67 15 menit. Sampel disaring dengan kertas saring yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya.
Kertas saring tersebut dicuci berturut-turut dengan air panas 25 ml H
2
SO
4
0,325 N lalu dengan air panas dan terakhir dengan menggunakan alkohol 25 ml. Kertas saring tersebut dikeringkan dalam
oven bersuhu 105
o
C selama 1 jam dan dilanjutkan sampai bobotnya tetap.
Keterangan : a = bobot residu dalam kertas saring g b = bobot kertas saring kering g
c = bobot bahan awal g
f. Kadar Protein AOAC 1999
Sebanyak 0.1 g contoh dimasukkan ke dalam labu kjeldahl lalu ditambahkan 2.5 ml H
2
SO
4
pekat, 1 g katalis dan beberapa butir batu didih. Larutan didestruksi hingga menghasilkan larutan jernih kemudian didinginkan. Larutan hasil destruksi dipindahkan ke alat destilasi dan ditambahkan
15 ml NaOH 50. Labu erlenmeyer yang berisi 25 ml HCl 0.02 N dan 2-4 tetes indikator mengsel campuran metil merah 0.02 dalam alkohol dan metil biru 0.02 dalam alkohol 2:1 diletakkan
di bawah kondensor. Ujung tabung kondensor harus terendam dalam larutan HCl. Destilasi dilakukan dengan akuades ditampung dalam erlenmeyer. Larutan yang berada dalam erlenmeyer dititrasi
dengan NaOH 0.02 N hingga diperoleh perubahan warna dari hijau menjadi ungu. Setelah itu dilakukan pula penetapan blanko.
Keterangan : a = ml NaOH untuk titrasi blanko b = ml NaOH untuk titrasi contoh
N = normalitas NaOH W = bobot contoh g
g. Kadar Pati Metode Luff Schroll AOAC 1999
Bahan ditimbang sebanyak 1 g kemudian dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 200 ml HCl 3. Sampel selanjutnya dihidrolisis selama 1-3 jam di dalam otoklaf
dengan suhu 105
o
C. Setelah terhidrolisis, sampel selanjutnya dinetralkan dengan NaOH 40. Sampel selanjutnya dimasukkan ke dalam labu takar 250 ml dan ditambahkan air destilata sampai
mencapai tanda tera. Sampel sebanyak 10 ml dipipet kemudian dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 25 ml larutan luff schroll. Larutan dididihkan selama 10 menit
pada pendingin tegak. Setelah itu, sampel didinginkan di bawah air mengalir jangan dikocok. Kemudian pada sampel ditambahkan 20 ml H
2
SO
4
25. Larutan dititrasi menggunakan Na
2
S
2
O
3
0.1 N dengan indikator kanji 3-5 tetes sampai hilang warnanya. Blanko dibuat dengan sampel berupa 25
ml air destilata dan 25 ml larutan Luff Schroll. Kadar pati = a x 0.9 x p mg contoh x 100
Keterangan: a = Jumlah glukosa, fruktosa, gula invert C
6
H
12
O
6
68 p = faktor pengenceran jumlah mg C
6
H
12
O
6
ditentukan berdasarkan selisih titrasi larutan tiosulfat antara blanko dan contoh
2. Analisis Komponen Serat
a. Penetapan NDF Neutral Detergent Fiber Van Soest 1969