5. Dapat menyajikan narasumber secara langsung 6. Penulisan dibatasi oleh detik, menit dan jam
7. Distribusi melalui pemancartransmisi 8. Bahasa yang digunakan formal dan nonformal
9. Kalimat sederhana, singkat, padat dan jelas
II.4.3. Acara Siaran Radio
Pendengar radio selektif memilih acara. Hanya acara yang menurut pilihannya baik yang dinikmati, sementara acara yang menurutnya tidak baik akan
dilewatkan begitu saja. Agar acara yang disiarkan menarik, ada beberapa petunjuk yang dapat dijadikan sebagai patokan yaitu Munthe, 1996: 58-61:
1. Acara harus sesuai sasaran Pastikanlah siapa sasaran yang akan dituju. Hal ini penting untuk
memudahkan pengelola siaran dalam mengolah bahan siaran. Acara-acara yang tidak mempinyai sasaran yang konkrit tidak pernah populer dan biasanya akan
turun dengan sendirinya.
2. Acara harus spesifik Isi acara hendaknya membahas materi yang khusus. Umpama saja bidang
masalahnya olahraga, maka isinya hanya mempersoalkan salah satu cabang olahraga, misalnya sepakbola. Jadi hanya satu topik yang dibahas secara
menyeluruh. Artinya, dalam membahas harus diperhatikan aaspek yang terkait dengan bidang olahraga sepakbola.
3. Acara harus utuh Pembahasan materi harus terjaga. Tidak keluar dari konsep yang telah dipatok.
Mulai dari pengantar, permasalahan, pembahasan, dan penyelesaian masalah secara sistematis.
4. Kemasan harus bervariasi
Universitas Sumatera Utara
Acara dikemas dalam bentuk yang bervariasi. Variasi dapat ditampilkan dalam dua bentuk yaitu dialog dan monolog. Dalam dialog dapat ditampilkan dua
orang atau lebih yang memiliki warna suara berbeda. Kontras warna suara ini sangat mendukung acara karena radio merupakan media audio yang hanya mampu
menstimuli indera pendengaran. Dengan warna suara yang berbeda memudahkan pendengar untk mengenali tokoh-tokoh yang terlibat dalam dialog tersebut.
5. Acara harus ditempatkan pada waktu yang tepat Pengelola program harus yakin bahwa waktu yang dipilih untuk penyiaran
suatu acara sudah tepat. Ketepatan ini didasari pada kebiasaan mendengar dari khalayak. Dengan demikian, acara tersebut akan efektif.
6. Acara harus orisinil Penyelenggara siaranharus menyajikan acara yang benar-benar hasilkerja
tim kreatif studio tersebut. Bukan tiruan, dalam arti acara seperti ini pernah disajikan stasiun lain yang kemudian dimodifikasi di sana-sini sehingga
tampaknya orisinil. Bukan juga acara jiplakan. Acara tiruandan jiplakan tidak akan membawa banyak keuntungan bagi stasiun penyelenggara, malahan
sebaliknya, acapkali menjadi bumerang. 7. Acara harus disajikan dengan kualitas baik
Mutu tekhnik suatu acara ikut menentukan sukses tidaknya acara di pasar. Pendengar selalu menuntut hasil yang prima tanpa noise gangguan. Sebab
pendengar sangat mendambakan kenyamanan dalam mendengarkan suatu acara siaran.
8. Acara harus disajikan dengan bahasa sederhana Gunakan bahasa sederhana, artinya bahasa yang dipakai sehari-hari atau
bahasa pergaulan. Jangan disajikan acara dengan bahasa ilmiah, kata-kata asing,
Universitas Sumatera Utara
atau kata-kata baru. Pendengar akan mengalami kesulitan mencerna isi acara. Sebab tidak semua pendengar memiliki kemampuan yang merata sehingga
kemudahan menangkap isi acara berbeda-beda. Pada umumnya terdapat dua metode penggolongan bahan siaran yang dianut oleh
badan-badan radio siaran di dunia. Yang pertama adalah metode menurut “unsur acara siaran”, yang kedua menurut “tujuan acara siaran”. Effendy, 1990: 114-
117.
II.5. Efek Komunikasi Massa