karena adanya Gunungapi Gamalama. Berdasarkan hasil observasi Burung Indonesia, terdapat 63 jenis burung dari 35 suku yang ditemukan di Pulau Ternate. Sedangkan
berdasarkan penelitian Widodo 2011, jenis-jenis burung yang umumnya dijumpai selama dilakukannya observasi di sekitar kaki gunung Gamalama Pulau Ternate yaitu
Walet sapi Collocalia esculenta, perling maluku Aplonis mysolensis, burung madu hitam Leptocoma sericea, dan nuri kalung ungu Eos squamata. Jumlah jenis
burung yang dijumpai di sekitar kaki gunung Gamalama Pulau Ternate yaitu 34 jenis atau sekitar 25 dari total jenis burung yang seharusnya terdapat di Ternate.
3.4 Kondisi Sosial Ekonomi
3.4.1 Kependudukan
Jumlah penduduk Pulau Ternate berdasarkan Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara tahun 2011 sebanyak 185.705 jiwa atau 17,88 dari jumlah penduduk
Provinsi Maluku Utara. Kota Ternate yang memiliki luas 133,74 km
2
dengan jumlah penduduk 185.705 jiwa mempunyai kepadatan penduduk sekitar 60,01 jiwakm
2
Badan Pusat Statistik 2011. Perkembangan penduduk di Pulau Ternate selama lima tahun terakhir
mengalami kecenderungan peningkatan khususnya di wilayah Kecamatan Kota Ternate Selatan dan Kecamatan Kota Ternate Utara. Peningkatan ini disebabkan
faktor urbanisasi, migrasi, maupun dari kawasan Pulau Halmahera akibat konflik etnis beberapa waktu lalu dan migrasi dari regional lain yaitu Sulawesi, Ambon,
Papua bahkan dari Kalimantan, Jawa, dan Sumatera. Meningkatnya arus urbanisasi dan migrasi juga disebabkan oleh semakin terbukanya arus transportasi laut yang
menghubungkan Kota Ternate dengan kawasan sekitarnya dan beberapa kota lainnya Dewi 2006.
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada lima tipe habitat yaitu hutan pantai, kebun campuran tua, habitat danau, permukiman perumahan, dan daerah perkotaan RTH
kota, yang meliputi taman kota, jalur hijau, dan hutan buatan di Pulau Ternate Gambar 1. Penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan Januari - Februari
2012 Tabel 3. Waktu pengamatan dilakukan pada pagi Pukul 06.15-09.15 WIB dan sore hari pukul 16.00-18.00 WIB. Jumlah hari pengamatan pada setiap habitat
sudah meliputi kegiatan pengamatan burung dan habitat. Tabel 3 Deskripsi habitat di lokasi penelitian
Tipe Habitat Deskripsi Habitat
∑ Jalur Ulangan Plot Contoh ∑ Hari
Hutan pantai Jenis vegetasi
dominan: nyamplung, waru laut, dan kelapa.
Panjang jalur pantai rata-rata ± 1-2,5 km.
3 3
Hutan pantai
Desa Kastela,
hutan pantai
Desa Tobololo, dan hutan pantai Desa Kulaba.
9
Kebun campuran tua
Kebun masyarakat secara turun temurun
sejak tahun 1955 di sekitar kaki Gunung
Gamalama. 3
3 Desa Moya, Desa Jan, dan
Desa Jati. 3
Permukiman Perumahan baru
dengan jenis vegetasi: tumbuhan
obat, hias, penghasil buah, alang-alang.
Luas lokasi 24 ha. 3
3 Perumahan Ngade atas,
perumahan Ngade bawah, dan perumahan Jambula.
9
RTH Terletak di pusat
kota. Luas lokasi ± 3 ha. Panjang jalur 2-3
km 3
3 Taman kota, jalur hijau,
dan hutan buatan. 9