Analisis Kointegrasi Uji Stasioneritas

mobil premium dikelasnya. Dengan dimensi 4.800mm x 1.800mm x 1.545mm, dengan mesin 2.4 L 4 silinder segaris Honda Odysay dibandrol dengan harga Rp 529.000.000. 7. Honda CR-V, “Refinement of Style, Safety and Comfort” merupakan motto dari SUV Sport Utility Vehicle keluaran Honda ini. Kesetabilan berkendara, kenyamanan yang tiada duanya dalam kabin yang lapang dan mewah, performa mesin yang responsive, serta teknologi keselamatan dan fitur – fitur yang inovatif. Honda CR-V hadir dalam dua tipe mesin yaitu i-VTEC 2.0 L SOHC dan i-VTEC 2.4 L DOHC, dengan dimensi 4.566mm x 1.820mm x 1.680mm. Adapun harga yang dibandrol untuk kedua tipe tersebut berkisar antara Rp 348.000.000 – Rp 359.000.000 untuk tipe i- VTEC 2.0 L SOHC dan Rp 388.000.000 untuk tipe i-VTEC 2.4 L DOHC.

4.2 Hasil Analisis

4.2.1 Analisis Kointegrasi

Menurut Chen dan Knez pada tahun 1995 dalam Lucey et al 2004 Sebelum melakukan analisis dalam model VARVECM adalah uji kointegrasi, yaitu dapat menjelaskan bahwa variabel yang diamati dalam penelitian ini akan stabil pada jangka panjang. Esensi dari cointegration adalah bahwa series tidak dapat menyebar ke segala arah jauh dari satu sama lain dan menjelaskan bahwa keberadaan hubungan jangka panjang antara series ini dengan series yang lain dapat ditulis pada suatu format Error Correction. Salah satu syarat agar tercapai keseimbangan jangka panjang ad alah apabila pola data yang digunakan stasioner pada level nol maka menggunakan metode VAR, dan apabila pola data yang digunakan tidak stasioner pada level nol maka menggunakan metode VECM dalam menganalisa stasioneritas, tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada tingkat signifikan 5 persen. Data penjualan yang dianalisis adalah data penjualan bulanan City Car, Sedan, MPV dan SUV yang diperoleh dari tahun 2008 sampai 2011.

4.2.2 Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas data pada seluruh variabel dengan Augmented Dickey-Fuller Test ADF menggunakan perangkat lunak Eviews 6. Hasil pegujian stasioner dapat dilihat pada table 2 berikut ini. Tabel 2. Hasil Uji Stationer Variabel Test Critical Value 5 T - Statistic Probability City -2.948404 -5.358127 0.0001 Civic -2.954021 -3.663838 0.0096 Jazz -2.948404 -5.784174 0.0000 Freed -2.948404 -3.904217 0.0050 CR-V -2.948404 -4.018992 0.0037 Berdasarkan hasil Tabel 2 tersebut menunjukan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah stationer, hal ini karena nilai nilai Test Critical Values lebih kecil dari nilai t-statistic dengan nilai kritis pada taraf 5 persen. Setelah uji stasioner sudah dilakukan dan menunjukan hasil yang stasioner pada level, maka dapat menggunakan model VAR, dan apabila tidak semuanya stasioner maka digunakan model VECM. Dengan data yang ditunjukan oleh tabel diatas, dapat disimpulkan model yang digunakan adalah VAR dan dapat disimpulkan pula bahwa terdapat hubungan diantara variabel – variabel tersebut dalam jangka panjang.

4.2.3 Uji Kausalitas Granger