Persiapan Bahan dan Pembuatan Tepung Empulur Sagu Karakterisasi Empulur Sagu Hidrolisis Empulur Sagu secara Asam dengan Pemanasan Gelombang

25

III. METODOLOGI

3.1 BAHAN DAN ALAT

Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah empulur sagu yang diperoleh dari industri rumah tangga di daerah Cimahpar, Bogor. Khamir yang digunakan untuk proses fermentasi adalah Issatchenkia orientalis. Bahan kimia yang digunakan untuk analisis adalah akuades, glukosa standar, NaOH, DNS, H 2 SO 4 , bufer serta larutan ADF dan NDF. Untuk fermentasi etanol, dibutuhkan PDA Potato Dextose Agar, PDB Potato Dextose Broth, dan NH 4 OH sebagai sumber nutrien dalam fermentasi etanol. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah saringan 35 mesh, hammer mill, microwave oven dengan output 1000 W, otoklaf, kertas saring whatman 41, timbangan, neraca analitik, termometer, pipet, buret, labu soxhlet, stirer, jarum ose, bunsen, pH meter, kertas pH, inkubator, penangas listrik, tanur, waterbath, desikator, destilator, clean bench, lemari pendingin, spektrofotometer, filter glass 2G3 dan 2G4, pompa vakum, leher angsa, cawan aluminium, oven, sentrifuse, Gas Chromatography GC, mikroskop cahaya, dan peralatan gelas lainnya.

3.2 METODE PENELITIAN

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu: persiapan bahan dan pembuatan tepung empulur sagu, karakterisasi tepung empulur sagu, proses hidrolisis asam dengan pemanasan gelombang mikro dua tahap, dan produksi bioetanol.

3.2.1 Persiapan Bahan dan Pembuatan Tepung Empulur Sagu

Bahan baku sagu diperoleh dari industri sagu di daerah Cimahpar, Bogor. Proses pembuatan tepung empulur diawali dengan memotong-motong batang sagu menjadi lebih pendek agar memudahkan proses pemarutan. Bahan yang diperoleh untuk penelitian ini adalah empulur sagu yang telah diparut. Tepung hasil parutan yang masih kasar selanjutnya diperkecil ukurannya dengan menggunakan hammer mill hingga diperoleh ukuran tepung empulur sagu ± 35 mesh. Tahapan pembuatan tepung empulur sagu secara lengkap disajikan pada Gambar 3.

3.2.2 Karakterisasi Empulur Sagu

Tepung empulur sagu yang telah dipersiapkan selanjutnya dikarakterisasi dengan beberapa uji pendahuluan seperti uji komponen proksimat air, abu, protein, lemak, serat kasar, amilosa, dan karbohidrat by difference dengan metode AOAC 1999, uji kadar pati dengan metode Luff Schoorl, dan uji komponen serat selulosa, hemiselulosa dan lignin menggunakan metode ADF Acid Detergent Fiber dan NDF Neutral Detergent Fiber Van 1969 dalam Apriyantono et al. 1989. Prosedur analisa komponen proksimat, pati dan komponen serat disajikan pada Lampiran 1. 26 Gambar 3. Proses pembuatan tepung empulur sagu

3.2.3 Hidrolisis Empulur Sagu secara Asam dengan Pemanasan Gelombang

Mikro Dua Tahap Sebelum melakukan proses hidrolisis, perlu dilakukan penyiapan larutan H 2 SO 4 sebagai katalis, yaitu dengan melakukan pengenceran H 2 SO 4 pekat menjadi konsentrasi 0.3 M dan 0.5 M. Selanjutnya slurry empulur sagu disiapkan dengan konsentrasi 10 bb basis kering atau sebanyak 10 g tepung empulur sagu ke dalam 90 g larutan asam. Slurry selanjutnya diberi perlakuan gelombang mikro menggunakan microwave oven. Tahapan penggunaan gelombang mikro untuk proses hidrolisis dinyatakan dengan power level. Power level menggambarkan besarnya energi yang digunakan dalam menghidrolisis bahan menggunakan microwave oven. Konversi power level terhadap besarnya energi yang digunakan disajikan pada Tabel 4. Setelah bahan terhidrolisis dengan gelombang mikro, selanjutnya dilakukan penyaringan untuk memisahkan filtrat dari residu yang kemudian dilanjutkan dengan proses penetralan dengan NH 4 OH untuk menghentikan proses hidrolisis. Fermentable sugar yang diperoleh selanjutnya dikarakterisasi untuk mengetahui hasil perlakuan terbaik. Proses pembuatan fermentable sugar secara lengkap disajikan pada Gambar 4. Pemarutan empulur sagu Pembelahan batang sagu Penggilingan dengan hammer mill Pengeringan Batang tanaman sagu Tepung empulur sagu kasar Tepung empulur sagu ± 35 mesh 27 Tabel 4. Konversi power level oven microwave Power Level Power Output Wattage Watts High 100 800-850 Medium High 70 650 Medium 50-60 500 Medium Low Defrost 30 350 Low 20 160 Very Low 10 90 Sumber: Anonim 2010, http:ile-maurice.tripod.comconversion.htm Gambar 4. Proses hidrolisis empulur sagu secara asam menggunakan perlakuan gelombang mikro dua tahap Pemanasan dengan Gelombang Mikro Dua Tahap oven microwave: 1. Tahap 1: Power level 30 waktu: 1 menit, 2 menit dan 3 menit 2. Tahap 2: Power level 70 waktu: 3 menit Penyaringan Penetralan 10 g bk tepung empulur 90 g larutan asam 0.3 M dan 0.5 M Pencampuran Slurry empulur sagu Hidrolisat Residu Filtrat Fermentable sugar NH 4 OH 28

3.2.4 Rancangan percobaan