Reaksi Kitosan dengan Asetat Anhidrida

O O −H - HSO 4 OH ║ ║ ║ + C 15 H 31 C ─OH + H-HSO 4 C 15 H 31 C ─OH + CH 3 −OH C 15 H 31 C ─OH metanol │ asam palmitat CH 3 O −H O −H - HSO 4 O ║ + C 15 H 31 C ─O−H C 15 H 31 C=O −H + H 2 O C 15 H 31 C ─OCH 3 + H 2 SO 4 │ H │ metil palmitat CH 3 O CH 3 O Gambar 4.6 Mekanisme Reaksi Pembuatan Metil Palmitat Spektrum hasil analisis spektroskopi FT-IR, spektrum metil palmitat gambar 4.2 memberikan puncak-puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 2917,3cm -1 ; 2849,31 cm -1 yang menunjukkan gugus C-H sp 3 , dan serapan pada daerah bilangan gelombang 1741,96 cm -1 menunjukkan gugus karbonil C=O dari ester yang didukung oleh puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 1111,0 cm -1 menunjukkan gugus C-O-C serta serapan pada daerah bilangan gelombang 1220,37 cm -1 ; 1197,98 cm -1 ; 1174,6 cm -1 yang menunjukkan gugus C-O, juga dengan adanya serapan pada daerah bilangan gelombang 730,03 cm -1 menunjukkan gugus alkil rantai panjang atau CH 2 n . Asam palmitat yang digunakan untuk pembuatan metil palmitat memiliki gugus hidroksil sebagai karboksilat -COOH yang pada pemeriksaan secara analisis spektroskopi gugus –OH akan memberikan vibrasi pada daerah bilangan gelombang 3500-3300 cm -1 dan tidak dijumpainya vibrasi pada daerah tersebut menunjukkan bahwa asam palmitat telah sempurna membentuk metil palmitat.

4.2.2 Reaksi Kitosan dengan Asetat Anhidrida

Universitas Sumatera Utara Reaksi antara kitosan dan asetat anhidrida menghasilkan senyawa ester yang merupakan kitosan asetat. Dalam hal ini kitosan terlebih dahulu direaksikan dengan asetaldehida membentuk aldimin. Reaksinya adalah : + CH 3 COOH Aldimin kitosan yang dihasilkan direaksikan dengan asetat anhidrida dengan pelarut diklorometana pada kondisi refluks. Senyawa asetat anhidrida termasuk ke dalam elektron sink yang baik dan bersifat reaktif apabila adanya serangan suatu nukleofil yang menyebabkan pecahnya ikatan pada C-O-C anhidrida. Dari reaksi aldimin kitosan dan asetat anhidrida, pasangan elektron bebas dari oksigen pada gugus alkohol posisi C-6 yang bersifat nukleofil dari aldimin kitosan akan bereaksi dengan gugus asil pada senyawa asetat anhidrida dalam pelarut diklorometana akan menghasilkan senyawa kitosan O-asetat. Mekanisme reaksinya adalah : O O ─H ║ ║ CH 3 ─C─H CH 3 COO ─H CH 3 ─C─H + CH3COO - CH3COO −H CH 3 -C-O-C-CH 3 O O H O H 2 C O H O H 2 C HO H N O H H n CH CH 3 O C O CH 3 kitosan Kitosan asetat aldimin kitosan O H O H O H N H 2 O H H H O H 2 C n O H O H O H N O H H n C H C H 3 CH 3 CHO + O H O H O H 2 C H O H N H 2 O H H n N ─H H O H O H O H 2 C H O H O H O H O H 2 C H O H N H 2 O H H H n NH ─H CH ─OH CH 3 + O N H 2 H n NH CH ─OH CH 3 Universitas Sumatera Utara CH3COO - O H O H O H 2 C H O H CH 3 CO − + H 2 O + CH 3 COOH O O ║ ║ + CH 3 −C−O−C−CH 3 + CH 3 COOH CH3COO - Gambar 4.7 Mekanisme Reaksi Pembuatan Kitosan Asetat Terbentuknya aldimin kitosan dan kitosan asetat diidentifikasi dengan spetroskopi FT-IR. Dari hasil analisis spektroskopi FT-IR, spektrum aldimin kitosan gambar 4.3 memberikan puncak-ouncak serapan pada daerah bilangan gelombang 3448,72 cm -1 menunjukkan gugus O-H, serapan pada daerah bilangan gelombang 1404,16 cm -1 menunjukkan gugus C-H, dan serapan pada daerah bilangan gelombang 1087,85 cm -1 menunjukkan gugus C-O-C, selanjutnya serapan pada N H 2 O H O H O H O H 2 C H O H H n NH CH ─ 2 OH CH 3 + N H 2 O H H N ─H CH CH 3 n O H O H O H 2 C H O H H N H 2 O H N ║ CH │ CH 3 n O H O H O H 2 C H O H N H 2 O H H n N ║ CH │ CH 3 O H O H O H 2 C H O H N H 2 O H H H O- O │ │ ║ CH 2 O ─C─O─C─CH 3 + │ CH 3 n N ║ CH │ CH 3 O H O H O H 2 C H O H N H 2 O H H n N ║ CH │ CH 3 H O │ ║ CH 2 O ─C + │ CH 3 O H O H O H 2 C H O H H N H 2 O H O CH 2 ─O─C─CH 3 N ║ CH │ CH 3 n Universitas Sumatera Utara daerah bilangan gelombang 1635,64 cm -1 yang menunjukkan adanya gugus C=N yang menggambarkan bahwa telah terbentuk aldimin kitosan Silverstein, 1981. Sedangkan apektrum FT-IR gambar 4.4 memberikan puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 3271 cm -1 yang menunjukkan gugus O-H, serapan pada daerah bilangan gelombang 2885,51 yang menunjukkan gugus C-H sp 3 dan serapan pada daerah bilangan gelombang 1157,28 cm -1 yang masih menunjukkan gugus C-O-C, serta daerah bilangan gelombang 1635,64 dan 1558 cm -1 menunjukkan adanya gugus C=N dan C=O dari ester asetat. Adanya puncak serapan pada daerah bilangan gelombang yang menunjukkan gugus-gugus fungsi tersebut dapat mengidentifikasikan terbentuknya kitosan asetat.

4.2.3 Reaksi Kitosan Asetat dengan Metil Palmitat