5. 4. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata

2. Meningkatkan kapasitas manajemen Pemerintah Daerah, kemampuan kelembagaan nagari dan peran serta masyarakat. 3. Meningkatkan keterampilan masyarakat nagari dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan. 4. Meningkatkan pembangunan modal di daerah. Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembangunan dalam aktifitas diberbagai sektor pembangunan sebagaimana nagari Lasi yang menempatkan sektor pertanian, dan pariwisata sebagai sektor-sektor ekonomi yang menjadi potensi wilayahnya. Untuk itulah penelitian ini perlu dilakukan agar pembangunan pariwisata di kawasan Gunung Marapi dapat terlaksana secara efisien dan efektif untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nagari Lasi. Yang diutamakan dalam pembangunan pariwisata ini adalah program pengembangan peran serta masyarakat dan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata. Dalam pembangunan pariwisata, peran serta masyarakat nagari setempat sangat diutamakan terutama dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kebutuhan masyarakat. Sehingga dapat lebih meningkatkan dan mengembangkan dinamika dan kreatifitas masyarakat khususnya masyarakat yang lemah, terbelakang, dan tertinggal.

I. 5. 4. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata

Pengembangan objek wisata tidak akan berjalan lancar apabila masyarakat khususnya masyarakat setempat tidak terlibat dalam upaya pengembangan tersebut. Untuk itu penduduk atau masyarakat setempat wajib dikonsultasikan dan reaksi atau responnya harus diperhitungkan dalam proses perencanaan. Partisipasi masyarakat bukanlah suatu akhir dari pekerjaan akan tetapi merupakan suatu sarana untuk mencapai tujuan dari pembangunan nasional. Partisipasi masyarakat harus dibina untuk menuju kearah yang baik dan sehat, agar para pelaksanaannya dapat melaksanakan dan memelihara proyek-proyek infrastruktur yang sudah selesai dibangun, sehingga keterlibatan pemerintah dalam bidang itu menjadi berkurang. Partisipasi masyarakat akan membangkitkan rasa bangga terhadap keterlibatan dan menimbulkan perasaan sayang terhadap proyek serta menimbulkan kepercayaan pada diri sendiri kesempatan dan tanggung jawab. Dengan mengikutsertakan beberapa orang yang dianggap mempunyai pengaruh yang cukup besar dipedesaan pada awal usaha, yang selanjutnya baru melibatkan masyarakat banyak. Karena kalau tidak seperti itu masyarakat desa akan kurang antusias dan kurang terdorong untuk berpartisipasi terhadap usaha-usaha pembangunan di mas mendatang. Dalam kaitan itu, Hamidjojo mengemukakan 10 alasan tentang pentingnya partisipasi sebagai berikut: 1. Dengan partisipasi lebih banyak hasil kerja dapat dicapai. 2. Dengan partisipasi pelayanan atau service dapat diberikan dengan biaya yang murah. 3. Partisipasi memiliki nilai dasar yang sangat berarti untuk peserta, karena menyangkut harga dirinya. 4. Partisipasi merupakan katalisator untuk pembangunan selanjutnya. 5. Partisipasi mendorong timbulnya rasa tanggung jawab. 6. Partisipasi menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan dengan arah yang benar. 7. Partisipasi menjamin bahwa suatu kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat telah dilibatkan. 8. Partisipasi menghimpun dan memanfaatkan berbagai pengetahuan yang terdapat didalam masyarakat, sehingga terjadi perpaduan berbagai keahlian. 9. Partisipasi membebaskan orang dari ketergantungan kepada keahlian oang lain. 10. Partisipasi lebih menyadarkan manusia terhadap penyebab kemiskinan sehingga menimbulkan kesadaran terhadap usaha untuk mengatasinya Hamijojo dalam Sastropoetro, 1986: 56. Dengan demikian masyakat sebagai pelaku pembangunan akan berusaha menciptakan kehidupan yang lebih baik untuk kehidupannya, dengan partisipasi aktif dan apabila mungkin didasarkan atas inisiatif sendiri. Dan masyarakat sebagai pelaku pariwisata menuntut lebih banyak peran serta aktifnya jika dibandingkan dengan pemerintah sebagai pengambil kebijakan. Kerja sama merupakan kunci berhasilnya pembangunan pariwisata. Apakah kerjasama dalam pembinaan wisata, apakah kerjasama dalam pemasaran ataukah kerjasama dalam usaha-usaha pembinaan masyarakat. Dengan demikian harus ditemukan situasi atau kebijaksanaan yang mampu menciptakan kerjasama maupun cara-cara untuk melaksanakan kerjasama itu. Faktor-faktor penting dalam hal ini adalah: 1. Adanya kepentingan bersama. 2. Hubungan antar manusia. 3. Kelancaran organisasikerjasama.

I.6. Defenisi Konsep