Cara Pembayaran Selain Dengan LC

8. Advising bank atau negotiating bank menegosiasi membeli wesel yang diajukan oleh eksportir tersebut. 9. Selanjutnya dokumen-dokumen pengapalan dikirimkan oleh negotiating bank kepada opening bank untuk mendapat ganti rugi pembayaran reimbursement. 10. Bank pembuka LC memeriksa apakah dokumen-dokumen tersebut sesuai dengan syarat-syarat yang terkandung di dalam LC. Bila dokumen-dokumen tersebut ternyata sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan di dalam LC, maka bank pembuka dapat meminta importir menebusnya dengan cara pembayaran yang diisyaratkan dalam LC tersebut, apakah itu pembayaran pada saat penyerah dokumen sight LC, atau pembayaran berjangka usance LC. 11. Importir membayar kepada bank pembuka LC. 12. Bank pembuka LC kemudian memberikan ganti rugi pembayaran reimbursement pada bank penerus LC.

B. Cara Pembayaran Selain Dengan LC

Berikut ini akan dibahas masing-masing cara pembayaran selain dengan LC seperti yang terdapat dalam penjelasan Pasal 3 Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1985. 1. Advance Payment Pembayaran di muka Cara Pembayaran ini sering juga disebut pembayaran secara tunai Cash Payment. Adapun yang dimaksud dengan pembayaran dimuka adalah pembayaran yang dilakukan oleh Importir kepada Eksportir sebelum barang dikapalkan, baik untuk seluruh nilai barang Full Payment maupun untuk sebagian Partial Payment tanpa menggunakan LC. 60 a. Nilai transaksi relatif kecil Pembayaran dimuka ini dapat dilakukan melalui bank devisa yang ada di Negara eksportir atau langsung kepada eksportir caranya dapat dilakukan dengan telegraphic transfer, transfer paymentorder, cheque, wessel dan sebagainya. Sedangkan dokumen pengapalan dan dokumen lainnya pada umumnya dikirim langsung oleh eksportir kepada importer. Jika terjadi full payment, berarti eskportir telah menerima pembayaran penuh harga barang sebelum barang yang dijual dikirimkan kepada importir. Dengan demikian ditinjau dari segi pembiayaan advance full payment ini adalah sangat menguntungkan eksportir, karena dengan cara pembayaran seperti ini berarti eksportir menerima kredit dari importir. Sedangkan bagi importir cara pembayaran ini mengandung resiko, baik tentang pembayaran yang telah dilakukan maupun tentang kemungkinan tidak dikirimkannya barang-barang yang telah dipesan. Memang importir dapat menuntut eksportir yang telah cedera janji, akan tetapi hal ini tidak mudah karena selain membutuhkan biaya dan waktu yang banyak juga kurangnya informasi terhadap sistem hukum di negara lain. Advance payment ini biasanya dilakukan dalam hal : b. Importir menaruh kepercayaan yang besar terhadap eksportir karena eksportir mempunyai reputasi yang cukup baik c. Eksportir membutuhkan dana untuk persiapan pengiriman barang sedangkan importer tidak mempunyai pilihan lain 60 Soepriyo Andhibroto, Letter Of Credit Dalam Teori dan Praktek, Semarang. Dhara Prize, 1989, hal. 115. d. Keyakinan importir bahwa negara eksportir tidak akan melarang ekspor barang yang bersangkutan setelah adanya pembayaran e. Keyakinan importir bahwa pemerintah di negara importir mengizinkannya adanya pembayaran di muka, kebanyakan negara tidak mengizinkannya. 2. Open Account Perhitungan Kemudian Cara pembayaran ini adalah kebalikan dari cara advance payment. Dalam hal ini yang menanggung resiko adalah eksportir, sedangkan yang mendapat fasilitas kredit atau pendundaan pembayaran adalah importir. Disebut open account perhitungan kemudian karena importir belum melakukan pembayaran apa-apa sebelum batas waktu tertentu yang disetujui dalam sales contract. Barang-barang dan dokumen pengapalan shipping document serta dokumen- dokumen lainnya dikirim langsung oleh eksportir kepada importir sehingga importir dapat bebas mengambil barang-barang itu setelah tiba di pelabuhan tujuan. Jadi transaksi ini merupakan transaksi langsung oleh eksportir kepada importir, sehingga importir dapat bebas mengambil barang-barang ini setelah tiba di pelabuhan tujuan. Penyelesaian pembayaran kelak dapat dilakukan dengan transfer atau mengirimkan wesel, cek, dan sebagainya. 61 Cara open account ini kadang-kadang dipilih oleh eksportir apabila : 62 a. Eksportir yakin bahwa pembeli importir sanggup melunasi kreditnya pada waktu yang telah disepakati b. Eksportir yakin bahwa pemerintah Negara importir tidak akan membekukan pembayaran devisa keluar negeri yang dapat mengakibatkan hasil pembayaran tersebut tidak dapat ditransfer 61 Roselyn Hutabarat, Op. Cit., hal. 11. 62 Ibid. c. Eksportir mempunyai kelebihan dana liquid untuk membiayai ekspornya dengan memberikan kredit kepada importir. d. Importir merupakan cabang atau anak perusahaan eksportir di luar negeri Adapun resiko yang mungkin timbul dari cara pembayaran Open Account ini adalah sebagai berikut : 63 a. Eksportir tidak mendapat perlindungan kepastian apakah importir akan membayarnya b. Bukti-bukti yang dimiliki eksportir adalah sepihak, sehingga dalam hal importir tidak membayar eksportir akan sulit membuktikan di pengadilan bahwa ia mempunyai tagihan kepada importir Penyelesaian perselisihan akan menimbulkan ongkos bagi eksportir terutama bila ia harus ke tempat importir 3. Collection Draft Wesel Inkaso Yang dimaksud dengan cara pembayaran wesel inkaso collection draft adalah inkaso collection melalui bank, yaitu eksportir mengirimkan dokumen kepada importir dengan perantaraan bank devisa untuk menagih pembayarannya, baik dengan menggunakan wesel bill of exchange maupun promissory note promes Cara pembayaran ini lebih besar kekuatannya dari open account sebab eksportir mempunyai hak dalam pengawasan barang-barang sampai draft weselnya diakseptasi atau dibayar oleh importir dan hak milik atas barang masih berada ditangan eksportir. 4. Consigment Konsinyasi 63 Ibid. Dalam dunia perdagangan, seorang pemilik barang dapat membuat perikatan yang menimbulkan penyerahan fisik barang yang dimilikinya kepada orang lain yang bertindak sebagai agen penjualan sales agent dimana hak milik legal title atas barang tersebut tetapi berada di tangan pemiliknya sampai barang tersebut terjual oleh agen penjualan. Perikatan yang demikian inilah yang disebut dengan konsinyasi consignment. Dihubungkan dengan perdagangan internasional, pengertian dari konsinyasi adalah mengekspor barang yang belum terjual yaitu dengan menitipkannya kepada suatu pihak di luar negeri untuk dijual. Kedudukan importir disini bukanlah sebagai pembeli tetapi sebagai komisioner commission merchant yang akan menjual barang tersebut kepada pihak ketiga untuk kepentingan eksportir. Cara konsinyasi ini menguntungkan importir dan sebaliknya menempatkan eksportir pada posisi yang kurang menguntungkan sebab ada kemungkinan lamanya modal bertahan menunggu terjualnya barang. Walaupun begitu, eksportir kadang kala memilih cara ini dengan pertimbangan sebagai berikut : 64 a. Konsinyasi mungkin merupakan satu-satunya cara yang memungkinkan eksportir produsen atau distributor memperoleh daerah pemasaran yang lebih luas di luar negeri. b. Pihak consigner dapat menghindari resiko-resiko kepailitan consigner importir. Oleh karena consigner telah menyerahkan barang-barangnya kepada agen penjualan importr maka ia dapat mengambil kembali 64 Simon and Karrencrocle, Consignments South Western Publishing, 1968, hal. 67. barang-barang yang tidak terjual atau mengambil hasil penjualan barang- barangnya dari pihak consigner. Sungguhpun ia tidak pailit 5. Cara Pembayaran lain yang lazim dalam perdagangan luar negeri sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. Cara ini dapat dibagi antara lain : 65 a. Barter Dalam transaksi barter, eksportir mengirim barang-barang kepada importir di luar negeri. Pembayaran harga barang-barang tersebut oleh importir dilakukan dengan barang yang akan dikirimkan oleh importir kepada eksportir di dalam negeri Dengan kata lain, harga barang-barang ekspor tersebut diperhitungkan dengan pembelian barang oleh eksportir yang bersangkutan dan importir yang sama. Lazimnya nilai ekspor dan impor tersebut sama jumlahnya, sehingga tidak ada sisa yang hampir dibayar dalam bentuk devisa b. Barter Konsinyasi transaksi ini tidak berbeda dengan transaksi barter yaitu penjualan barang yang dibayar dengan barang. Harga barang yang diekspor ada kemungkinan harganya lebih tinggi dari barang yang diimpor sehingga terdapat selisih harga yang harus dibayar oleh importir luar negeri kepada importir dalam negeri. Pembayaran sisa lebih tersebut dapat diselesaikan oleh importir luar negeri dengan transfer c. Pembayaran di muka kurang dari 100 65 Roselyn Hutabarat, Op. Cit., hal. 10. Advance payment yang dibayarkan kepada eksportir oleh importir merupakan sebagian dari harga barang ekspor yang bersangkutan yaitu berkisar antara 10, 25 sd 95 dan harga barang-barang yang sebenarnya. Sisanya diselesaikan setelah barang-barang ekspor tersebut diterima oleh importir luar negeri. d. Pembayaran secara tunai Pembeli melakukan pembayaran secara tunai cash kepada penjual. Biasanya transaksi dengan pembayaran tunai ini terjadi jika pembeli mempunyai agent perwakilan di tempat penjual Dari apa yang telah diuraikan diatas dapat dilihat bahwa pemerintah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi eksportir untuk memakai cara pembayaran dalam melakukan transaksi perdagangan luar negeri. Namun dalam prakteknya eksportir lebih banyak melakukan cara pembayaran dengan LC sedangkan sistem pembayaran lainnya relatif sedikit, disebabkan para eksportir masih banyak menggunakan fasilitas kredit dalam pembiayaan ekspornya.

C. Jenis – Jenis Alat Pembayaran Luar Negeri.