Jenis dan Sumber Data

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Perusahaan Listrik Negara PLN dan Departemen Kesehatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri adalah: 1. Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan 1993, yang dipublikasikan oleh BPS. 2. Data kependudukan masing-masing provinsi di Indonesia yang didapatkan dari hasil Sensus Penduduk dan Survei Antar Sensus SUPAS yang diambil dari buku Statistik Indonesia BPS. 3. Data jumlah tenaga kerja, bersumber dari BPS. 4. Data penduduk miskin masing-masing provinsi di Indonesia, bersumber dari BPS. 5. Data panjang jalan kondisi baik dan sedang, yang diambil dari publikasi Statistik Perhubungan BPS. 6. Data energi listrik yang terjual, yang diambil dari PT. PLN. 7. Data volume air bersih yang disalurkan PDAM, bersumber dari BPS. 8. Data jumlah puskesmas, bersumber dari Departemen Kesehatan 9. Data jumlah kendaraan bermotor, yang diambil dari Statistik Perhubungan BPS. 10. Data jumlah rumahtangga, bersumber dari BPS. 11. Data jumlah pengangguran, bersumber dari BPS. 12. Data jumlah rata-rata lama sekolah pekerja, bersumber dari BPS. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel pada level propinsi. Data panel adalah gabungan antara data silang cross section dengan data runtut waktu time series. Dalam data panel, data cross section yang sama diobservasi menurut waktu. Jika setiap unit cross section memiliki jumlah observasi time series yang sama maka disebut sebagai balanced panel total jumlah observasi = N x T. Sebaliknya jika jumlah observasi berbeda untuk setiap unit cross section maka disebut unbalanced panel. Ada beberapa keunggulan dalam penggunaan data panel Baltagi, 2005, diantaranya sebagai berikut: 1. Mampu mengontrol heterogenitas individu sehingga estimasi yang dilakukan dapat secara eksplisit memasukkan unsur heterogenitas individu. 2. Memberikan data yang informatif, mengurangi kolinearitas antar variabel, meningkatkan derajat bebas dan lebih efisien. 3. Lebih baik untuk studi dynamics of adjustment. Hal ini karena berkaitan dengan observasi cross section yang berulang, maka data panel lebih baik dalam mempelajari perubahan dinamis. 4. Lebih baik dalam mengidentifikasi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat diatasi dalam data cross section saja atau data time series saja. Kendati demikian, ada juga keterbatasan dalam penggunaan data panel, di antaranya adalah: 1. Relatif besarnya data panel karena melibatkan komponen cross section dan time series menimbulkan masalah disain survei panel, pengumpulan dan manajemen data masalah yang umumnya dihadapi di antaranya: coverage, nonresponse , kemampuan daya ingat responden recall, frekuensi, dan waktu wawancara. 2. Distorsi kesalahan pengamatan measurement errors. Measurement errors umumnya terjadi karena respon yang tidak sesuai. 3. Masalah selektivitas selectivity yang mencakup hal-hal berikut: a. Self-selectivity : permasalahan yang muncul karena data-data yang dikumpulkan untuk suatu penelitian tidak sepenuhnya dapat menangkap fenomena yang ada. b. Non response : permasalahan yang muncul dalam panel data ketika ada ketidaklengkapan jawaban yang diberikan oleh responden sampel rumahtangga. c. Attrition : jumlah responden yang cenderung berkurang pada survei lanjutan yang biasanya terjadi karena responden pindah, meninggal dunia atau biaya menemukan responden yang terlalu tinggi 4. Dimensi waktu time series yang pendek. Jenis panel mikro biasanya mencakup data tahunan yang relatif pendek untuk setiap individu.

3.2 Metode Analisis