dan bahan kimia pertanian lainnya, benihbibit dan hasil hortikultura, alat dan mesin pertanian.
b. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah suatu kerangka atau bagan yang menggambarkan jaringan hubungan kerja yang bersifat formal, yang
menunjukkan kedudukan dan jabatan secara hirarki. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas garis wewenang dan tanggung jawab setiap
fungsi dalam suatu organisasi, yang sifatnya relatif permanen tanpa menutup kemungkinan adanya reorganisasi, baik yang bersifat pemekaran
maupun penyederhanaan organisasi sesuai dengan tuntutan dari perkembangan organisasi tersebut.
Struktur organisasi pada PT.Pertani Persero Wilayah Sumbagut adalah berbentuk garis dan staf, ini terbukti dengan adanya satu pimpinan.
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama dengan menggunakan alat-alat dan teknologi serta terikat dengan peraturan-
peraturan dan lingkungan tertentu supaya dapat mengarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan.Adapun bagan struktur organisasi pada
perusahaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
2. Akuntansi Aktiva Tetap
a. Perolehan Aktiva Tetap
PT.Pertani Persero Wilayah Sumbagut mengelompokkan aktiva menurut jenisnya dan membagi aktiva tetap tersebut menurut jenis
digunakan untuk keperluan perincian perkiraan-perkiraan aktiva tetap ke dalam buku besar aktiva tetap. Dengan pengelompokan tersebut
diharapkan dapat mempermudah dalam perhitungan beban penyusutan aktiva tetap perusahaan tersebut.
Aktiva tetap PT.Pertani Persero Wilayah Sumbagut dikelompokkan kepada enam kelompok jenis aktiva tetap yaitu:
1 Tanah, merupakan harta perusahaan yang dipergunakan sebagai
lokasi tempat berdirinya bangunan rumah dan bangunan perusahaan yang diperoleh perusahaan melalui pembelian tunai.
2 Bangunan merupakan harta perusahaan berbentuk bangunan
permanen yang dipergunakan sebagai kantor, pabrik, gudang dan perumahan karyawan yang diperoleh perusahaan dengan dibangun
sendiri. 3
Mesin dan instalasi merupakan harta perusahaan yang terdiri dari mesin dan instalasi pabrik dan non pabrik yang diperoleh perusahaan
melalui pembelian tunai. 4
Kenderaan yaitu merupakan alat transportasi yang dimiliki oleh perusahaan untuk menunjang aktivitas operasi perusahaan yang
diperoleh perusahaan melalui pembelian tunai. 5
Alsintan merupakan harta perusahaan berupa peralatan-peralatan yang digunakan untuk menunjang aktivitas operasi perusahaan yang
diperoleh perusahaan melalui pembelian tunai
6 Inventaris merupakan aktiva yang dimiliki perusahaan berupa
peralatan ruangan dan perabotan kantor perusahaan serta peralatan operasi yang diperoleh perusahaan melalui pembelian tunai
Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui pembelian secara tunai dan dibangun sendiri. Aktiva tetap yang diperoleh secara tunai
akan dicatat sebesar harga beli ditambah biaya-biaya yang dikorbankan dalam hal memperoleh aktiva tetap tersebut sampai siap untuk
dipergunakan.
b. Pengeluaran atas aktiva tetap
Selama penggunaan aktiva tetap, sering mengeluarkan biaya-biaya baik yang jumlahnya relatif kecil dan besar. Standar Akuntansi
Keuangan telah mengatur kebijakan atas pengeluaran semasa penggunaan aktiva tetap tersebut. Untuk biaya yang jumlahnya relatif
kecil hanya dicatat sebagai biaya pemeliharaan aktiva tetap dan dibebankan langsung pada periode berjalan. Untuk biaya yang
jumlahnya relatif besar dan menambah masa manfaat aktiva tetap atau kapasitas aktiva tetap tersebut secara signifikan, maka pengeluartan
tersebut akan dikapitalisasi. Pengeluaran atas aktiva tetap PT.Pertani Persero Wilayah
Sumbagut ini dikelompokkan atas dua jenis pengeluaran yaitu:
1 Kapitalisasi biaya terhadap harga perolehan aktiva tetap.
a Biaya rehabilitasi aktiva tetap dengan jumlah Rp.5.000.000,- atau
lebih dikapitalisasi. Pergantian yang tidak memenuhi kriteria tersebut dicatat sebagai beban pemeliharaan aktiva tetap.
b Biaya yang dapat digolongkan sebagai biaya rehabilitasi aktiva
tetap adalah biaya reparasi, biaya penyehatan, dan pembetulan serta biaya perombakan kembali
c Biaya rehabilitasi yang dikapitalisasi ke dalam harga perolehan
aktiva tetap harus mndapat izin Direksi 2
Biaya dibawah jumlah Rp.5.000.000,- dicatat sebagai beban pemeliharaan aktiva tetap dan dibebankan pada periode berjalan.
Hal tersebut diatas dapat terlihat dari sampel yang dilakukan penulis atas aktiva tetap perusahaan antara lain:
1 Biaya yang dikapitalisasi
Pada tahun 2007 terdapat perbaikan atas mobil Kijang sebesar Rp.10.000.000,- dan sebesar Rp.12.500.000,-. Dan oleh perusahaan
biaya tersebut digolongkan atas biaya yang dikapitalisasi dengan jurnal:
Perbaikan mobil kijang Rp. 10.000.000,-
Bank Rp.10.000.000,-
Perbaikan mobil kijang Rp.12.500.000,-
Bank Rp.12.500.000,-
2 Biaya pemeliharaan aktiva tetap yang dibebankan pada periode
berjalan
Biaya yang dibebankan pada periode berjalan selama tahun 2009, antara lain biaya perbaikan komputer, biaya tempel ban, biaya
pembelian mouse komputer dan lain sebagainya. Pengeluaran tersebut tidak melebihi sejumlah Rp.5.000.000,-
Dengan diadakannya kapitalisasi tersebut, maka beban penyusutan akan dihitung kembali, karena degan kapitalisasi tersebut akan
menyebabkan harga peroleh aktiva tetar tersebut berubah.
c. Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap