Pengaruh Stimulansia terhadap Produktivitas Penyadapan Getah Pinus Nilai Tambah Penggunaan Stimulansia

sehingga getah lama dalam keadaan cair dan muara saluran getah dapat terbuka lebih lama Santosa 2011, namun keadaan ini hanya bersifat sementara saja, karena CAS bersifat asam kuat yang dapat merusak kayu, dan lama-kelamaan dapat mengurangi produktivitas getah.

5.3 Pengaruh Stimulansia terhadap Produktivitas Penyadapan Getah Pinus

Data hasil produktivitas getah pinus menggunakan stimulansia organik dan anorganik diolah secara statistik menggunakan Analisis Sidik Ragam ANOVA. Hasil Analisis Sidik Ragam ANOVA ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5 Analisis ragam penggunaan stimulansia terhadap produktivitas getah pinus Sumber keragaman db Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F hitung F 0,01 P-value Model 4 1078.652 269.66 20.42 3.6 0.0001 Derajat kesalahan 70 924.22 13.20 Total 74 2002.87 Berdasarkan Analisis Sidik Ragam ANOVA dengan alpha sebesar 0,01, penggunaan stimulansia organik dan ZPT memiliki pengaruh sangat nyata terhadap produktivitas getah pinus karena F hitung F 0.01 . Selanjutnya, untuk mengetahui kelompok perlakuan yang berbeda nyata, maka dilakukan analisis lanjut berupa uji Duncan. Hasil Uji Duncan disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil Uji Duncan pengaruh stimulansia terhadap produktivitas getah pinus dilihat dari segi perlakuan yang berbeda No Perlakuan Rata-rata produktivitas 1 Kontrol 8.30 a 3 CAS 8.74 a 2 ETRAT 12-40 16.29 b 4 PGR-12 16.77 b 5 ETS 15.58 b Huruf superscript yang berbeda dalam kolom “Rata-rata produktivitas” menunjukkan nilai yang berbeda sangat nyata P0.01 Hasil Uji Duncan menunjukkan bahwa antara kelompok perlakuan kontrol dan CAS tidak berbeda nyata, begitu pula antara kelompok perlakuan ETRAT 12- 40, PGR-12, dan ETS. Akan tetapi, antara perlakuan yang memiliki huruf superscript yang berbeda memiliki nilai yang berbeda sangat nyata.

5.4 Nilai Tambah Penggunaan Stimulansia

Aplikasi stimulansia di lapangan membutuhkan analisis biaya sebagai pertimbangan dalam memilih stimulansia yang cocok untuk diterapkan. Analisis biaya terdiri atas biaya stimulansia per quarrehari, peningkatan produktivitas getah dan pendapatan hasil peningkatan getah per quarrehari, sehingga didapatkan nilai tambah dari produktivitas masing-masing stimulansia per quarrehari. Hasil dari analisis biaya disajikan dalam Tabel 7. Tabel 7 Analisis biaya stimulansia Stimulansia Biaya stimulansia Peningkatan produktivitas getah Pendapatan hasil peningkatan getah Nilai tambah penggunaan stimulansia Rpquarrehari gquarrehari Rpquarrehari Rpquarrehari 1 2 3 4 ETRAT 12- 40 4 7.99 95.89 91.89 PGR-12 7.33 8.48 101.7 94.37 ETS 4.67 7.28 87.4 82.73 CAS 1.33 0.44 5.25 3.92 Keterangan: 1= Biaya stimulansia 2= Produksi getah dengan menggunakan stimulansia - produksi getah dari kontrol 3= 2 : 1000 x Rp 12.000,00 4= 3 – 1 Harga stimulansia ETRAT 12-40 adalah Rp 12.000,00liter, PGR-12 Rp 22.000,00liter, ETS Rp 14.000,00liter dan CAS Rp 4.000,00liter. Asumsi untuk penggunaan stimulansia setiap koakan adalah 1 ml dan harga getah pinus di pasaran sebesar Rp 12.000,00kg. Harga stimulansia organik dan ZPT didapat dari CV. Permata Hijau Lestari yang merupakan produsen produk tersebut, sedangkan harga getah pinus berasal dari harga jual getah pinus di Hutan Pendidikan Gunung Walat. Analisis biaya stimulansia menunjukkan bahwa stimulansia PGR-12 memiliki nilai tambah produktivitas getah terbesar, yaitu sebesar Rp 94,37quarrehari, selanjutnya adalah ETRAT 12-40 Rp 91,89quarrehari, ETS Rp 82,73quarrehari dan CAS sebesar Rp 3,92quarrehari. Harga stimulansia belum dapat menentukan stimulansia yang cocok diaplikasikan karena perlu dipertimbangkan pula nilai tambahnya. Contohnya adalah stimulansia CAS yang memiliki harga paling murah, namun nilai tambahnya paling kecil.

5.5 Pemilihan Stimulansia yang Sesuai untuk Diaplikasikan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Umur Pindah Tanam Bibit TSS (True Shallot Seeds) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascaloicum L.)

6 85 199

Pengaruh Berbagai Level Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L Dan Pupuk Kandang Domba Terhadap Produksi Dan Pertumbuhan Legum Stylo (Stylosanthes Gractlis)

0 34 66

Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Hydrasil Dan Pupuk Nitrophoska Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus Vulgaris Schard)

0 41 71

Pengaruh Pemberian Pupuk Stadya Daun Dan Zat Pengatur Tumbuh Atonik 6,5 L Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.)

0 41 96

Pengaruh Berbagai Level Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L dan Pupuk Kandang Domba Terhadap Kualitas Legum Stylo (Stylosanthes gracilis)

1 56 64

Pengarah campuran media tanam dan zat pengatur tumbuh Giberellin terhadap pertumbuhan bibit mengkudu (Morinda citrifolia L.)

0 27 84

Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Atonik dan Dosis Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jahe Muda (Zingiber officinale Rosc.)

4 51 92

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Akar Dan Media Tanam Terhadap Keberhasilan Dan Pertumbuhan Setek Kamboja Jepang (Adenium Obesum)

8 73 80

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) dan Pupuk NPK pada Penyambungan Tanaman Mangga (Mangifera indica L.)

3 30 93

Pengaruh Penggunaan Stimulansia Organik dan Pengatur Zat Tumbuh (ZPT) terhadap Produktivitas Penyadapan Kopal di Hutan Pendidikan Gunung Walat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat

0 11 48