2. Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan

sehingga bisa keluar dari tradisi bisu dan menyembunyikan maksud dibawah permukaan. Selama hal ini tidak berlangsung, maka partisipasi hanya terlihat sebagai formalitas partisipatif. Melibatkan masyarakat secara langsung dalam perencanaan akan membawa tiga dampak penting, yaitu : terhindar dari peluang terjadinya manipulasi, keterlibatan masyarakat akan memperjelas apa yang sebetulnya dikehendaki masyarakat. Memberi nilai tambah pada legitimasi rumusan perencanaan, dimana semakin banyak jumlah masyarakat yang terlibat kan semakin baik. Meningkatnya kesadaran dan keterampilan politik masyarakat. Prinsip dalam melibatkan masyarakat secara langsung adalah bahwa apa yang disebut dengan melibatkan kepentingan masyarakat hanya mungkin dicapai jika masyarakat sendiri ikut ambil bagian sejak dari awal. Keterlibatan rakyat akan menjadi penjamin bagi suatu proses yang baik dan benar. Ada dua bentuk perencanaan partisipatif yang ditawarkan, yaitu perencanaan yang langsung disusun bersama rakyat dan perencanaan yang disusun melalui mekanisme perwakilan sesuai dengan institusi yang sah.

V. 2. Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan

Peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan daerah merupakan salah satu syarat mutlak dalam era kebebasan dan keterbukaan ini. Pengabaian terhadap faktor ini, terbuka telah menyebabkan penurunan yang cukup signifikan terhadap tujuan pembangunan itu sendiri, yaitu keseluruhan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemihakan dan pemberdayaan masyarakat dalam keseluruhan rangkaian pelaksanaan pembangunan, perlu diyakini oleh aparatur pemerintah daerah sebagai strategi yang tepat untuk menggalang kemampuan ekonomi, sehingga mampu berperan secara nyata dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Selanjutnya, keyakinan itu juga perlu terus ditanamkan dalam diri aparatur yang secara fungsional menangani proses-proses penyusunan program pada kabkota untuk selanjutnya ditingkatkan serta dimasyarakatkan. Kemudian yang terpenting dan juga menjadi tantangan utama adalah bagaimana menerjemahkannya dalam usaha-usaha yang nyata. Upaya-upaya kearah tersebut tidak serta merta dapat terwujud, melainkan harus melalui proses berliku-liku yang akan mengahabiskan banyak waktu serta tenaga dan dilakukan oleh aparatur yang memiliki integritas, karena dalam pelaksanaannya dalam masyarakat akan banyak mempergunakan mekanisme komunikasi timbal baik, mendengar dan menampung dengan penuh kesabaran dan sikap toleransi dalam menghadapi pandangan yang berbeda. Gotong royong merupakan suatu kegiatan yang telah lama terlaksana ditengah- tengah kehidupan masyarakat dan telah menjadi budaya bangsa Indonesia yang harus terus dibina dan dipertahankan, karena disamping memang merupakan warisan leluhur nenek moyang, namun pada kenyataannya merupakan wujud partisipasi masyarakat dalam berbagai bentuk pelaksanaan pembangunan. Banyak hal yang dapat dilakukan setiap anggota masyarakat dalam ikut berperan serta dalam pelaksanaan pembangunan, yang dimulai dari lingkungan terkecil sampai ditingkat desanagari seperti membangun dan memperbaiki prasarana dan sarana pembangunan fisik, serta peningkatan sumber daya manusia untuk pemanfaatan segala sumber daya alam yang dimiliki desanagari demi peningkatan kesejahteraan bersama masyarakat di desanagari. Namun demikian, jangan sampai berjalan sendiri-sendiri, tetapi sebaiknya dilaksanakan secara bersama-sama dengan segenap unsur masyarakat yang ada, seperti alim ulama, tokoh masyarakat, serta dengan unsur aparat desanagari setempat dan dinas terkait ditingkat kecamatan.

V. 4. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Pariwisata di Kenagarian Lasi.