Bioaktivitas Antimikroba, antitumor
Farmasi : Biokompatible, biodegradable Penyembuh luka, pelepasan obat, kulit sintesis, kontak lensa
Sifat-sifat Pemanfaatan
Umum-kosmetik : Pelembab, pakan, penyalut, pelindung
Produk perawatan kulit, perawatanpemeliharaan rambut
Makanan dan Pertanian: Pengikat ion asam empedu atau asam lemak
Fungistatik Bakteriologis: Penjerat dan Adsorben
Penurun kolesterol, antikanker, serat pangan, anti luka
Meningkatkan produksi, bahan penjerat
Sumber : Taranathan and Kittur 2003.
2.2 Kosmetik
2.2.3 Bahan Kosmetik
Kosmetik berasal dari kata Yunani ”Kosmetikos” yang berarti keterampilan menghias Trenggono, 2007. Sedangkan menurut Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia, kosmetik adalah setiap bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada seluruh bagian luar tubuh manusia epidermis,
rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar atau gigi dan membran mukosa disekitar mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan
dan atau memperbaiki bau badan dan atau melindungi serta memelihara tubuh pada kondisi baik.
Bahan kosmetik merupakan bahan-bahan yang termasuk di dalam kosmetik tertentu, misalnya cat kuku secara garis besar memiliki bahan-bahan pembentuk
lapisan film yang tidak tembus air dan udara seperti selulosa asetat, selulosa aseto butirat, etil selulosa, nitroselulosa, bahan plasticizer supaya cat kuku tidak mudah
terkelupas seperti ester-ester dibutil ptalat, trietil sitrat, butil stearat, bahan resin
Universitas Sumatera Utara
supaya cat kuku lebih rekat dan lebih tebal seperti sulfonamida-formaldehid dan bahan pelarut serta bahan pewarna Trenggono, 2007.
Bahan kosmetik lain seperti kosmetik lotion dibuat dari bahan yang menggunakan turunan karboksil kitosan, asam hialuronik, etanol, gliserin, metil
paraben, sodium adetat dan air. Kosmetik tersebut menunjukkan pengaruh pelembaban kulit yang sangat baik Tabloid Nova, 2008.
2.2.4 Pemanfaatan Kitosan dalam Bidang Kosmetik
Pada tahun 1976, Gross, Konrad dan Mager telah menemukan bahwa beberapa garam-garam kitosan sangat efektif digunakan dalam bahan perawatan
rambut, kulit dan mulut. Garam-garam kitosan tidak larut dalam larutan netral dan basa serta dalam bahan yang mengandung deterjen yang bermuatan negatif. Sifat ini
menjadikan adanya batasan penggunaan kitosan dalam bidang kosmetik, namun beberapa penelitian tentang sintesis kitosan telah menghasilkan turunan kitosan yang
sesuai dengan deterjen yang bermuatan negatif sehingga dapat digunakan untuk semua jenis kosmetikSkjak-Braek, et al., 1989.
Kitosan dapat mempengaruhi kelembaban kulit serta memberi perlindungan terhadap kerusakan mekanik serta efek anti elektrostatik pada rambut, tergantung
pada berat molekul dan derajat deasetilasinya. Kitosan dengan berat molekul tinggi akan meningkatkan resistansi air terhadap emulsi, sehingga memberi perlindungan
terhadap irradiasi dan meningkatkan kemampuan membentuk film. Krim kosmetik yang ditambahkan 1,0 kitosan akan meningkatkan bioaktivasi unsur-unsur lipofilik
seperti vitamin, sehingga dapat meresap lebih baik pada permukaan kulit. Kapasitas pembentukan film dan sifat antiseptik kitosan melindungi dari kemungkinan infeksi
mikroba Synowiecki and Al-Kateeb, 2003. 1. Reaksi antara kitosan dengan senyawa epoksida, yaitu reaksi kitosan dengan
etilena oksida, butilena oksida dan glisidol menghasilkan turunan kitosan yang larut dalam air dan sesuai dengan deterjen yang bermuatan negatif.
Universitas Sumatera Utara
Turunan kitosan ini dapat dibuat membran dan digunakan dalam produk- produk kosmetik seperti sampo, pelembab dan sabun.
2. Reaksi antara kitosan dan gabungan senyawa epoksida yang bermuatan positif dan negatif, yaitu reaksi antara glisidiltrimetilamonium klorida dan
etilena oksida, propilena oksida dan glisidol dengan kitosan yang bermuatan menghasilkan polimer yang dapat digunakan pada hampir seluruh produk
kosmetik. Hasil reaksi ini terbukti dapat digunakan dalam perawatan kulit dan rambut.
3. Reaksi dengan senyawa epoksida dan alkilhalogenida, yaitu reaksi N- Hidroksilpropil kitosan dengan senyawa alkilhalogenida misalnya etil
bromida dan etil klorida. Hasil reaksi ini larut dalam dalam berbagai pelarut organik. Apabila kitosan dimodifikasi dengan senyawa yang sesuai dapat
digunakan sebagai resin pada hair spray. 4. Asil kitin, yaitu telah dibuktikannya oleh peneliti terdahulu bahwa senyawa
asil kitin tidak dapat digunakan untuk hair spray tetapi asil kitin dan kitosan ini dapat digunakan dalam pembentuk membran atau senyawa resin dalam
nail polish. 5. Sulfoalkil Kitosan, yaitu reaksi antara kitin atau kitosan yang bersifat basa
dengan 1,3 propana sulfonat akan menghasilkan ampholitik dimana gugus sulfopropil akan mesubstitusi atom yang tidak bernuatan, yang dapat
digunakan dalam kosmetik kulit. Skjak-Braek, et al., 1989.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Penggunaan beberapa turunan kitosan dalam bidang kosmetik
2.3 Reaksi Interesterifikasi