Produksi Bioetanol METODE PENELITIAN

29 Model matematika untuk rancangan percobaan penelitian ini adalah: Y ijk = µ + AB ij + ฀ ijk Keterangan: Y ijk = Parameter yang diuji dengan perlakuan interaksi konsentrasi asam ke-i dan pemanasan ke-j, serta ulangan ke-k µ = Nilai tengah populasi AB ij = Pengaruh perlakuan interaksi konsentrasi asam ke-i dan pemanasan ke-j ฀ ijk = Efek galat pada konsentrasi asam ke-i, pemanasan ke-j, dan ulangan ke-k.

3.2.5 Produksi Bioetanol

Fermentable sugar dari perlakuan hidrolisis terbaik selanjutnya dijadikan substrat fermentasi. Berdasarkan uji statistik diperoleh perlakuan yang menghasilkan karakteristik substrat terbaik terutama yang memiliki gula pereduksi, total gula dan DE tertinggi, serta memiliki nilai DP terendah. Untuk memproduksi etanol perlu dilakukan persiapan kultur yang akan digunakan pada tahapan fermentasi. a. Persiapan Kultur Khamir I. orientalis disegarkan dan diperbanyak pada medium agar miring PDA Potato Dextose Agar yang diinkubasi pada suhu ruang selama 24 jam. Pembuatan starter dilakukan dengan memindahkan kultur 1 ose untuk 50 ml pada medium agar PDB Potato Dextrose Broth dan diinkubasi pada suhu 30 o C selama 24 jam pada inkubator goyang. Setelah diinkubasi selama 24 jam, masing-masing kultur dapat digunakan dalam proses fermentasi sebanyak 10 ml tiap 100 ml substrat. b. Tahapan Fermentasi Pada tahap fermentasi diamati pembuatan bioetanol dengan substrat fermentable sugar dari: 1 perlakuan pemanasan gelombang mikro dua tahap terbaik, 2 sirup dari pemanasan menggunakan otoklaf sebagai pembanding, dan 3 sirup dari glukosa teknis 10. Substrat dari sirup glukosa teknis 10 bertindak sebagai kontrol. Sirup tersebut diperoleh dengan cara melarutkan glukosa teknis ke dalam akuades. Fermentasi berlangsung pada sistem tertutup tanpa aerasi dengan inkubator goyang. Substrat dari glukosa teknis dan perlakuan dengan otoklaf diatur pHnya sehingga konstan pada pH 5, sedangkan substrat dari pemanasan gelombang mikro divariasikan pHnya menjadi pH 3, 4 dan 5. Substrat glukosa teknis disterilisasi pada suhu 121 o C selama 15 menit, sedangkan substrat dari perlakuan otoklaf dan gelombang mikro tidak perlu disterilkan dengan asumsi tidak ada mikroba yang mampu bertahan hidup pada pH yang sangat rendah. Substrat selanjutnya ditambahkan inokulum I. orientalis hasil biakan dari PDB. Volume pembentukan CO 2 yang dilepaskan dari sistem fermentasi diukur dan dihitung sebagai laju pembentukan gas CO 2 setiap 3 jam hingga jam ke-12, kemudian pengukuran dilakukan setiap 6 jam hingga jam ke-48, dan setiap 12 jam sampai jam ke-72. Setelah 72 jam, kultur ditetapkan pHnya, kandungan total gula residu, gula pereduksi, DP, total asam, konsentrasi etanol produk, dan parameter fermentasi seperti Y ps perolehan g produk per g substrat dan ∆ss penggunaan substrat. Konsentrasi etanol ditentukan dengan metode Gas Chromatography. Prosedur analisa cairan fermentasi secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3. 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN