Peramalan Penjualan Tahapan Peramalan

Pertimbangan yang terakhir seringkali disalah – artikan dan dapat membuat frustasi forecaster peramal profesional. Namun jika ramalan akan digunakan untuk keuntungan perusahaan, maka mereka yang mempunyai wewenang harus memanfaatkannya. Makridarkis dalam Wisastri, 2006, menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam peramalan, mencakup: 1. Jarak ke masa depan yang harus diramal. 2. Tenggang waktu yang tersedia untuk mengambil keputusan. 3. Tingkat akurasi yang diperlukan. 4. Kualitas data yang tersedia untuk analisis. 5. Sifat hubungan yang tercangkup dalam masalah peramalan. 6. Biaya dan keuntungan yang berkaitan dengan masalah peramalan.

2.10. Peramalan Penjualan

Menurut Assauri 2009, peramalan penjualan merupakan kegiatan penyusunan ramalan tentang sifat atau ciri penjualan dari suatu produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan termasuk jumlah, kualitas serta harga dari produk tersebut pad suatu waktu tertentu di masa yang akan datang. Peramalan penjualan berarti suatu proses memperkirakan secara sistematik tentang penjualan yang paling mungkin terjadi pada masa yang akan datang berdasarkan data penjualan masa lalu dan sekarang yang dimiliki. Hasil penjualan sebelumnya digunakan sebagai titik awal dalam penyusunan ramalan penjualan. Peramalan menjadi salah satu hal hyang penting dalam pengambilan keputusan manajemen. Hal ini dikarenakan keefektifan sebuah keputusan tergantung dalam deret kejadian – kejadian yang diakibatkan keputusan tersebut. Salah satu peramalan yang penting dan sering dilakukan perusahaan adalah peramalan penjualan Pierce dan Robinson, 1997.

2.11. Tahapan Peramalan

Menurut Hanke 2003, semua prosedur formal peramalan melibatkan penarikan pengalaman masa lalu kedalam ketidak pastian masa depan. Jadi, semua prosedur menggunakan asumsi bahwa kondisi dimana hasil dari data masa lalu tidak berbeda dengan kondisi masa depan, kecuali pada variabel – variabel yang secara eksplisit dikenali oleh model peramalan. Pengenalan terhadap operasi teknik peramalan pada data menghasilkan kejadian historis mengarah ke identifikasi 5 lima tahapan proses peramalan sebagai berikut: 1. Pengumpulan data 2. Pemadatan atau pengurangan data 3. Penyusunan model dan evaluasi 4. Ekstrapolasi model peramalan aktual 5. Evaluasi peramalan Tahap 1, pengumpulan data, menyarankan pentingnya perolehan data yang sesuai dan meyakinkan peramalannya. Tahap ini sering kali merupakan bagian paling menantang dari keseluruhan proses peramalan dan paling sulit untuk dimonitor karena serangkaian tahapan dapat dilakukan pada data dalam menentukan kesesuaiannya dengan masalah. Koreksi dan masalah pengendalian mutu biasanya dipenuhi kalau diperlakukan untuk mendapatkan data terkait didalam suatu organisasi. Tahap 2, pemadatan dan pengurangan data, seringkali diperlukan karena mungkin saja terjadi kelebihan data dalam proses peramalan atau sebaliknya terlalu sedikit. Beberapa data mungkin tidak relevan dengan masalah dan dapat mengurangi keakuratan peramalan. Tahap 3, penyusunan dan evaluasi model, meliputi pencocokan data terkumpul kedalam model yang sesuai dalam hal meminimalisasi kesalahan peramalan. Model yang lebih sederhana, lebih baik keadaannya dalam hal diterimanya proses peramalan oleh manajer yang harus membuat keputusan perusahaan. Seringkali harus diseimbangkan antara pendekatan peramalan canggih yang hasilnya sedikit lebih akurat dengan pendekatan sederhana yang lebih mudah dipahami serta mendapatkan dukungan dan tentunya secara aktif digunakan oleh pengambil keputusan perusahaan. Jelasnya, pendapat pribadi dilibatkan dalam, proses pemilihan. Tahap 4, ekstrapolasi model peramalan aktual, terdiri dari model peramalan aktual yang dihasilkan begitu data yang sesuai telah terkumpul dan kemungkinan dikurangi dan model peramalan yang sesuai juga sudah dipilih. Seringkali peramalan untuk periode yang baru lewat dibandingkan dengan nilai historis aktual telah diketahui digunakan untuk memeriksa keakuratan proses peramalan. Tahap 5, evaluasi peramalan, melibatkan membandingkan nilai peramalan dengan nilai historis aktual. Dalam proses ini beberapa nilai data terkini kemudian diambil dari himpunan data yang sedang dianalisa. Setelah model peramalan selesai, peramalan dilakukan untuk beberapa periode tersebut dan dibandingkan dengan nilai – nilai historis yang diketahui. Beberapa prosedur peramalan menjumlahkan nilai absolute dari kesalahan dan hasil penjumlahannya dilaporkan, atau dibagi dengan jumlah perlakuan peramalan sehingga menghasilkan rata – rata kesalahan peramalan.

2.12. Pendekatan dalam Peramalan