Keanekaragaman Guild di Lokasi Penelitian

struktur dan komposisi vegetasi, lokasi habitat yang teramati serta jumlah jenis yang ditemukan. Indeks kemerataan jenis burung yang diperoleh di Pulau Ternate yaitu sebesar 0,65. Menurut Odum 1971, nilai indeks kemerataan tersebut dapat dikatakan tinggi jika 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi dominasi antar jenis yang ada dan keberadaannya juga relatif merata. Nilai yang semakin mendekati 1 menunjukkan bahwa kemerataan populasi jenis yang semakin tinggi. Jenis burung yang dapat tersebar dengan luas dan merata dapat dipengaruhi oleh ketersediaan alternatif pakan yang berlimpah pada tiap habitat sehingga menyebabkan interaksi jenis baik kompetisi maupun predasi antar jenis menjadi kecil.

5.2.3 Indeks Kesamaan Komunitas Burung

Indeks kesamaan komunitas burung dapat digunakan untuk melihat kesamaan antar jenis burung pada setiap tipe habitat. Keberadaan jenis vegetasi dan habitat yang hampir sama menyebabkan habitat permukiman dan RTH memiliki kesamaan komunitas burung yang tinggi. Jenis-jenis burung yang ditemukan pada kedua lokasi tersebut merupakan jenis-jenis burung perkotaan yang mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan. Berbeda dengan jenis burung yang ditemukan pada habitat hutan pantai dan kebun campuran tua yang memiliki habitat kompleks dengan jenis-jenis burung yang secara spesifik memiliki mobilitas yang rendah dan preferensi pakan yang tidak variatif. Selain itu, menurut Jokimaki Jokimaki 2003 tingkat kesamaan komunitas burung juga dipengaruhi oleh luasan lokasi. Rata-rata jumlah jenis yang mendiami suatu kepulauan akan meningkat sebanding dengan ukuran kepulauan tersebut.

5.2.4 Keanekaragaman Guild di Lokasi Penelitian

Berdasarkan hasil identifikasi, komposisi guild di lokasi penelitian dengan total jumlah jenis dan individu terbanyak yaitu kategori burung pemakan serangga I. Tingginya kategori pemakan serangga berkaitan dengan tersedianya vegetasi yang berperan sebagai tempat untuk menyediakan pakan burung yaitu serangga. Kondisi habitat yang lembab karena musim hujan pasca erupsi Gunung Gamalama menyebabkan serangga berkembangbiak dengan baik. Selain burung pemakan serangga, kategori burung pemakan buah F juga termasuk kategori guild dengan jumlah individu terbanyak. Jenis burung Passer montanus yang termasuk dalam sub kategori pemakan buah dunia lama OWF merupakan jenis burung dengan kelimpahan individu terbanyak. Hal ini dikarenakan kebiasaan burung ini yang bergerak di dalam kelompok yang besar sehingga jenis ini gampang untuk ditemukan. Selain itu, jenis tersebut merupakan jenis burung perkotaan yang dekat dengan manusia sehingga gampang ditemukan. Biasanya di daerah-daerah terbuka seperti di hamparan alang-alang sekitar permukiman dan ruang terbuka hijau. Pada habitat kebun campuran tua, kelompok guild tertinggi berdasarkan jumlah individu dan jenis yaitu burung pemakan serangga di atas tajuk AI. Jenis burung ini yaitu dari suku Apodidae dan Hirundinidae yang biasanya terbang di atas tajuk pohon sambil mengintai mangsa berupa serangga yang terdapat di atas tajuk-tajuk pohon. Beberapa jenis bahkan terbang beratus-ratus meter di atas tajuk pohon di udara. Selain kelompok tersebut, adapun kelompok burung pemakan serangga di bagian dahan pohon GI. Hal ini mengindikasikan bahwa sinar matahari yang dapat menembus sampai ke bagian dalam tajuk pohon memungkinkan terjadinya produktivitas pertumbuhan pohon sehingga mengakibatkan serangga yang hidup pada bagian ini dapat dimanfaatkan sebagai makanan oleh burung. Tingginya kategori burung laut SB terlihat dari banyaknya individu Fregata ariel dan beberapa individu Phalacrocorax sulcirostris yang teramati di habitat hutan pantai. Jenis Fregata ariel melayang-layang di udara, sedangkan Phalacrocorax sulcirostris sering terlihat bertengger di pohon Nyamplung Callophyllum inophyllum . Keduanya sering terlihat meluncur, menyambar ikan terbang dan terjun ke permukaan air laut untuk menangkap mangsanya. Selain burung pantai, kelompok GI juga banyak ditemukan pada habitat ini. Hal menarik dari habitat ini yaitu adanya kelompok burung yang mencari mangsa di area peralihan antara danau dengan pantai dan area berlumpur SSMB. Salah satu lokasi penelitian pada habitat ini yaitu hutan pantai Desa Tobololo masih memiliki area berlumpur mudflat yang dapat menyediakan sumberdaya untuk beberapa jenis burung. Jenis burung dari suku Scolopacidae menyukai lokasi seperti tepian sungai, pantai, dan area berlumpur. Untuk kelompok guild ini, ikan bukanlah jenis makanan utama bagi mereka namun seperti serangga, invertebrata kecil lainnya, biji-bijian, dan vegetables matter adalah makanan yang penting Faaborg 1988. Tutupan tajuk di habitat danau yang tergolong jarang menyebabkan banyaknya kelompok AI ditemukan di lokasi penelitian. Selain kelompok tersebut, kelompok pemakan madu N juga banyak ditemukan di habitat ini. Kelompok guild ini berasal dari suku Nectariniidae yang teramati bertengger di atas pohon kelapa Cocos nucifera dan masuk dalam plot pengamatan. Kebanyakan jenis burung pemakan madu memiliki warna yang mencolok, kaki yang sangat kecil dan panjang. Nektar atau madu merupakan makanan utama bagi jenis burung ini namun tidak menutup kemungkinan jenis makanan lain seperti serangga yang berada disekitar bunga dan buah yang lembut juga akan dipilih sebagai makanan. Menurut Faaborg 1988, burung pemakan madu yang masih muda biasanya selain memilih madu juga akan memilih serangga kecil sebagai makanan. Pada habitat permukiman, kelompok guild tertinggi berdasarkan jumlah individu di dominasi oleh kelompok AI. Kelompok guild tertinggi lainnya yaitu kelompok N dan kelompok guild yang terendah berdasarkan jumlah individu yaitu kelompok GI. Hal ini dimungkinkan karena disekitar perumahan lebih didominasi oleh tumbuhan hias dan tumbuhan berbunga lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh burung pemakan madu untuk mencari makan daripada jenis-jenis pohon yang bisa menyediakan serangga untuk kelompok GI. Kelompok GI merupakan jenis burung yang tergolong dinamis. Kelompok burung ini tidak hanya bergantung pada vegetasi atau teknik mencari makan di bagian dahan pohon namun kelompok ini juga mencari makan di atas tanah, kulit kayu, dan mencari mangsa sambil terbang. Salah satu contoh dari kelompok GI ini yaitu jenis Rhipidura leucophrys yang teramati dapat menempati semua bagian tajuk pohon di seluruh lokasi penelitian. Pada habitat RTH, kelompok guild tertinggi berdasarkan jumlah individu yaitu kelompok OWF. Jenis burung pada kelompok ini tidak hanya memilih buah sebagai makanan namun juga memilih biji-bijian sebagai alternatif makanan. Jenis burung yang mendominasi kelompok ini yaitu Passer montanus. Jenis burung yang dapat berasosiasi dengan manusia ini tidak hanya ditemukan di RTH namun hampir di seluruh lokasi penelitian kecuali pada habitat kebun campuran tua. Sedangkan kelompok guild terendah berdasarkan jumlah individu yang ditemukan di RTH yaitu dari kelompok pemakan daging dan bangkai hewan CS. Jenis dari kelompok ini yaitu Haliaetus leucogaster. Jenis ini tergolong pemakan ikan dan biasanya memungut bangkai ikan atau hewan lainnya yang telah mati dan terapung di atas permukaan laut.

5.2.5 Status Burung Dilindungi