Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap

Biaya yang dibebankan pada periode berjalan selama tahun 2009, antara lain biaya perbaikan komputer, biaya tempel ban, biaya pembelian mouse komputer dan lain sebagainya. Pengeluaran tersebut tidak melebihi sejumlah Rp.5.000.000,- Dengan diadakannya kapitalisasi tersebut, maka beban penyusutan akan dihitung kembali, karena degan kapitalisasi tersebut akan menyebabkan harga peroleh aktiva tetar tersebut berubah.

c. Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap

Dalam perhitungan beban penyusutan harga perolehan aktiva tetap dan metode penggunaan merupakan faktor yang sangat menentukan beban penyusustan. Selain harga perolehan dan metode yang digunakan yang menjadi faktor besarnya beban penyusutan adalah masa manfaat dari aktiva tetap tersebut, dimana untuk masing-masing aktiva tetap masa manfaatnya berbeda-beda sesuai dengan golongannya. Pada PT.Pertani Persero Wilayah Sumbagut, masa manfaat aktiva tetap sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku, yaitu Surat Keputusan Mentri Keuangan No. 961KMK.041983 tanggal 31 Desember 1983, yang disempurnakan dengan No.826KMK.041984 tanggal 9 Agustus 1984, yaitu: a Golongan 1 : masa manfaat 4 tahun b Golongan 2 : masa manfaat 8 tahun c Golongan 3 : masa manfat 20 tahun Metode penyusutan yang diterapkan PT.Pertani Persero Wilayah Sumbagut terhadap aktiva tetapnya adalah metode garis lurus dan saldo menurun. Penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode garis lurus diterapkan untuk aktiva tetap golongan 1, yaitu dihitung dengan persentase tetap, sebesar 5 dari harga perolehan aktiva tetap tersebut, dan diterapkan secara konsisten dari satu tahun ketahun berikutnya. Perusahaan tidak menerapkan nilai sisa aktiva atau nilai residu. Penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode garis lurus adalah: a Segala jenis bangunan yang dipergunakan untuk kantor, tempat usaha, pabrik, gudang, bengkel serta bangunan lainnya b Jalan c Trotoar d Saluran e Jembatan f Pagar Untuk perhitungan beban penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode saldo menurun, didasarkan atas perkalian persentase golongan aktiva tetap dengan nilai buku aktiva tetap tersebut. Tarif penyusutan aktiva tetap yang menggunakan metode saldo menurun adalah sebagai berikut: 1 Golongan 1, tarif penyusutan 50 per tahun dari nilai buku. Tarif penyusutan ini verlaku untuk aktiva tetap berikut ini: a Mebel dan peralatan dari kayurotan termasuk meja, bangku kursi, almari dan sejenisnya yang bukan dari bangunan b Mobil, sepeda motor, sepeda, forklift, truk ringan c Alat-alat khusus untuk memasak makanan dan minuman d Alat-alat pertanian yang digerakkan bukan dengan mesin e Pallet, container, kotak kart 2 Golongan 2, tarif penyusutan 25 per tahun dari nilai buku. Tarif penyusutan ini berlaku untuk aktiva tetap berikut ini: a Mebel dan peralatan dari logam termasuk meja, bangku, kursi, almari dan sejenisnya yang bukan merupakan dari bangunan b Alat pengatur udara seperti AC, kipas angin dan sejenisnya c Mesin kantor seperti mesin ketik, mesin hitung, duplikator, mesin foto copi, accounting mechine dan sejenisnya d Truk berat, mobil tangki, bus e Perlengkapan lainnya seperti amplifier, tapevideo recorder, pesawat TV dan sejenisnya f Mesin-mesin yang mengolahmemproduksi barang- barangbahan-bahan pertanian dan perkebunan Beban penyusutan yang ada pada PT.Pertani Persero Wilayah Sumbagut merupakan beban perusahaan yang harus dicantumkan didalam laporan keuangan khususnya laporan laba rugi sebagai pengurangan pendapatan. Sedangkan akumulasi penyusutan disajikan di dalam neraca sebagai pengurang nilai perolehan aktiva tetap. Saat dimulainya penyusutan aktiva tetap adalah pada tahun pengeluaran, kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan adalah pada tahun selesainya pengerjaan harta tersebut.

3. Penyajian Aktiva Tetap Dalam Neraca