39 energi, serta melakukan perawatan dan perbaikan pada teknologi penggunan
energi. Pencapaian efisiensi energi pada green building PT. XYZ merupakan
prestasi bagi pengelola, kontraktor, dan konsultan yang terlibat di dalam pembangunan green building. Hal tersebut dikarenakan Subang merupakan kota
dengan suhu yang panas namun green building PT.XYZ dapat mengurangi pemakaian energi untuk penyejuk udara. Efisiensi energi akan lebih tinggi pada
saat musim hujan, karena pada saat musim hujan beban pendingin udara tidak maksimal sehingga konsumsi listrik berkurang.
6.5 Efisiensi Air
Efisiensi air pada green building PT. XYZ diperoleh melalui penggunaan material keran yang mengeluarkan debit air yang lebih kecil, menerapkan
teknologi inovatif untuk mengolah air limbah, perancangan dan pembuatan lansekap yang hemat air, serta adanya ground tank yang dapat menampung air
hujan. Air hujan yang ditampung kemudian dapat digunakan untuk keperluan menyiram tanaman.
Nilai efisiensi air diestimasi dengan membandingkan konsumsi air per orang per hari dengan standar konsumsi air di kota kecil. Konsumsi air di green building
selama dua bulan adalah 359 m
3
sama dengan 359.000 liter. Konsumsi air per bulan adalah 179500 liter per bulan. Green building dihuni selama 24 hari per
bulan sehingga konsumsi air per hari adalah sebesar 7.479,17 liter per hari. Green building PT. XYZ dihuni oleh 224 orang karyawan sehingga konsumsi air per
orang dapat diestimasi dengan membandingkan konsumsi air per hari dengan jumlah penghuni green building.
Green building PT. XYZ dihuni selama 10 jam per hari, maka standar konsumsi air pada green building adalah:
.
40 Perhitungan efisiensi air dihitung dengan membandingkan penghematan konsumsi
air dengan standar konsumsi air di green building. Penghematan air per orang per hari di green building PT. XYZ adalah:
Efisiensi penggunaan air dihitung sebagai berikut:
Nilai ekonomi efisiensi air diestimasi dengan mengalikan penghematan konsumsi air dengan jumlah penghuni green building dan tarif air PDAM Tirta Rangga
Kabupaten Subang. Penghematan air di green building PT. XYZ perhari adalah:
= =
Penghematan air pertahun: =
Tabel 11 Efisiensi air pada green building
Volume air m
3
Tarif Rpm
3
Jumlah Rp 10
7.605 76.050
10 7.605
76.050 10
10.140 101.400
233,055 12.675
2.953.972,125 Total
3.207.472,125
Efisiensi air pada green building PT. XYZ adalah sebesar 10,98. Berdasarkan perhitungan pada Tabel 11, nilai ekonomi dari efisiensi air adalah
Rp3.207.472,125 per tahun. Hasil tersebut menunjukkan bahwa green building memberikan manfaat berupa penghematan penggunaan air. Nilai efisiensi air pada
green building PT. XYZ sebesar 10,98 masih berada dibawah efisiensi air pada green building di Indonesia. Menurut Gunawan 2012 efisiensi air pada green
building di Indonesia seperti pada Kantor Kementerian PU mencapai 17,72, gedung ITSB mencapai 19, gedung Sinarmas Land Plaza mencapai 23, dan
gedung BCA mencapai 28.
41 Gedung Kementerian PU mencapai efisiensi air dengan memasang sistem
daur ulang air. Sistem daur ulang air tersebut mengolah air kotor menjadi air bersih yang dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman. Gedung ITSB
mencapai efisiensi air dengan memasang meteran air, memiliki Water Treatment Plant WTP, menggunakan saniter yang ramah lingkungan, dan memiliki kolam
penampungan air hujan. Gedung Sinarmas Land Plaza mencapai efisiensi air dengan menggunakan teknologi dan desain yang dapat mengurangi penggunaan
air dalam perancangan bangunan. Gedung BCA mencapai efisiensi air dengan menerapkan manajemen konservasi air dan inspeksi sistem pipa untuk mencegah
kebocoran air, menggunakan air daur ulang, dan menggunakan keran otomatis. PT. Dahana mencapai efisiensi air dengan mengunakan sumber air alternatif seperti
air hujan dan kondensat AC. Menurut Lockwood 2006 dalam Nalewaik dan Venter 2009 green building di Amerika Serikat dapat mengurangi konsumsi air
34 dibandingkan gedung standar dengan menerapkan sistem saluran air yang baik.
Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2010 kriteria bangunan ramah lingkungan diantaranya adalah terdapat fasilitas,
sarana, dan prasarana untuk konservasi sumberdaya air dan pengelolaan air limbah domestik yaitu mempunyai sistem pemanfaatan air yang dapat
dikuantifikasi, menggunakan sumber air yang memperhatikan konservasi sumberdaya air, mempunyai sistem pemanfaatan air hujan, serta mengengkapi
bangunan dengan sistem pengolahan dan pemanfaatan kembali air limbah domestik. Berdasarkan uraian tersebut maka efisiensi air pada green building
dapat dicapai dengan penerapan teknologi yang dapat mengatur penggunaan air, pemasangan sistem pengolahan air limbah, penerapan sistem manajemen
pengelola air, penggunaan sumber air alternatif, penampungan air hujan, efisiensi lansekap, serta menggunakan peralatan saniter yang hemat air. Desain dan
teknologi berperan penting dalam pencapaian efisiensi air. Desain yang tepat serta teknologi yang inovatif dapat meningkatkan efisiensi air pada green building.
Pencapain efisiensi air dicapai dengan mengintegrasikan desain, teknologi, serta sistem manajemen dan pengelolaan air. Desain sistem saluran air yang dipilih
adalah desain terbaik yang dapat mengurangi pemakaian air. Teknologi yang