10
2.4 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan studi pustaka diperoleh beberapa penelitian yang terkait dengan green building, dan kesediaan membayar untuk konservasi lingkungan. Hasil
penelitian-penelitian tersebut dijadikan rujukan dalam penelitian ini. Liu et al. 2012 melakukan penelitian terkait faktor pendorong
pengembangan green building di Cina. Hasil analisis menunjukkan faktor pendorong pengembangan green building di Cina adalah untuk memperoleh
insentif dari pemerintah, memperoleh reputasi sosial yang baik, untuk meningkatkan level proyek, untuk memenuhi target dari pengguna, untuk
memperbaiki lingkungan kerja dan tempat tinggal, untuk mengurangi konsumsi energi, serta untuk memimpin industri.
Gunawan dkk 2012 melakukan studi kasus efisiensi energi dan bangunan bersertifikasi gedung hijau salah satunya adalah gedung Sinarmas Land Plaza
Office, BSD Tangerang. Sinarmas Land Plaza didesain dengan konsep hijau seperti dalam hal penghematan energi dan air, emisi karbon, dan daur ulang air.
Gedung tersebut telah mendapat sertifikasi dari Green Mark Singapura dengan level gold serta memperoleh penghargaan Best Office Building dari Asia Pacific
Property Awards, serta finalis dalam Hong Kong Green Building Award. Efisiensi energi yang berhasil dicapai oleh gedung tersebut adalah 31.
Melati 2013 melakukan analisis ekonomi lingkungan bandar udara Soekarno Hatta. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat
dengan menilai Willingness to Pay WTP masyarakat terhadap penerapan eco- airport. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 97 responden bersedia
membayar dengan nilai rata-rata WTP sebesar Rp13.865 per orang per penerbangan. Variabel tingkat pendidikan, jumlah pendapatan, frekuensi
penerbangan, dan dummy kenyamanan berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya nilai WTP pada taraf nyata 10. Hasil penelitian terdahulu dirangkum
pada Tabel 3.