II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller 2009, pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa bernilai dengan orang lain. Tujuan
pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa dapat sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual
sendiri.
2.2. Strategi Pemasaran
Menurut Assauri 2010, strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran
adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada
masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan
yang selalu berubah. Oleh karena itu, penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis lingkungan dan internal perusahaan melalui analisis
keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisis kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya.
2.3. Lingkungan Perusahaan
Menurut Kotler dan Armstrong 2008, lingkungan perusahaan terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan
manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran. Perusahaan yang berhasil adalah
perusahaan yang mengetahui pentingnya melakukan pengamatan secara terus menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Lingkungan
perusahaan terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan internal terdiri dari peubah
kekuatan dan kelemahan dalam kontrol manajemen perusahaan, serta lingkungan eksternal meliputi variabel peubah dan ancaman diluar kontrol
manajemen perusahaan.
2.3.1 Lingkungan Internal
Menurut David 2009, kekuatan dan kelemahan internal merupakan aktivitas terkontrol suatu organisasi yang mampu
dijalankan dengan sangat baik atau buruk. Mereka muncul dalam manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau
operasi, penelitian dan pengembangan dan aktifitas sistem informasi manajemen suatu bisnis. Mengidentifikasi serta mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan organisasional dalam wilayah-wilayah fungsional suatu bisnis merupakan sebuah aktivitas manajemen
strategis yang esensial.
1. Segmentation, Targetting dan Positioning STP
a Segmentation adalah membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang berbeda
yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran tersendiri Kotler dan Armstrong, 2008. Sedangkan Tjiptono
2008, menyebutkan bahwa segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat
heterogen ke dalam beberapa segmen, di mana masing-masing segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek.
Kotler dan Armstrong 2008, mengklasifikasikan segmentasi pasar berdasarkan empat variabel berikut:
Segmentasi Geografis adalah pembagian pasar menjadi unit geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah,
kabupaten, kota dan lingkungan sekitar. Segmentasi Demografis adalah pembagian pasar menjadi
kelompok berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras, generasi dan kebanggan.
Segmentasi Psikografis adalah pembagian pasar menjadi kelompok berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup atau
karakteristik kepribadian. Segmentasi Perilaku adalah pembagian pasar menjadi
kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau respons konsumen terhadap sebuah produk.
b. Targeting adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki
Kotler dan Armstrong, 2008. Pada umumnya, penetapan target pasar bisa dilaksanakan pada beberapa tingkat yang berbeda,
seperti yang dijelaskan di bawah ini: Pemasararan massal atau tanpa diferensiasi merupakan bentuk
strategi cakupan pasar dimana perusahaan memutuskan untuk mengabaikan
perbedaan segmen
pasar dan mengejar
keseluruhan pasar dengan satu tawaran. Pemasaran tersegmentasi atau terdiferensiasi merupakan
strategi cakupan pasar dimana perusahaan memutuskan untuk menargetkan
beberapa segmen
pasar dan merancang
penawaran terpisah bagi masing-masing segmen. Pemasaran terkonsentrasi atau ceruk merupakan strategi
cakupan pasar dimana perusahaan mengejar pangsa besar salah satu atau beberapa segmen atau ceruk niche.
Pemasaran mikro merupakan praktek penghantaran produk dan program pemasaran khusus untuk kebutuhan dan keinginan
individual tertentu dan kelompok pelanggan setempat, termasuk pemasaran lokal dan pemasaran individual.
c. Positioning adalah pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan dibandingkan produk pesaing
dalam pikiran konsumen sasaran Kotler dan Armstrong, 2008. Sedangkan Tjiptono 2008, mendefenisikan positioning sebagai
upaya identifikasi, pengembangan dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas dan unik sedemikian rupa sehingga produk
dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus disctinctive dibandingkan produk dan jasa para pesaing dalam
benak pasar sasaran.
2. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons
yang diinginkannya dalam pasar sasaran Kotler dan Armstrong, 2008. Bauran pemasaran menurut Assauri 2010, adalah strategi
yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen
pasar tertentu, yang merupakan pasar sasarannya. a Product berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada pasar sasaran Kotler dan Armstrong, 2008. Menurut Tjiptono 2008, produk merupakan kombinasi yang
dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Assauri 2010, mengklasifikasikan produk ke dalam tiga tingkatan,
yaitu: Produk Inti Core Product, yang merupakan inti atau dasar
yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh oleh seorang konsumen dari produk tersebut.
Produk Formal Formal Product, yang merupakan bentuk, model, kualitas, merek dan kemasan yang menyertai produk
tersebut. Produk Tambahan Augemented Product, yang merupakan
tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan instalasi, pelayanan,
pemeliharaan dan pengangkutan secara cuma-cuma. b Price adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk Kotler dan Armstrong, 2008. Kotler dan Armstrong dalam Tjiptono 2008, menyebutkan bahwa ada dua
faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan harga, yaitu:
Faktor internal perusahaan yang terdiri dari: 1 Tujuan pemasaran perusahaan, 2 Strategi bauran pemasaran, 3
Biaya, 4 Organisasi. Faktor eksternal perusahaan yang terdiri dari: 1 Sifat pasar
dan permintaan, 2 Persaingan, 3 Unsur lingkungan eksternal lain seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah
dan aspek sosial. c Promotion berarti aktifitas yang menyampaikan manfaat produk
yang membujuk pelanggan membelinya Kotler dan Armstrong, 2008. Menurut Tjiptono 2008, bentuk promosi dapat
dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya, beberapa tugas tersebut sering disebut bauran promosi promotion mix,
promotion blend, communication mix adalah: Personal selling adalah komunikasi langsung tatap muka
antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi khalayak
ramai dalam satu waktu. Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat di atur untuk merangsang pembelian produk dengan segera danatau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Public relation hubungan masyarakat merupakan upaya
komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai
kelompok terhadap perusahaan tersebut.
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan
untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi.
d DistributionPlace adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran Kotler dan Armstrong,
2008. Pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan jenis,
jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan Tjiptono, 2008.
2.3.2 Lingkungan Eksternal
Menurut Kotler dan Armstrong 2008, lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro, yaitu:
1. Lingkungan Mikro
Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang
mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar atau pelanggan. Komponen-komponen lingkungan mikro tersebut adalah
sebagai berikut : A. Pemasok
Pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan
para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. B. Perantara Pemasaran
Para perantara pemasaran adalah perusahan-perusahaan yang membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi
barang atau jasa kepada konsumen akhir C. Pelanggan Nasabah
Pelanggan yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan yang
berupa individu, lembaga dan organisasi.
D. Pesaing Saat ini batasan pesaing menjadi lebih luas, tidak hanya
perusahaan lain yang menghasilkan produk sejenis, bahkan produk lain yang sangat berbeda tetapi memperebutkan suatu
anggaran yang terbatas.
2. Lingkungan Makro
Lingkungan makro terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan. Lingkungan makro dapat menjadi
suatu ancaman dan peluang bagi perusahaan. Faktor utama yang bisa diperhatikan adalah faktor politik, ekonomi, sosial budaya dan
teknologi. A. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terhadap kondisi dan strategi perusahaan. Faktor ekonomi dapat membantu atau
menghambat upaya
mencapai tujuan
perusahaan dan
menyebabkan keberhasilan ataupun kegagalan strategi yang dapat berperan sebagai peluang ataupun ancaman karena dapat
mempengaruhi daya beli dan pola konsumsi masyarakat. B. Faktor Sosial Budaya
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang dan gaya hidup
dari orang- orang lingkungan perusahaan beroperasi. C. Faktor Teknologi
Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelangan, proses produksi,
praktik pemasaran dan posisi perusahaan secara dramatis. Menurut Umar 2008, teknologi tidak hanya mencakup
penemuan baru saja, tetapi juga meliputi cara-cara pelaksanaan atau metode baru daam mengerjakan yang memberikan
gambaran yang luas meliputi: mendesain, menghasilkan dan mendistribusikan.
D. Faktor Politik Faktor politik dan hkum mendefinisikan parameter-parameter
hukum dan bagaimana pengaturan perusahaan harus beroperasi. Kendala-kendala politik diberlakukan terhadap perusahaan
melalui keputusan
perdagangan yang
wajar, program
perpajakan, penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan harga serta tindakan lainnya yang bertujuan untuk melindungi
karyawan, konsumen, masyarakat umum dan lingkungan.
2.4. Penelitian Terdahulu
Gusman 2009 dengan judul skripsi “Analisis Strategi Pemasaran Jasa Pada Lido Lakes Resort Conference”. Pada pengolahan data, penulis
menggunakan alat analisis Analytical Hierarchy Process AHP. Faktor utama yang memiliki pengaruh terbesar dalam penyusunan strategi
pemasaran pada Lido Lakes Resort Conference adalah pengalaman perusahaan dalam tiga sampai lima tahun terakhir. Aktor yang paling
berperan dalam pengambilan keputusan adalah general manager. Tujuan utama yang ingin dicapai oleh Lido Lakes Resort Conference adalah
meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan. Alternatif strategi terbaik yang seharusnya dijalankan perusahaan adalah pembangunan
gedung baru untuk penambahan kapasitas kamar baru sebanyak 75-100 kamar.
Fitriani 2010 denga n skripsi berjudul “Kajian Strategi Pemasaran
Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan Indonesia Bagian Timur”. Penulis menggunakan alat analisis Internal Factor Evaluation IFE dan
External Factor Evaluation EFE, tahap pencocokan dengan matriks Strengths Weaknesses Opportunities Threats SWOT dan tahap keputusan
dengan Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM sebagai alat bantu pengolahan data. Analisis lingkungan internal dan eksternal dapat
diidentifikasi tujuh faktor internal yang menjadi kekuatan dan enam faktor kelemahan, lima faktor eksternal yang menjadi peluang dan lima faktor
yang menjadi ancaman bagi PT. Pelni, dituangkan ke dalam matriks IE Internal External berada pada sel I Strategy Grow and Build. Hasil dari
analisis matriks SWOT adalah strategi S-O Market Development Strategy, strategi S-T Product Development Strategy, strategi W-O Market
Penetration Strategy dan strategi W-T Brand Image Strategy. Dari hasil penentuan prioritas dengan analisis QSPM, dihasilkan prioritas strategi S-O
Market Development Strategy nilai TAS 5,913, yaitu meningkatkan pangsa pasar dengan fokus ke pasar pedagang dan kalangan menengah ke
bawah, menggunakan jasa pelayanan kapal laut menuju ke tempat tujuan. Purba 2010 melakukan penelitian dengan skripsi yang berjudul
“Strategi Persaingan Pemasaran Produk Roti Unyil Venus Bogor”. Pada penelitiannya, penulis menggunakan beberapa alat analisis yang
mendukung, yaitu matriks IFE, matriks EFE, tahap pencocokan dengan matriks SWOT dan tahap keputusan dengan QSPM. Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan, penulis menghasilkan pada lingkungan internal rasa produk Roti Unyil Venus memiliki keunggulan dari pesaingnya
dan kurangnya promosi sebagai kelemahan, sedangkan lingkungan eksternal diketahui kesetiaan pelanggan sebagai peluang utama dan ancaman
utamanya adalah adanya produk pengganti. Matriks IE menempatkan Roti Unyil Venus pada kuadran V. Matriks SWOT menghasilkan lima alternatif
strategi. Melalui QSPM dihasilkan mempertahankan produk dan meningkatkan jumlah produksi berkualitas yang dapat bersaing dengan
pesaingnya. Syafitri 2010 menyajikan skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran
PT. BPRS Al Salaam Amal Salman Cabang Warung Jambu”. Penulis menggunakan alat analisis matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks
SWOT dan QSPM. Matriks IFE menghasilkan skor 2,92. Hal ini menunjukkan bahwa posisi internal perusahaan berada di atas nilai rata-rata
2,5, sedangkan matriks EFE menunjukkan nilai 2,76 yang menempatkan perusahaan diatas nilai rata-rata 2,5. Berdasarkan analisis matriks IE, posisi
PT. BPRS Al Salaam Amal Salman Cabang Warung Jambu berada pada kuadran V yang berarti posisi pertahankan dan pelihara hold and maintain.
QSPM menghasilkan prioritas alternatif berupa strategi penetrasi pasar, yaitu meningkatkan kegiatan promosi.
Itno 2004 menyajikan skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Jasa Hotel Pangrango 2 Bogor dalam Memperluas Pangsa
Pasar”. Pada penelitian ini penulis menggunakan alat analisis matriks IFE, matriks EFE, matriks SWOT, matriks IE dan QSPM. Berdasarkan hasil
matriks IFE dan EFE diperoleh total skor untuk matriks IFE 3,154 tingkat kuat dan total skor untuk matriks EFE 3,237 mampu merespon situasi
eksternal secara tinggi. Dari pemetaan kedua skor ke dalam matriks IE diperoleh posisi perusahaan saat ini pada kuadran I dengan strategi growth
and build seperti penetrasi pasar, pengembangan produk dan perluasan pasar. Pengembangan strategi pada matriks SWOT menghasilkan alternatif-
alternatif strategi yang dipersempit menjadi empat alternatif agar mempermudah penilaian pada QSPM. Pada QSPM diperoleh alternatif
prioritas berupa mengadakan paket-paket khusus seperti paket wedding, paket ulang tahun dan paket liburan untuk pengembangan produk atau jasa
hotel. Penelitian ini memiliki kekhasan dibandingkan dengan penelitan
terdahulu. Peneliti menggunakan matriks IFE dan EFE untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil dari
matriks IFE dan EFE diolah menggunakan matriks SWOT sehingga dihasilkan alternatif strategi pemasaran. Metode AHP digunakan untuk
mengolah alternatif strategi yang dihasilkan matriks IE dan SWOT sehingga didapatkan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan.
Selain itu pemasaran suku cadang mobil bekas juga merupakan kajian baru untuk di analisis.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Dalam rangka menyusun strategi pemasaran yang tepat, maka dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal terhadap CV. XYZ.
Lingkungan CV. XYZ terdiri atas Segmentation, Targetting dan Positioning STP dan bauran pemasaran produk, tempat dan waktu, proses,
produktivitas dan kualitas, orang, promosi dan edukasi, bukti fisik serta harga dan biaya jasa lainnya. Lingkungan eksternal CV. XYZ terdiri atas
lingkungan mikro perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar pelanggan, pesaing dan masyarakat dan lingkungan makro demografis,
ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya. Matriks Internal Factor
Evaluation IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan dan kelemahan, sedangkan matriks External Factor Evaluation EFE digunakan
untuk mengetahui faktor-faktor peluang dan ancaman bagi CV. XYZ. Setelah mengetahui faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dari hasil matriks IFE dan EFE, hal yang dilakukan selanjutnya adalah
tahap pencocokan untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak dengan memadukan faktor internal dan eksternal. Hasil dari matriks IFE dan
EFE dimasukkan ke dalam matriks IE untuk mengetahui posisi perusahaan. Setelah diketahui posisi perusahaan dalam matriks IE tahap pencocokan
berikutnya
mengetahui secara jelas peluang dan ancaman yang dihadapi disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan
menggunakan matriks Strenghts Weaknesses Opportunities Threats SWOT. Berdasarkan hasil analisis dengan matriks SWOT, tahap selanjutnya adalah
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process AHP untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh CV. XYZ.
Gambaran umum mengenai kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.