adalah 0,687962 – 0,633141 = 0,054821 mungkin naik. 5. Koefisien kemudahan sebesar -0,331192 menyatakan bahwa apabila hanya kemudahan dalam kondis baik artinya terminalhalte bus bandara yang akan dibangun di Bandara Kuala Namu berdekatan terintegrasi dengan terminal bus angkutan massal BRT dan stasiun KA bandara 1, sedangkan kondisi kualitas pelayanan bus lainnya buruk 0 dan menggunakan tarif dasar 0, maka probabilitas respon penumpang bus adalah 0,687962 − 0,331192 = 0,355677 mungkin naik. Universitas Sumatera Utara 6. Koefisien moda lanjutan sebesar -0,893982 menyatakan bahwa apabila hanya kondisi moda lanjutan dalam kondisi baik, artinya ada kepastian moda lanjutan yang dapat digunakan oleh pengguna jalan setelah menggunakan bus bandara 1, sedangkan kondisi kualitas pelayanan bus lainnya buruk 0 dan menggunakan tarif dasar 0, maka probabilitas respon penumpang bus adalah 0,687962 − 0,893982 = -0,20602 pasti naik. 7. Koefisien system ticketing sebesar -0,317250 menyatakan bahwa apabila hanya system ticketing yang baik, artinya menggunakan system smartcard yang juga dapat digunakan untuk bus massal BRT dan KA Bandara 1, sementara kondisi kualitas bus lainnya dalam kondisi buruk 0 dan menggunakan tarif dasar 0, maka probabilitas respon penumpang adalah 0,687962 − 0,317250 = 0,997289 mungkin naik. Nilai Mu1, Mu2 dan Mu3 merupakan paramater model yang membatasi dependent variabel. Sedangkan nilai t, signifikan variabel dan chi-square adalah paramater yang akan digunakan pada proses kalibrasi model.

5.4 Kalibrasi Model