Berdasarkan statusnya jalan dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota dan jalan desa.
Berdasarkan kewenangannya, jalan nasional termasuk jalan tol yang menjadi kewenangan pemerintah pusat. Sementara jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan
kota, dan jalan desa merupakan kewenangan pemerintah daerah Tabel 1. Tabel 1 Pembagian Jalan Berdasarkan Kewenangan
Kategori Wilayah atau Daerah yang dihubungkan
Jalan Nasional Antar ibukota provinsi
Antar jalan strategis nasional Antar jalan tol
Ibukota provinsi dengan jalan strategis nasional Antar jalan strategis nasional dengan jalan tol
Jalan Provinsi Jalan Kabupaten
Jalan Kota Jalan Desa
Antar ibukota provinsi dengan ibukota kabupatenkota Antar ibukota kabupatenkota
Dan jalan strategis provinsi Antar ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan
Antar ibukota kecamatan Antar ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal
Antar pusat kegiatan lokal Pusat pelayanan dalam kota
Pusat pelayanan dengan persil Antar persil
Antar pusat pemukiman dalam kota Antar kawasan, danatau
Antar pemukiman di dalam desa Undang-undang No.38 tahun 2004 tentang Jalan
Sumber : Departemen Pekerjaan Umum
B. Infrastruktur Listrik
Energi listrik diketahui sebagai energi yang paling mudah dipergunakan, efisisen, untuk berbagai keperluan, industri, proses produksi, perkantoran,
pendidikan, perumahan dan kegiatan kegiatan lain yang berhubungan dengan keperluan hajat hidup manusia. Listrik merupakan salah satu input yang
menunjang peningkatan output barang dan jasa, disamping input barang dan jasa lainnya. Infrastruktur kelistrikan terkait dengan upaya modernisasi bangsa dan
penyediaannya merupakan salah satu aspek terpenting untuk meningkatkan produktifitas sektor produksi.
Perkembangan negara agraris menjadi negara industri memerlukan prasarana listrik. Tanpa ketersediaan infrastruktur listrik dengan jumlah cukup dan
kualitas yang baik, investor akan ragu untuk menanamkan modalnya karena kontinuitas industri tidak terjamin dan akan menyebabkan biaya suatu komoditas
tinggi. Keterlambatan pengembangan energi listrik akan berakibat fatal meliputi kehilangan kapasitas produksi industri, penurunan nilai ekspor dan keengganan
investor melakukan investasi. Lee dan Anas 1992 menyimpulkan bahwa kehilangan kapasitas listrik menjadi hambatan besar pada perkembangan
perusahaan-perusahaan di Nigeria.
C. Infrastruktur Air Bersih
Air Bersih clean water adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan. Keterbatasan air bersih
merupakan suatu tantangan bagi manusia.
Seiring dengan pertumbuhan pembangunan di segala bidang antara lain pemukiman, kegiatan industri, kegiatan
perdagangan dan lain-lain kebutuhan akan air untuk berbagai sektor diperkirakan akan meningkat, oleh karena itu pengadaan sarana pemenuhan kebutuhan air seperti
halnya kebutuhan air bersih akan sangat diperlukan.
Akses terhadap air bersih merupakan salah satu fondasi inti dari masyarakat yang sehat, sejahtera dan
damai. Sistem air bersih yang baik akan menghasilkan manfaat ekonomi, dan vital bagi kesehatan manusia.
Kelangkaan akan air bersih disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya semakin besar pengguna air bersih dan semakin menipisnya sumber dari air bersih
tersebut. Di sisi lain, rendahnya kemampuan masyarakat dalam mengakses air bersih disebabkan ketidakmampuan mereka dalam membiayai penyediaan sarana
dan prasarana air bersih.
D. Infrastruktur Kesehatan