Hasil .1 Deskripsi Habitat HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi Habitat

5.1.1.1 Kebun Campuran Tua

Kebun campuran tua merupakan kebun masyarakat yang sudah ada sejak tahun 1955 di sekitar kaki gunung Gamalama dan sudah turun temurun diwariskan kepada anak cucu. Menurut keterangan penduduk setempat sebagian besar tanaman yang berada di kebun campuran tua telah berumur lebih dari 30 tahun. Penduduk menanami beberapa daerah yang terbuka dengan tanaman palawija ataupun sayur-sayuran. Tutupan tajuk pada habitat kebun campuran tua jarang hingga rapat. Kondisi kebun yang tutupan tajuknya rapat menyebabkan cahaya matahari tidak dapat menyentuh lantai kebun sehingga tidak ada satu tanaman pun yang tumbuh, lantai kebun hanya dipenuhi dengan serasah daun, sedangkan pada kondisi kebun yang tutupan tajuknya jarang masih ada cahaya matahari yang menyentuh lantai kebun dan dibawahnya masih terdapat beberapa jenis tumbuhan dan semak belukar Gambar 4. Vegetasi masing-masing lokasi penelitian, yaitu di kebun campuran tua Desa Moya Gambar 5, Desa Jan Gambar 6, dan Desa Jati Gambar 7 digambarkan menggunakan profil pohon secara vertikal. Topografi habitat kebun campuran tua bergelombang hingga curam 30- 40 dengan ketinggian 200-700 mdpl. Jenis-jenis vegetasi di kebun campuran tua masyarakat berupa cengkeh Syzygium aromaticum, pala Myristica fragrans, durian Durio zibethinus, manggis Garcinia mangostana, kayu manis Cinnamomum burmanii dan akasia Acacia mangium. Jenis-jenis vegetasi yang ditanam oleh masyarakat merupakan jenis-jenis penghasil buah untuk kebutuhan komoditas saat musim panen tiba. Jarak tanam pohon cengkeh 2- 3 meter, jarak tanam pohon pala 2 meter, dan jarak tanam pohon durian ± 3 meter, sedangkan jarak tanam jenis pohon lain seperti kayu manis, akasia dan manggis ± 1-1.5 meter. a b c Gambar 4 a Tutupan tajuk yang jarang menyebabkan lantai kebun campuran tua di Desa Moya ditumbuhi semak belukar; b kebun campuran tua Desa Jan dengan lantai kebun yang dipenuhi serasah; c plot pengamatan pertama di lokasi kebun campuran tua Desa Jati. Gambar 5 Profil vegetasi secara vertikal kebun campuran tua di Desa Moya. Gambar 6 Profil vegetasi secara vertikal kebun campuran tua di Desa Jan. Gambar 7 Profil vegetasi secara vertikal kebun campuran tua di Desa Jati. Sebanyak 13 jenis burung dari 10 suku ditemukan di habitat kebun campuran tua Tabel 5. Jenis burung yang paling banyak ditemukan yaitu jenis Collocalia esculenta. Tabel 5 Jenis burung yang ditemukan di habitat kebun campuran tua No Nama Suku Nama Lokal Nama Ilmiah Jumlah perjumpaan ind Ind27Jam 1 Accipitridae Elang bondol Haliastur indus 2 0.07 2 Columbidae Uncal ambon Macrophygia amboinensis 2 0.07 3 Apodidae Walet sapi Collocalia esculenta 42 1.56 4 Alcedinidae Udang merah kerdil Ceyx lepidus 1 0.04 5 Hirundinidae Layang-layang api Hirundo rustica 8 0.30 6 Hirundinidae Layang-layang batu Hirundo tahitica 8 0.30 7 Monarchidae Sikatan kilap Myiagra alecto 2 0.07 8 Rhipiduridae Kipasan kebun Rhipidura leucophrys 16 0.60 9 Rhipiduridae Kipasan dada hitam Rhipidura rufifrons 1 0.04 10 Meliphagidae Myzomela remang Myzomela obscura 1 0.04 11 Nectariniidae Burung madu hitam Leptocoma sericea 10 0.40 12 Nectariniidae Burung madu sriganti Cinnyris jugularis 5 0.18 13 Ploceidae Burung gereja erasia Passer montanus 2 0.07 Total 105 3.89

5.1.1.2 Hutan Pantai

Habitat hutan pantai di lokasi penelitian memiliki ketinggian tempat berkisar antara 0-8 mdpl. Hutan pantai pada ketiga lokasi penelitian memiliki karakteristik yang hampir sama yaitu topografi yang datar dan kondisi lantai berupa tanah berpasir dan berbatu. Salah satu dari lokasi penelitian yaitu di hutan pantai Desa Tobololo merupakan lokasi penanaman mangrove oleh Dinas Perikanan Kota Ternate yang bekerjasama dengan masyarakat sejak bulan Desember 2011. Penanaman mangrove sepanjang ±1 km di hutan pantai Desa Tobololo bertujuan untuk meminimalisasi dampak abrasi dan gelombang pasang, selain itu juga untuk berkembangbiaknya biota laut seperti ikan, udang, dan kepiting sehingga dapat dimanfaatkan oleh nelayan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi Gambar 8. Habitat hutan pantai pada desa Kulaba dan Tobololo memiliki tutupan tajuk jarang, sedangkan pada Desa Kastela memiliki tutupan tajuk yang rapat. Beberapa jenis vegetasi yang tumbuh disekitar habitat hutan pantai yaitu nyamplung Calophyllum inophyllum, ketapang Terminalia catappa, waru laut Hibiscus tiliaceus, kedondong utan Spondias pinnata, kayu telur Xanthophyllum axecelsum, kelapa Cocos nucifera, dan pisang Musa paradisiaca. Jenis vegetasi nyamplung, ketapang dan kelapa mendominasi habitat hutan pantai. Vegetasi masing-masing lokasi penelitian, yaitu di hutan pantai Desa Kulaba Gambar 9, Desa Tobololo Gambar 10, dan Desa Kastela Gambar 11 digambarkan menggunakan profil pohon secara vertikal. a b c Gambar 8 a Bibit Rhizophora sp yang ditanam oleh Dinas Perikanan Kota Ternate bersama masyarakat sekitar di pantai Tobololo; b sampah plastik buangan masyarakat di sepanjang pantai Kulaba; c vegetasi Calophyllum inophyllum mendominasi pantai Kastela. Gambar 9 Profil vegetasi secara vertikal hutan Pantai di Desa Kulaba. Gambar 10 Profil vegetasi secara vertikal hutan pantai di Desa Tobololo. Gambar 11 Profil vegetasi secara vertikal hutan pantai di Desa Kastela. Sebanyak 25 jenis burung dari 17 suku ditemukan di habitat hutan pantai. Tabel 6. Jenis Fregata ariel merupakan jenis burung dengan individu terbanyak yang ditemukan di habitat hutan pantai. Tabel 6 Jenis burung yang ditemukan di habitat hutan pantai No Suku Nama Lokal Nama Ilmiah ∑ Ind36Jam 1 Fregatidae Cikalang kecil Fregata ariel 130 3.61 2 Laridae Dara laut batu Sterna anaethetus 22 0.61 3 Phalacrocoracidae Pecuk padi hitam Phalacrocorax sulcirostris 4 0.11 4 Ardeidae Kuntul kecil Egretta garzetta 3 0.08 5 Ardeidae Kuntul karang Egretta sacra 6 0.17 6 Ardeidae Kokokan laut Butorides striatus 1 0.03 7 Ardeidae Kowak malam merah Nycticorax caledonicus 1 0.03 8 Accipitridae Elang tiram Pandion haliaetus 3 0.08 9 Scolopacidae Trinil ekor kelabu Heteroscelus brevipes 29 0.80 10 Scolopacidae Gajahan kecil Numenius minutus 1 0.03 11 Scolopacidae Gajahan timur Numenius madagascariensis 26 0.72 12 Columbidae Walik dada merah Ptilinopus bernsteinii 1 0.03 13 Columbidae Walik topi biru Ptilinopus monacha 1 0.03 14 Cuculidae Wiwik rimba Cacomantis variolosus 1 0.03 15 Apodidae Walet sapi Collocalia esculenta 27 0.75 16 Alcedinidae Cekakak pantai Halcyon saurophaga 6 0.17 17 Hirundinidae Layang-layang batu Hirundo tahitica 5 0.14 18 Corvidae Gagak orru Corvus orru 5 0.14 19 Rhipiduridae Kipasan kebun Rhipidura leucophrys 57 1.58 20 Artamidae Kekep babi Artamus leucorynchus 2 0.06 21 Sturnidae Perling maluku Aplonis mysolensis 7 0.19 22 Sturnidae Perling ungu Aplonis metallica 11 0.30 23 Nectariniidae Burung madu hitam Leptocoma sericea 10 0.28 24 Nectariniidae Burung madu sriganti Cinnyris jugularis 20 0.56 25 Ploceidae Burung gereja erasia Passer montanus 11 0.30 Total 390 10.83

5.1.1.3 Danau

Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil terletak 10 km dari pusat kota Ternate. Letak kedua danau ini bersebelahan yaitu sekitar 200 meter, sedangkan Danau Ngade terletak ± 5 km dari pusat kota Ternate. Luas Danau Tolire Besar, Tolire Kecil, dan Ngade secara berturut-turut yaitu 5 ha, 1 ha, dan 2 ha. Topografi pada lokasi penelitian yaitu datar hingga bergelombang dan terletak pada ketinggian 0-200 mdpl Gambar 12. Danau Tolire Besar menyerupai mangkuk raksasa, terletak di kaki gunung Gamalama, bersebelahan dengan kebun kelapa milik masyarakat, dan dekat dengan pantai Lampiran 20. Danau Tolire Kecil berbatasan langsung dengan pantai dan terletak di sisi barat Pulau Ternate, namun airnya tetap tawar Lampiran 21. Sedangkan Danau Ngade terletak di tengah-tengah pemukiman masyarakat. Di sekitar Danau Ngade terdapat kebun masyarakat dan sedikit lapangan penggembalaan sapi Lampiran 22. Jarak Danau Ngade dengan pantai sekitar 100 m. Ketiga danau tersebut juga merupakan lokasi wisata di Pulau Ternate yang ramai dikunjungi setiap hari libur dan akhir pekan karena keindahan alam dan cerita legenda yang menarik dari ketiga danau tersebut. Habitat danau memiliki tutupan tajuk yang jarang. Jenis-jenis vegetasi di sekitar habitat danau yaitu jamblang Syzygium cumini, kelapa Cocos nucifera, sagu Metroxylon sagu, mangga Mangifera indica, dan durian Durio zibethinus. Vegetasi masing-masing lokasi penelitian, yaitu di danau Tolire Besar Gambar 13, Ngade Gambar 14, dan Tolire Kecil Gambar 15 di gambarkan menggunakan profil vegetasi secara vertikal. a b c Gambar 12 a Vegetasi Syzygium cumini di sepanjang track pengamatan Danau Tolire Besar; b track pengamatan di Danau Ngade; c posisi Danau Tolire kecil yang dekat dengan pantai. Gambar 13 Profil vegetasi secara vertikal di Danau Tolire Besar. Gambar 14 Profil vegetasi secara vertikal di Danau Ngade. Gambar 15 Profil vegetasi secara vertikal di Danau Tolire Kecil. Sebanyak 30 jenis burung dari 17 suku ditemukan di habitat danau Tabel 7. Jenis Collocalia esculenta dan Rhipidura leucophrys merupakan jenis burung dengan individu terbanyak yang ditemukan di habitat danau. Tabel 7 Jenis burung yang ditemukan di habitat danau No Suku Nama Lokal Nama Ilmiah ∑ Ind36Jam 1 Fregatidae Cikalang kecil Fregata ariel 6 0.17 2 Podicipediadae Titihan telaga Tachybaptus ruficollis 24 0.67 3 Ardeidae Kuntul perak Egretta intermedia 8 0.22 4 Ardeidae Kuntul kecil Egretta garzetta 3 0.08 5 Accipitridae Elang bondol Haliastur indus 16 0.44 6 Accipitridae Elang laut perut putih Haliaeetus leucogaster 2 0.06 7 Accipitridae Elang hitam Ictinaetus malayensis 1 0.03 8 Columbidae Tekukur biasa Fgereja erasia 2 0.06 9 Columbidae Pergam mata putih Ducula perspicillata 1 0.03 10 Columbidae Walik kepala kelabu Ptilinopus hyogastra 1 0.03 11 Psittacidae Kakatua putih Cacatua alba 8 0.22 12 Psittacidae Betet kelapa paruh besar Tanygnathus megalorynchos 1 0.03 13 Psittacidae Nuri bayan Eclectus roratus 1 0.03 14 Psittacidae Nuri pipi merah Geoffroyus geoffroyi 1 0.03 15 Cuculidae Wiwik rimba Cacomantis variolosus 1 0.03 16 Cuculidae Karakalo australia Scythrops novaehollandiae 1 0.03 17 Apodidae Walet polos Collocalia vanikorensis 27 0.75 18 Apodidae Walet maluku Collocalia infuscatus 10 0.28 19 Apodidae Walet sapi Collocalia esculenta 95 2.64 20 Alcedinidae Cekakak biru putih Halcyon diops 1 0.03 21 Alcedinidae Cekakak suci Halcyon sancta 1 0.03 22 Meropidae Kirik-kirik australia Merops ornatus 34 0.94 23 Hirundinidae Layang-layang batu Hirundo tahitica 14 0.39 24 Hirundinidae Layang-layang api Hirundo rustica 2 0.06 25 Corvidae Gagak orru Corvus orru 4 0.11 26 Rhipiduridae Kipasan kebun Rhipidura leucophrys 49 1.36 27 Pachycephalidae Kancilan emas Pachycephala pectoralis 1 0.03 28 Sturnidae Perling ungu Aplonis metallica 8 0.22 29 Nectariniidae Burung madu sriganti Cinnyris jugularis 38 1.056 30 Ploceidae Burung gereja erasia Passer montanus 15 0.42 Total 376 10.44

5.1.1.4 Permukiman

Topografi lokasi penelitian datar hingga bergelombang dan terletak pada ketinggian 150 mdpl Gambar 16. Jenis-jenis vegetasi yang terdapat di sekitar perumahan umumnya yaitu pohon peneduh seperti pohon beringin Ficus benjamina, tumbuhan hias seperti aglonema Aglonema sp, kaktus Ferocactus pilosus, kamboja Plumeria acuminata, tumbuhan penghasil buah seperti jambu biji Psidium guajava, pepaya Carica papaya, dan mangga Mangifera indica, tumbuhan obat seperti daun mangkok Nothopanax scutellarium dan kunyit Curcuma longa , serta alang-alang. Tutupan tajuk di habitat permukiman tergolong terbuka karena ketiga lokasi merupakan perumahan baru sehingga beberapa taman disekitar perumahan belum sempat mengalami penghijauan. Pada beberapa sudut lokasi perumahan juga masih terlihat adanya lahan kosong yang ditumbuhi alang-alang. Vegetasi masing-masing lokasi penelitian yaitu di Desa Ngade Atas Gambar 17, Ngade Bawah Gambar 18, dan Jambula Gambar 19 di gambarkan menggunakan profil vegetasi secara vertikal. a b c Gambar 16 a Vegetasi dominan di perumahan Ngade atas yaitu tumbuhan hias; b sepanjang track pengamatan di perumahan Ngade bawah masih didominasi oleh alang-alang; c taman di perumahan Jambula yang baru mengalami penghijauan. Gambar 17 Profil vegetasi secara vertikal di perumahan Desa Ngade atas. Gambar 18 Profil vegetasi secara vertikal di perumahan Desa Ngade bawah. Gambar 19 Profil vegetasi secara vertikal di perumahan Desa Jambula. Jenis burung yang ditemukan di habitat permukiman sebanyak sembilan jenis dari delapan suku Tabel 8. Jenis Passer montanus merupakan jenis burung dengan individu terbanyak yang ditemukan pada habitat permukiman. Jenis ini tercatat dalam jumlah yang banyak sedang bertengger, bermain dan mencari makan di hamparan lahan kosong yang ditumbuhi alang - alang disekitar lokasi pengamatan. Selain itu ditemukan jenis Padda oryzivora yang sebenarnya berdasarkan Fieldguide buku panduan lapang Sumatera, Jawa dan Bali, jenis burung ini hanya ditemukan di Pulau Jawa. Hal ini diduga karena adanya kegiatan introduksi oleh masyarakat di Pulau Ternate. Tabel 8 Jenis burung yang ditemukan di habitat permukiman No Nama Suku Nama Lokal Nama Ilmiah ∑ Ind36Jam 1 Apodidae Walet sapi Collocalia esculenta 117 3.25 2 Hirundinidae Layang-layang api Hirundo rustica 24 0.67 3 Hirundinidae Layang-layang batu Hirundo tahitica 81 2.25 4 Rhipiduridae Kipasan kebun Rhipidura leucophrys 63 1.75 5 Artamidae Kekep babi Artamus leucorynchus 14 0.39 6 Sturnidae Perling ungu Aplonis metallica 7 0.19 7 Nectariniidae Burung madu sriganti Cinnyris jugularis 17 0.47 8 Ploceidae Burung gereja erasia Passer montanus 205 5.69 9 Estrildidae Gelatik jawa Padda oryzivora 4 0.11 Total 532 14.78

5.1.1.5 Ruang Terbuka Hijau RTH

Topografi pada lokasi penelitian yaitu datar 8 karena terletak pada pusat Kota Ternate dengan ketinggian 30 mdpl Gambar 20. Ketiga lokasi penelitian terletak pada kawasan pantai reklamasi. Habitat RTH memiliki tutupan tajuk yang jarang pada taman kota dan jalur hijau serta tutupan tajuk yang rapat pada hutan buatan. Beberapa jenis vegetasi yang terdapat pada habitat RTH yaitu jenis tumbuhan pelindung seperti trembesi Samanea saman. Tumbuhan ini memiliki tajuk yang lebar, percabangan melebar kesamping dan rindang sehingga dapat memberikan keteduhan dan menahan silau matahari. Tumbuhan khas tepi pantai yaitu nyamplung Calophyllum inophyllum, ketapang Terminalia catappa, dan waru laut Hibiscus tiliaceus, tumbuhan hias seperti glodogan tiang Polyalthia longifolia, kamboja Plumeria acuminata , alamanda Allamanda cathartica, kembang sepatu Hibiscus rosasinensis, dan palem-paleman. Vegetasi masing - masing lokasi penelitian, yaitu di hutan buatan Gambar 21, jalur hijau Gambar 22, dan taman kota Gambar 23 di gambarkan dengan menggunakan profil vegetasi secara vertikal. a b c Gambar 20 a b Jalur hijau yang di dominasi oleh vegetasi Samanea saman; c kondisi taman kota yang didominasi oleh tumbuhan hias dan palem. Gambar 21 Profil habitat secara vertikal di RTH hutan buatan. Gambar 22 Profil habitat secara vertikal di RTH jalur hijau. Gambar 23 Profil habitat secara vertikal di RTH taman kota. Jumlah jenis burung yang ditemukan di habitat RTH sebanyak delapan jenis dari delapan suku Tabel 9. Passer montanus merupakan jenis dengan individu terbanyak di habitat RTH. Sedangkan jenis yang paling sedikit ditemukan yaitu Haliaetus leucogaster. Jenis ini teramati sedang melintas diatas pantai dan masuk dalam radius pengamatan. Tabel 9 Jenis burung yang ditemukan di habitat RTH No Nama Suku Nama Lokal Nama Ilmiah ∑ Ind36Jam 1 Fregatidae Cikalang kecil Fregata ariel 5 0.12 2 Accipitridae Elang laut perut putih Haliaetus leucogaster 1 0.03 3 Apodidae Walet sapi Collocalia esculenta 10 0.23 4 Hirundinidae Layang-layang batu Hirundo tahitica 34 0.94 5 Rhipiduridae Kipasan kebun Rhipidura leucophrys 5 0.12 6 Sturnidae Perling ungu Aplonis mysolensis 4 0.11 7 Nectariniidae Burung madu sriganti Cinnyris jugularis 5 0.12 8 Ploceidae Burung gereja erasia Passer montanus 207 5.75 Total 271 7.53 5.1.2 Keanekaragaman Jenis Burung 5.1.2.1 Kekayaan, Indeks Keanekaragaman dan Indeks Kemerataan Jenis Burung Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode IPA pada lima tipe habitat kebun campuran tua, hutan pantai, danau, permukiman, dan RTH di Pulau Ternate ditemukan 51 jenis burung dari 17 suku. Habitat danau memiliki jumlah jenis burung yang paling banyak yaitu 30 jenis dari 17 suku, sedangkan habitat yang memiliki jumlah jenis burung paling sedikit adalah RTH yaitu delapan jenis dari delapan suku Tabel 10. Tabel 10 Kekayaan jenis burung pada lima tipe habitat di Pulau Ternate Habitat ∑ Ind Ekor Jumlah Jenis Suku Kebun campuran tua 105 13 10 Pantai 390 25 17 Danau 376 30 17 Permukiman 532 9 8 RTH 271 8 8 Setiap suku yang dijumpai diwakili oleh satu hingga enam jenis burung, dengan sebagian besar suku hanya diwakili oleh satu jenis burung. Suku dengan jumlah jenis burung paling banyak adalah suku Columbidae 6 jenis dan Ardeidae 5 jenis Gambar 24. Gambar 24 Jumlah keanekaragaman jenis burung pada setiap suku. Kekayaan dan keanekaragaman jenis burung berbeda pada setiap habitat yang diamati Tabel 11. Dari lima tipe habitat tersebut, tipe habitat yang memiliki indeks keanekaragaman jenis burung tertinggi yaitu habitat danau H’=2,56, sedangkan nilai indeks keanekaragaman jenis burung terendah yaitu habitat RT H H’=0,89. Tabel 11 Indeks keanekaragaman jenis Shannon- Wiener H’ dan indeks kemerataan E pada lima tipe habitat di Pulau Ternate Tipe Habitat H E Jumlah Jenis Jumlah Suku Kebun campuran tua 1,92 0,74 13 10 Hutan pantai 2,37 0,73 25 17 Danau 2,56 0,75 30 17 Permukiman 1,68 0,76 9 8 RTH 0,89 0,43 8 8 Tipe habitat yang memiliki indeks kemerataan burung tertinggi yaitu pada habitat permukiman E=0,76, sedangkan indeks kemerataan burung terendah yaitu pada habitat RTH E=0,43.

5.1.2.2 Indeks Kesamaan Komunitas Burung

Indeks kesamaan komunitas burung tertinggi yaitu pada habitat permukiman dengan habitat RTH IS=0,545, sedangkan indeks kesamaan komunitas burung terendah yaitu habitat hutan sekunder dengan hutan pantai IS=0,187 Tabel 12. Tabel 12 Indeks kesamaan komunitas burung pada lima tipe habitat Tipe Habitat Kebun campuran tua Hutan pantai Danau Permukiman RTH Kebun campuran tua 0,187 0,194 0,375 0,312 Hutan pantai 0,222 0,307 0,269 Danau 0,218 0,222 Permukiman 0,545 RTH

5.1.2.3 Status Burung Dilindungi

Dalam penelitian ini kategori status perlindungan burung yang digunakan adalah UU No.5 tahun 1990, PP No. 7 tahun 1999 dan Appendix CITES. Terdapat 19 jenis burung dari 8 suku yang dilindungi menurut UU No. 5 tahun 1990 dan PP No.7 tahun 1999 serta 9 jenis burung dari 3 suku termasuk dalam daftar CITES Appendiks I dan II Tabel 13. Tabel 13 Jumlah jenis burung yang dilindungi menurut UU dan CITES No Habitat CITES UU 1 Kebun campuran tua 1 5 2 Hutan pantai 2 10 3 Danau 4 7 4 Permukiman 1 5 Ruang Terbuka Hijau 1 2

5.1.2.4 Keanekaragaman Guild di Lokasi Penelitian

Secara garis besar, komunitas burung di lokasi penelitian terbagi ke dalam tujuh kategori guild. Ketujuh guild tersebut terdiri dari burung laut Seabird, burung pesisir pantai burung pedalaman Coastal And Interior Waterbirds, burung pemakan daging dan bangkai hewan Carnivores and Scavengers, pemakan serangga Insectivores, pemakan buah Frugivores, pemakan madu Nectarivores, dan grup burung lainnya Other Bird Groups Tabel 14. Dari ketujuh kategori guild, tiga diantaranya memiliki sub kategori guild masing- masing yaitu burung pesisir pantai dan burung air memiliki empat sub kategori guild, burung pemakan serangga memiliki tiga sub kategori guild, dan burung pemakan buah memiliki dua sub kategori guild. Tabel 14 Pengelompokan jenis guild burung berdasarkan kebiasaan hidup Coates dan Bishop 1997 No Nama Jenis Keterangan Kebiasaan Burung 1 Fregata ariel Makanan utama yaitu ikan terbang dan cumi-cumi. Memiliki kebiasaan merampok makanan lebih baik dari burung laut lainnya. 2 Phalacrocorax sulcirostris Mencari makan ikan bersamaberkelompok. Setelah memangsa ikan, sering terlihat bertengger di pohon kering yang telah mati, di atas batu dll. 3 Tachybaptus ruficollis Menyelam untuk mencari makanan di area kecil yg berair dan danau. Makanan berupa ikan kecil. 4 Sterna anaethetus Mencari makan berupa ikan dan plankton di area peralihan dan berlumpur. 5 Pandion haliaetus Jenis makanan berupa ikan. Mengintai mangsanya dari atas pohon kering yang telah mati. 6 Egretta intermedia Bergerak perlahan ketika mencari makan. Makanan utama yaitu ikan. 7 Egretta garzetta Biasanya terlihat diam ketika sedang makan. Mencari makan dengan berbagai teknik. 8 Egretta sacra Mencari makan dengan cara berjalan cepat, bergerak cepat, tetap berdiri dan lain sebagainya. 9 Butorides striata Mencari makan dengan cara bersembunyi dan diam-diam mengintai mangsa. 10 Nycticorax caledonicus Termasuk burung nokturnal. Jenis yang dimangsa berupa ikan, amfibi, serangga dan larva, crustaceas, moluska, reptil, burung dan jenis mamalia kecil lainnya. Tabel 14 lanjutan No Nama Jenis Keterangan Kebiasaan Burung 11 Heteroscelus brevipes Biasanya di daerah mangrove. Jenis makanan berupa crustaceans shellfish, moluska, serangga, amfibi, dan reptil serta ikan kecil lainnya. 12 Numenius minutus Terlihat soliter dan dalam kelompok kecil. Jenis makanan berupa crustaceans shellfish, moluska, serangga, amfibi, dan reptil serta ikan kecil lainnya. 13 Numenius madagascariensis Mencari makan dengan cara memilih dan mengintai mangsa. Jenis makanan berupa crustaceans shellfish, moluska, serangga, amfibi, dan reptil serta ikan kecil lainnya. 14 Haliastur indus Terlihat sendiri atau berpasangan dan terbang di atas kanopi pohon. Biasanya menangkap mangsanya dari air, makan sampah dan bangkai hewan lain, serangga, ikan dan lain lain. 15 Haliaeetus leucogaster Memangsa ikan dari air, biasanya makan sampah atau bangkai hewan lain dan buah. 16 Ictinaetus malayensis Biasanya terlihat melayang di sekitar hutan dataran tinggi ridge-tops. Mangsanya berupa reptil dan mamalia. 17 Collocalia vanikorensis Terbang di atas kanopi pohon. Merupakan jenis burung pemakan serangga 18 Collocalia infuscatus Terbang melayang di atas kanopi pohon dan menyambar serangga yang berada di atas tajuk pohon. 19 Collocalia esculenta Tidak pernah terbang tinggi di atas kanopi pohon. Relatif terbang pelan. Merupakan jenis burung pemakan serangga. 20 Hirundo rustica Terbang dengan cepat, mencari makan di bawah substrat atau air. Merupakan jenis burung pemakan serangga. 21 Hirundo tahitica Membuat sarang dibawah atau tepi bangunan dan merupakan jenis pemakan serangga. 22 Artamus leucorynchus Jenis burung yang menyukai daerah terbuka, savana, dan semacam area kebun. 23 Halcyon diops Bertengger pada pohon kering yang telah mati di area terbuka, biasanya di sekitar area kebun, tepi hutan bertengger di dahanranting pohon. 24 Halcyon saurophaga Lebih sering terlihat di daerah peralihan antara danau dan laut. Jika terbang di sekitar pesisir pantai maka lebih memilih terbang rendah di atas air laut. 25 Halcyon sancta Bertengger dan biasanya mengambil makanan dari substrat. Pada area pesisir pantai terkadang sering terlihat bersama jenis pemakan ikan lainnya 26 Ceyx lepidus Terkadang dijumpai di sekitar hutan kecil. Makanan berupa arthropoda dan biasanya mengambil makanan dari airsungai di hutan. 27 Merops ornatus Terbang untuk memangsa serangga. Bertengger di area terbuka dan merupakan jenis pemakan lebah ukuran kecil hingga sedang dan serangga. 28 Myiagra alecto Merupakan jenis pemakan serangga. Sering terlihat berpasangan jantan dan betina. 29 Cacomantis variolosus Merupakan jenis burung pemakan madu dan pemakan serangga sambil terbang. 30 Padda oryzivora Jenis burung yang mencari makan di lantai ground. Merupakan jenis burung pemakan biji-bijian. 31 Scythrops novaehollandiae Makanan utama yaitu buah, khususnya buah lembut yang isinya biji-bijian kecil, termasuk serangga ukuran besar, reptil, burung dan mamalia yang berukuran kecil. 32 Aplonis mysolensis Termasuk jenis pemakan. Beberapa individu lainnya mencari serangga di lantai substrat pada area yang berumput. 33 Aplonis metallica Beberapa individu lainnya mencari serangga di lantai substrat pada area yang berumput. Tabel 14 lanjutan No Nama Jenis Keterangan Kebiasaan Burung 34 Pachycephala pectoralis Lebih sering terdengar suaranya daripada terlihat. Mencari makan di sekitar dahan pohon. Di dahan pohon yang sama biasanya terlihat sedang makan dengan jenis burung pemakan serangga lainnya. 35 Rhipidura leucophrys Merupakan jenis pemakan serangga dan terkadang mencari makan di lantai substrat. 36 Rhipidura rufifrons Jenis pemakan serangga yang biasanya mencari makan mulai dari lantai hingga kanopi pohon. 37 Fgereja erasia Lebih banyak mencari makan di lantai substrat. Bertengger di pohon, kabel telepon, bangunan dan lain sebagainya. Jenis makanan berupa buah, biji-bijian dan atau invertebrata. 38 Macropygia amboinensis Lebih sering terdengar suara Calling. Jenis makanan yaitu buah-buahan yang berukuran kecil. 39 Ducula perspicillata Sering terlihat berasosiasi dengan jenis pigeon pemakan buah lainnya di satu pohon yang sama. 40 Ptilinopus bernsteinii Jenis makanan berupa buah-buahan dan jenis tumbuhan merambat yang menghasilkan buah. 41 Ptilinopus monacha Kadang-kadang bertengger pada bagian bawah hingga pertengahan tajuk di hutan bersemak. 42 Ptilinopus hyogastra Umum dan mudah untuk ditemui. Sering bertengger pada bagian tajuk pohon di pagi dan senja hari. 43 Cacatua alba Biasanya bertengger di tajuk pohon tapi kadang-kadang ditemukan bertengger di bagian pertengahan tajuk pohon atau biasanya di puncak pohon yang tinggi. Tergolong jenis burung yang terbang dengan cepat. 44 Tanygnathus megalorynchos Jenis makanan diperoleh dari pohon berbuah termasuk jenis pohon Sonneratia alba, Cannarium vulgare, dan Casuarinas. Tergolong jenis burung yang suka melakukan perjalanan ke pulau-pulau kecil disekitarnya. 45 Eclectus roratus Lebih sering bertengger di tajuk pohon. Biasanya terbang berkilo-kilo meter dalam beberapa wilayah untuk mencari makanan. 46 Geoffroyus geoffroyi Terbang tinggi di atas tajuk dan hutan. Makanan utama untuk jenis burung Parrot yaitu buah dan biji-bijian. 47 Passer montanus Mencari makan terutama di lantaisubstrat. 48 Myzomela obscura Cukup sulit untuk ditemui, tergolong jenis burung yang aktif dan merupakan jenis pemakan madu. 49 Leptocoma sericea Mencari makanan di sekitar tepi hutan, perdu, pekarangan, pepohonan di pedesaan, dll 50 Cinnyris jugularis Mencari makan berupa arthropod dan madu di taman bunga, tepi hutan, daerah pertumbuhan sekunder, dll 51 Corvus orru Tergolong jenis pemakan daging dan bangkai hewan. Jenis makanan berupa kodok, ular, serangga dan hewan domestikasi. Kategori guild dengan jumlah jenis dan individu burung tertinggi yaitu pemakan serangga sedangkan guild yang memiliki jumlah jenis dan individu terendah adalah kategori grup burung lainnya. Berdasarkan jumlah individu, pemakan serangga merupakan kelompok yang paling banyak ditemukan di lokasi penelitian dengan jumlah total 806 individu Tabel 15, sedangkan grup burung lainnya merupakan kelompok yang jumlah individunya paling sedikit. Tabel 15 Jumlah jenis dan individu pada setiap guild No Guild Kode Guild Jumlah Jenis Jumlah Individu A Burung laut SB 2 145 B Burung pesisir pantai burung pedalaman 1 Mencari mangsa sambil berenang SwB 1 24 2 Mencari mangsa sambil terbang di atas permukaan air AF 2 25 3 Mencari mangsa di sungai LW 5 22 4 Mencari mangsa di area peralihan antara danau-pantai area berlumpur SSMB 3 56 C Pemakan daging dan bangkai hewan CS 3 20 D Pemakan Serangga 1 Pemakan serangga di atas tajuk AI 6 525 2 Pemakan serangga sambil melayang FI 6 45 3 Pemakan serangga di bagian dahan pohon GI 8 236 E Pemakan buah 1 Pemakan buah secara luas WF 10 19 2 Pemakan buah dunia lama OWF 1 440 F Pemakan madu N 3 106 G Grup burung lain OBG 1 9

5.1.2.4.1 Keanekaragaman Guild di Kebun Campuran Tua

Komunitas burung di kebun campuran tua terdiri atas tujuh guild yaitu kategori burung pemakan daging dan bangkai hewan, pemakan serangga pemakan serangga diatas tajuk, di dahan, dan sambil melayang, pemakan buah pemakan buah secara luas dan pemakan buah dunia lama, pemakan madu, dan grup burung lainnya. Secara spesifik komunitas burung di kebun campuran tua di dominasi oleh kategori burung pemakan serangga terutama dari sub kategori pemakan serangga di atas tajuk dan pemakaan serangga di bagian dahan pohon Tabel 16 dalam jumlah individu, sedangkan dalam jumlah jenis, tidak terjadi perbedaan jumlah yang signifikan dari ketujuh guild tersebut. Tabel 16 Jumlah individu dan jenis penyusun guild di habitat kebun campuran tua No Kode Guild Jumlah Jenis Jumlah Individu 1 CS 1 2 2 AI 3 58 3 FI 1 2 4 GI 2 18 5 WF 1 2 6 OWF 1 2 7 N 3 16 Keterangan: CS: pemakan daging bangkai hewan, AI: pemakan serangga di atas tajuk, FI: pemakan serangga sambil melayang, GI: pemakan serangga di bagian dahan pohon, WF: pemakan buah secara luas, OWF: pemakan buah dunia lama, N: pemakan madu.

5.1.2.4.2 Keanekaragaman Guild di Hutan Pantai

Komunitas burung di hutan pantai tersusun atas 10 guild Tabel 17. Berdasarkan jumlah individu, burung pantai merupakan kategori guild yang paling banyak ditemukan yaitu jenis Fregata ariel, sedangkan berdasarkan jumlah jenis, kategori burung pesisir pantai dan burung air merupakan jenis yang paling banyak ditemukan. Tabel 17 Jumlah individu dan jenis penyusun guild di habitat hutan pantai No Kode Guild Jumlah Jenis Jumlah Individu 1 SB 2 134 2 AF 2 25 3 LW 4 11 4 SSMB 3 56 5 AI 2 32 6 GI 5 78 7 WF 2 2 8 OWF 1 11 9 N 2 30 10 OBG 1 5 Keterangan: SB: burung laut, AF: mencari mangsa sambil terbang di atas permukaan air, LW: mencari mangsa di sungai, SSMB: mencari mangsa di areal peralihan antara danau-pantai area berlumpur, AI: pemakan serangga di atas tajuk, GI: pemakan serangga di bagian dahan pohon, WF: pemakan buah secara luas, OWF: pemakan buah dunia lama, N: pemakan madu, OBG: grup burung lain.

5.1.2.4.3 Keanekaragaman Guild di Danau

Komunitas danau merupakan komunitas dengan komposisi guild terbanyak jika dibandingkan dengan komunitas atau habitat lainnya Tabel 18. Terdiri atas 11 guild kecuali kategori burung pemangsa sambil terbang diatas permukaan air AF dan burung yang mencari makan di area peralihan area berlumpur SSMB. Komunitas burung di danau di dominasi oleh kelompok pemakan serangga baik dalam jumlah jenis maupun individu. Tabel 18 Jumlah individu dan jenis penyusun guild di habitat danau No Kode Guild Jumlah Jenis Jumlah Individu 1 SB 1 6 2 SwB 1 24 3 LW 2 11 4 CS 3 19 5 AI 4 121 6 FI 3 36 7 GI 2 2 8 WF 7 15 9 OWF 1 15 10 N 1 38 11 OBG 1 4 Keterangan: SB: burung laut , SwB: mencari mangsa sambil berenang, LW: mencari mangsa di sungai, CS: pemakan daging dan bangkai hewan, AI: pemakan serangga di atas tajuk, FI: pemakan serangga sambil melayang, GI: pemakan serangga di bagian dahan pohon, WF: pemakan buah secara luas, OWF: pemakan buah dunia lama, N: pemakan madu, OBG: grup burung lain.

5.1.2.4.4 Keanekaragaman Guild di Permukiman

Komunitas di permukiman merupakan komunitas dengan komposisi guild terendah jika dibandingkan dengan komunitas lainnya Tabel 19. Meskipun hanya terdiri atas tiga jenis guild yaitu kelompok burung pemakan serangga di atas tajuk, pemakan serangga di bagian dahan pohon dan pemakan madu namun masing-masing jenis memiliki jumlah individu yang melimpah. Berbeda dengan jumlah jenis di setiap jenis guild yang hanya terdiri dari dua sampai empat jenis. Tabel 19 Jumlah individu dan jenis penyusun guild di habitat permukiman No Kode Guild Jumlah Jenis Jumlah Individu 1 AI 3 222 2 GI 4 88 3 N 2 212 Keterangan: AI: pemakan serangga di atas tajuk, GI: pemakan serangga di bagian dahan pohon , N: pemakan madu.

5.1.2.4.5 Keanekaragaman Guild di Ruang Terbuka Hijau RTH

Komunitas RTH terdiri atas enam jenis guild yaitu burung laut, pemakan daging dan bangkai, pemakan serangga di atas tajuk, pemakan serangga di bagian dahan pohon, pemakan buah dunia lama, dan pemakan madu Tabel 20. Jenis burung pemakan buah dunia lama merupakan guild dengan jumlah individu tertinggi, sedangkan jenis guild dengan jumah individu terendah yaitu burung pemakan daging dan bangkai hewan. Jenis Passer montanus merupakan jenis burung yang paling banyak ditemukan di lokasi penelitian. Tabel 20 Jumlah individu dan jenis penyusun guild di habitat RTH No Kode Guild Jumlah Jenis Jumlah Individu 1 SB 1 5 2 CS 1 1 3 AI 2 44 4 GI 2 9 5 OWF 1 207 6 N 1 5 Keterangan: SB: burung laut, CS: pemakan daging dan bangkai hewan, AI: pemakan serangga di atas tajuk, GI: pemakan serangga di bagian dahan pohon, OWF: pemakan buah dunia lama, N: pemakan madu.

5.1.2.5 Gangguan Terhadap Burung

Gangguan terhadap burung di lima tipe habitat terbagi atas dua yaitu gangguan langsung dan gangguan tidak langsung oleh manusia. Pada tipe habitat kebun campuran tua, bentuk gangguan secara langsung yaitu adanya perburuan burung oleh masyarakat sekitar untuk dikonsumsi atau dipelihara, sedangkan gangguan tidak langsung yaitu adanya rumah-rumah kebun masyarakat. Pada habitat hutan pantai bentuk gangguan oleh manusia yaitu secara tidak langsung seperti banyaknya sampah rumah tangga yang mengotori pantai. Pada habitat danau bentuk gangguan secara tidak langsung yaitu adanya kegiatan wisata setiap hari libur dan akhir pekan, sedangkan pada habitat perrmukiman dan RTH gangguan tidak langsung yang ditimbulkan yaitu kebisingan seperti suara mesin dari kendaraan dan aktivitas manusia lainnya. 5.2 Pembahasan 5.2.1 Keanekaragaman Jenis Burung pada Beberapa Tipe Habitat di Pulau