Perhitungan : Harga perolehan suku cadang yang diganti :
20 x Rp.30.000.000 = Rp.6.000.000,-
Akumulasi Penyusutan : 80 x Rp.10.000.000
= Rp.8.000.000,- Keuntungan Pengganitan suku cadang
= Rp.2.000.000,-
5. Penarikan Aktiva Tetap
Aktiva tetap perusahaan dapat dihentikan operasinya oleh perusahaan baik secara normal maupun secara terpaksa. Aktiva tetap yang
dihentikan penggunaanya dapat disebabkan aktiva tetap sudah berakhir masa taksiran masa manfaatnya, aktiva tetap telah rusak dan tidak dapat
dipergunakan lagi. Akibat yang timbul dari penghentian aktiva tetap ini adalah
timbulnya kerugian atapun keuntungan. Menurut PSAK no. 16 2004 : 16.2 : “Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau
pelepasan suatu aktiva tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi”.
Penghentian aktiva tetap dapat berpengaruh pada terganggunya proses produksi untuk penggantian aktiva dengan yang baru. Proses
produksi dapat terganggu apabila ternyata aktiva tetap merupakan sarana yang vital bagi perusahaan. Pencatatan yang harus dilakukan bila terjadi
penghentian aktiva tetap adalah :
a. Meng-up date kan buku
Jumlah biaya penyusutan dari awal tahun buku berjalan sampai pada tanggal terjadinya transaksi penarikan itu harus dicatat
b. Eliminasi
Dalam mencatat transaksi ini maka harus dihapuskan semua perkiraan yang berhubungan dengan aktiva yang ditarik.
Beberapa hal yang dilakukan oleh perusahaan sehubungan dengan penghetian aktiva tetap adalah dengan :
a. Membuang aktiva tetap
Dalam hal ini perkiraan aktiva tetap dan akumulasi penyusutan harus dihapuskan dengan mengkreditkan perkiraan aktiva tetap yang
bersangkutan sebesar harga perolehannya dan mendebet akumulasi penyusutan sampai saat penyingkirannya. Apabila ada nilai sisanya,
maka dicatat sebagai kerugian atas pelepasan aktiva. b.
Menjual aktiva tetap Penyusutan yang terjadi selam periode waktu antara tanggal ayat
jurnal penyusutan terakhir dibuat dengan tanggal penjualan harus dicatatkan.
c. Menukar aktiva tetap
Prosedur penukaran aktiva tetap sama dengan prosedur perolehannya yang dilakukan melalui pertukaran seperti yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya. d.
Menon-aktifkan aktiva tetap
Aktiva yang tidak dipakai lagi dalam operasi perusahaan dicatat atau digolongkan sebagai aktiva lain-lain.
e. Dipakai di luar operasi normal perusahaan
Dalam hal ini aktiva tetap tersebut dicatat atau digolongkan sebagai investasi. Contoh : tanah yang dibeli yang tidak diperuntukkan
untuk membangun pabrik atau bangungan di atasnya.
6. Penyajian Aktiva Tetap dalam Laporan Keuangan