Sifat Kimia Sifat-sifat Fisika dan Kimia Kitosan .1 Sifat Fisika

Sifat fisik yang khas dari kitosan yaitu mudah dibentuk menjadi spons, larutan, gel, pasta, membran dan serat yang sangat berperan dalam aplikasinya Kaban, 2009.

2.1.2.2 Sifat Kimia

Sifat kimia kitosan antara lain adalah polimer poliamin berbentuk linear, mempunyai gugus amino dan hidroksil yang aktif dan mempunyai kemampuan mengkelat beberapa jenis logam. Adanya gugus amino dan hidroksil dari kitosan juga menyebabkan kitosan mudah dimodifikasi secara kimia antara lain dalam reaksi pembentukan: a. N-Asil Metode yang paling sederhana adalah dengan mereaksikan asam karboksilat dengan kitosan, pemanasan larutan kitosan dalam asam formiat 100 pada suhu 90- o C dengan penambahan piridin sedikit demi sedikit untuk menghasilkan N- formilkitosan, serta N-Asetil dalam asam asetat 20. b. O-Asilasi Gugus amino kitosan lebih reaktif daripada gugus hidroksilnya. Karenanya gugus amino perlu di proteksi selama proses asilasi untuk menghasilkan O- Asilkitosan. Metode proteksi yang dilakukan antara lain melalui pembuatan basa schiff disusul O-Asetilasi menggunakan larutan asetat anhidrida-piridin untuk mencegah hidrolisis asam dari basa schiff. Universitas Sumatera Utara Pembuatan O-Asetil kitosan dapat juga dilakukan dengan melarutkan kitosan terasetilasi dalam asam formiat 90 yang mengandung asetat anhidrida dan HClO 4 , dengan asumsi protonasi gugus amino akan mencegah terjadinya N-Asetilasi. c. Basa Schiff Basa schiff turunan kitosan belum dibahas seluas N-Asil kitosan atau eter kitosan karena rendahnya kestabilan basa schiff yang menyebabkan basa schiff mudah mengalami hidrolisis asam dan telah digunakan sebagai proteksi terhadap gugus amina. Turunan basa schiff dapat diperoleh dari reaksi film kitosan dengan aldehid alifatik, bukan saja yang linier-asetaldehid ke dekanal juga yang bercabang dan aldehid aromatrik. d. N- dan O-Asilasi N- dan O-Asilasi kitosan juga dapat diperoleh bersamaan dengan menggunakan asil klorida. Caranya dengan merefluks kitosan dalam campuran dodekanoil klorida berlebih-piridin-kloroform dan ditambah asam klorida sesudah direfluks 5 jam. Produk yang diperoleh sesudah 9 jam larut dalam kloroform, benzen, dietil eter dan piridin. e. Eter Kitosan Pembuatan derivat O-Alkil kitosan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu O- alkilasi kitin disusul pengurangan N-Asetilasi dan O-alkilasi derivat kitosan, dimana gugus amino diproteksi selama reaksi alkilasi. Karboksimetil kitosan yang diperoleh melalui prosedur pertama menghasilkan garam natrium dengan gugus amin bebas dalam bentuk basa maupun Universitas Sumatera Utara garam hidroklorida dari amino dengan gugus karboksimetil dalam bentuk asam. Sensitifitas terhadap penambahan elektrolit meningkat dengan bertambahnya karboksimetilasi. Perlakuan alkali kitin dengan epiklorohidrin pada 0-15 o C disusul deasetilasi menghasilkan O-hidroksialkil kitosan Kaban, 2007. f. N-Alkil Metode yang paling mudah untuk N-alkilasi kitosan adalah reaksi antara kitosan dan alkil halida yaitu metode yang menyelidiki reaksi kitosan dengan metil- etil iodida dalam keberadaan beberapa amina tersier, piridin, dimetilpiridin, trimetil piridin dan trietilamin. g. Kitosan nitrat Penyelidikan kitosan nitrat dilakukandengan dua cara yaitu, petama melarutkan kitosan dalam HNO 3 absolut, kemudian yang kedua kitosan ditambahkan dalam campuran 1:1:1 dari asam asetat glasial; asetat anhidrid; asam nitrit absolut selama 5,5 jam pada suhu 5 o C. h. Kitosan pospat Tehnik penyiapan kitosan pospat yang dikembangkan ada dua cara yaitu, pertama berdasarkan pada metode penyiapan selulosa pospat, dimana mula-mula seluruh campuran asam posporat dan urea dipanaskan kemudian diubah dengan menggunakan cairan inert sebagai perantara reaksi. Metode yang kedua adalah reaksi poaporus pentoksida dengan kitosan yang dilarutkan dalam asam metanasulponat. i. Kitosan sulpat Kitosan sulpat diperoleh dengan menggunakan ClSO 3 H-piridin yang dicampur selama 1 jam pada suhu 100 o C. Hasil yang diberikan mengandung dua Universitas Sumatera Utara gugus sulpat setiap satu D-glukosamin anhidra. Perlakuan lain adalah menggantikan piridin dengan DMF, karena komleks SO 3 -DMF melebihi DMF maka reaksi dibuat pada suhu kamar. Hasil yang diberikan mengandung satu gugus N-sulfat dan satu gugus O-sulfat setiap D-glukosamin anhidra March, 1984.

2.1.3 Kegunaan Kitosan