c. Suku adalah suku dari responden pada saat mengisi kuesioner karena
saya juga tidak menutup kemungkinan bahwa ada di luar suku Batak yang suka terhadap acara O Tano Batak.
I.10. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang tengah diteliti Suyanto dan Sutinah, 2005:43.
Berdasarkan masalah yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat hubungan antara Pengaruh Program Acara O Tano Batak di Radio Teladan FM terhadap Minat Dengar Ibu-ibu Rumah Tangga di Kelurahan
Sei Sikambing D Kecamatan Medan Petisah. Ha: Terdapat hubungan antara Pengaruh Program Acara O Tano Batak di Radio
Teladan FM terhadap Minat Dengar Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Sei Sikambing D Kecamatan Medan Petisah.
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa II.1.1. Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Universitas Sumatera Utara
Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan dan politik sudah disadari oleh para
cendekiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan tahun yang sebelum Masehi. Akan tetapi, studi Aristoteles hanya berkisar pada retorika dalam lingkup kecil.
Pada pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik, setelah ditemukan kapal api, pesawat
terbang, listrik, telepon, surat kabar, film, radio, televisi, dan sebagainya maka para cendekiawan pada abad sekarang menyadari pentingnya komunikasi
ditingkatkan dari pengetahuan knowledge menjadi ilmu science. Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu hadir dalam setiap
komunikasi, yaitu sumber informasi receiver, saluran media, dan penerima informasi audience. Sumber informasi adalah seseorang atau institusi yang
memiliki bahan informasi pemberitaan untuk disebarkan kepada masyarakat luas. Saluran adalah media yang digunakan untuk kegiatan pemberitaan oleh
sumber berita, berupa media interpersonal yang digunakan secara tatap muka maupun media massa yang digunakan untuk khlayak umum. Sedangkan audience
adalah per orang atau kelompok dan masyarakat yang menjadi sasaran informasi atau yang meneriam informasi Bungin, 2006:57-58.
Menurut Carl I. Hovland, ilmu konunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang komunikator menyampaikan rangsangan biasanya
lambang-lambang verbal untuk mengubah perilaku orang lain komunikate Mulyana,2005:62. Sedangkan menurut Harold Lasswell dalam karyanya, The
Structure and Fuction of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan Who
Says What In Which Channel To Whom With What Effect?
Universitas Sumatera Utara
Paradigma Lasswell menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur yaitu: - Komunikator communicator, source, sender
- Pesan Message - Media Channel, media
- Komunikan Communicant, communicate, receiver, recipient - Efek Effect, impact, influence
Effendy,2004:10
Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang
menimbulkan efek tertentu. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada
orang lain dengan menggunakana bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan message,
orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator communicator, sedangkan orang yang menerima pernyataan disebut komunikan communicate.
Oleh karena itu komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek,
pertama isi pesan the content of the message, kedua lambang symbol. Isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa Effendy, 2006:28. Yang
tepenting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada
komunikan. Effendy, 2002:6. Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yakni:
- Dampak kognitif, dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya.
- Dampak afektif, disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu, tetapi bergerak hatinya; menimbulkan perasaan tertentu,
misalnya perasaan iba, terharu, sedih gembira, marah, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
- Dampak behavioral, dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan, atau kegiatan.
II.1.1.1. Proses Komunikasi 1. Proses Komunikasi secara Primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang
symbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna yang secara langsung
mampu“menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Media primer atau lambang yang paling banyak digunakan dalam
komunikasi adalah bahas, karena bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk ide, informasi atau
opini. Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan.
Wilbur Schramm, seorang ahli komunikasi, dalam karyanya
“Communication Research in the United States”, menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan
kerangka acuan frame of reference, yakni paduan pengalaman dan pengertian collection of experiences and meanings yang pernah diperoleh komunikan.
Menurut Schramm, bidang pengalaman field of experience merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman komunikator
sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila pengalaman komunikan tidak sama dengan pengalaman
komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
2. Proses Komunikasi secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media pertamaEffendy,2003:38. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan
komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah,
radio, televisi, film dan sebagainya adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.
Pentingnya peranan media, yakni media sekunder, dalam proses komunikasi, disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan. Surat
kabar, radio, atau televisi merupakan media yang efisien dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang amat banyak.
Umpan balik dalam komunikasi bermedia, terutama media massa, biasanya dinamakan umpan balik tertunda delayed feedback, karena sampainya tanggapan
atau reaksi khalayak kepada komunikator memerlukan tenggang waktu. Bagaimana pun dalam proses komunikasi bermedia, misalnya dengan surat,
poster, spanduk, radio, televisi, atau film, umpan balik akan terjadi. Dengan kata lain, komunikator mengetahui tanggapan komunikan jika komunikasinya sendiri
selesai secara tuntas Effendy, 2006:11.
II.2. Komunikasi Massa