2.3. Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Getah Pinus
Besarnya produksi getah pinus dipengaruhi oleh faktor-faktor luar, dalam dan perlakuan. Faktor luar berupa bonita kualitas tempat tumbuh, cuaca,
ketinggian tempat tumbuh dan kerapatan pohon Sahid 2010. Peningkatan produksi getah pinus akibat pemberian stimulansia
menunjukkan bahwa semakin tinggi tempat, peningkatan produksi akan semakin menurun. Hal ini dimungkinkan karena faktor eksternal berupa suhu udara yang
rendah serta berkurangnya penyinaran matahari. Karakeristik dari pemberian stimulansia sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal berupa suhu, kadar O
2
dan kondisi cuaca Santosa 2011.
Penjarangan sangat berpengaruh terhadap produktivitas getah. Penjarangan bertujuan agar cahaya matahari dapat masuk ke sekitar pohon dan luka sadapan
yang menyebabkan aliran getah akan lancar Doan 2007. Menurut Doan 2007, pohon yang tumbuh pada lahan dengan nilai bonita
yang besar, dapat menghasilkan getah dalam jumlah yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pohon dengan yang tumbuh pada lahan yang memiliki nilai
bonita kecil. Doan 2007 dalam hasil penelitiannya, juga menyebutkan bahwa pohon
pinus yang banyak menghasilkan getah memiliki ukuran tajuk yang lebat dan lebar. Tajuk yang besar memungkinkan pohon dapat menerima cahaya matahari
yang lebih banyak. Selanjutnya Wibowo 2006 menyebutkan bahwa semakin besar kelas
diameter yang disadap cenderung semakin besar produksi getah pinus yang dihasilkan. Rahmawati 2004 dalam penelitiannya juga berpendapat mengenai
hubungan produktivitas penyadapan getah terhadap diameter pohon, yaitu produksi getah yang dihasilkan semakin bertambah pada pertambahan
diameternya, dan mencapai hasil optimum pada selang diameter 53-59 cm kemudian menurun kembali pada selang berikutnya. Akan tetapi, ada pohon
dengan diameter kecil yang mengeluarkan getah cukup banyak meskipun dengan jumlah koakan yang sedikit. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor perbedaan
energi yang didapat pada setiap pohon untuk berfotosintesis yang bersumber dari
sinar matahari untuk menghasilkan sejumlah produk sisa hasil dari fotosintesis tersebut yang berupa getah.
Faktor perlakuan yang berpengaruh terhadap produksi getah adalah bentuk sadapan, jumlah, pembaharuan luka dan stimulansia. Adhi 2008 dalam
penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang nyata dari perbedaan jumlah koakan terhadap produksi getah pinus. Semakin banyak koakan, produksi
getah per pohon semakin besar namun produksi getah per koakan akan semakin kecil. Pertambahan produksi akibat penambahan koakan meningkat sampai pada
jumlah koakan empat dan selanjutnya produksi getah cenderung menurun. Jumlah koakan optimal untuk penyadapan pohon pinus berdiameter 40-50 cm adalah
empat koakan per pohon. Banyaknya produksi getah dapat juga disebabkan oleh faktor penggunaan
H
2
SO
4
atau yang sering disebut juga Crash Program yang dapat melipat gandakan hasil produksi getah karena memiliki fungsi membuat luka sadapan selalu terbuka
dan getah tidak mudah membeku Rahmawati 2004.
2.4 Stimulansia Anorganik dan Organik