BAB III METODE PENELITIAN
3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Februari sampai dengan 8 April 2011 di Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW, Kabupaten Sukabumi,
Jawa Barat.
3. 2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pita ukur, kadukul, talang sadap, paku, palu, golok, kuas, sprayer, kantong plastik ukuran 12 x 25 cm,
plastik transparan ukuran 20 x 40 cm, kalkulator, timbangan digital, software SPSS 16, kamera digital dan alat tulis. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan
adalah cat kayu warna putih, spidol permanen, Cairan Asam Sulfat CAS, dan produk dari CV. Permata Hijau Lestari berupa ETRAT 12-40, PGR-12, serta ETS.
3. 3 Metode Pengumpulan Data 3. 3.1 Metode Pengumpulan Data Sekunder
Metode ini merupakan kegiatan mengumpulkan data sekunder mengenai kondisi umum lokasi penelitian, meliputi sejarah Hutan Pendidikan Gunung
Walat HPGW, letak dan luas, topografi, iklim, keadaan tanah, vegetasi dan satwa serta penduduk.
3.3.2 Metode Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan di Hutan Pendidikan Gunung Walat untuk mengetahui dan membandingkan produktivitas getah P. merkusii antara
kontrol tidak diberi perlakuan dengan yang diberikan perlakuan stimulansia dalam satuan grampohon3hari. Pengumpulan data meliputi kegiatan:
1. Menyiapkan alat dan bahan serta survey lokasi. 2. Memilih 20 pohon contoh P. merkusii Jungh et de Vriese dengan
kondisi sehat dan memiliki diameter minimal 35 cm. Pada masing- masing pohon dibuat lima koakan untuk lima jenis perlakuan, yaitu
kontrol, ETRAT 12-40, Cairan Asam Sulfat CAS, PGR-12, dan ETS.
3. Menandai 20 pohon contoh dengan cat kayu plastik sesuai dengan perlakuan yang akan diberikan.
4. Membuat pelukaan awal dengan metode quarre terhadap pohon P. merkusii beserta penyemprotan cairan stimulansia atau Zat Pengatur
Tumbuh ZPT sebanyak 1 cc koakan satu kali semprotan. a. Pembuatan luka awal dengan metode Quarre koakan
a.1. Membersihkan semak di sekitar pohon dan membersihkan kulit pohon dengan golok sedalam 3
mm dan lebar 20 cm tinggi untuk sadapan awal 20 cm dari permukaan tanah .
a.2. Membuat koakan pada batang berukuran 10 x 10 cm dan kedalaman 2 cm mengunakan kadukul.
a.3. Memasang talang sadap pada bagian bawah koakan dan memasang paku agar talang tertancap kuat
a.4. Menyemprotkan cairan stimulansia atau Zat Pengatur Tumbuh ZPT sebanyak 1 cckoakan 1 kali
semprotan a.5. Memasang kantong plastik berukuran 12 x 25 cm
untuk menampung getah dikaitkan pada paku dan disesuaikan dengan talang sadap.
a.6. Memberi tanda pada plastik dengan spidol sesuai jenis perlakuan yang diberikan stimulansia.
a.7. Memasang plastik berukuran 20 x 40 cm untuk menghalangi aliran batang.
5. Melakukan pemanenan getah setiap tiga hari sekali disertai dengan memperbarui quarre setinggi 5 mm dan penyemprotan cairan
stimulansia sebanyak 1ccquarre3hari. Pemanenan dilakukan
sebanyak lima belas kali. 6. Menimbang hasil panen getah dengan timbangan digital.
7.
Mencatat hasil timbangan ke dalam tally sheet.
8. Penentuan arah sadapan untuk masing-masing perlakuan dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. Pohon pertama: arah sadapan yang menghadap ke utara merupakan perlakuan 1, yaitu kontrol. Kemudian dengan arah berlawanan
jarum jam Gambar 1, koakan kedua diberikan perlakuan kedua yaitu ETRAT 12-40. Selanjutnya koakan ketiga dengan perlakuan
ketiga yaitu pemberian Cairan Asam Sulfat CAS dan seterusnya.
b. Pohon kedua: arah sadapan yang menghadap ke utara merupakan