Model CGE empiris Computable General Equilibrium CGE
System GAMS yang bisa dikases secara bebas dari website Poverty Economic
Policy PEP. Dalam model ini perusahaan diasumsikan beroperasi pada sistem pasar
persaingan sempurna. Semua perusahaan berupaya untuk memaksimumkan keuntungan dengan kendala teknologi produksi tertentu serta menghadapi tingkat
harga input dan output tertentu pula dalam hal ini perusahaan bertindak sebagai price taker. Fungsi produksi yang digunakan dalam model ini ditunjukkan pada
Gambar 7.
Gambar 7 Struktur Fungsi Produksi.
Gambar 7 menunjukkan bahwa struktur fungsi produksi dapat dijelaskan melalui beberapa tingkatan. Pada tingkatan paling atas, gambar tersebut
menjelaskan bahwa total output yang dihasilkan oleh suatu sektor j merupakan kombinasi antara value added dengan intermediate consumption dengan
mengikuti fungsi constant elasticity of substitution CES.Dalam hal ini, semua input bersifat substitusi dan antara value added dengan intermediate consumption
dapat dipertukarkan dengan koefisien tertentu. Fungsi yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan model dasarnya, dimana komposisi value added
dengan intermediate consumption dalam membentuk total produksi dinyatakan
CES CES
Leontief
…
… …
Output XST
J
Value added VA
j
Aggregate Intermediate Consumption CI
j
Composite Labor LDC
j
Product 1 DI
1,j
Composite Capital KDC
j
Product 2 DI
2,j
Labor 1 LD
1,j
Labor 2 LD
2,j
Capital
Land
CES
CES
dengan fungsi Leontief dan memiliki proporsi yang tetap. Pada tingkat kedua, nilai value added dari masing-masing sektor produksi terdiri komposit tenaga
kerja dan komposit modal. Penyusunan nilai value added idari komposit tenaga kerja dan komposit modal ini mengikuti fingsi CES
Pada tingkatan paling bawah di sisi value added, komposit tenaga kerja merupakan kombinasi dari semua kategori tenaga kerja yang dilambangkan
dengan L1, L2,…,L
l
dengan mengikuti fungsi CES dan hubungan antar jenis tenaga tersebut bersifat imperfect substitutability. Perusahaan mencoba untuk
mengkombinasikan berbagai jenis tenaga kerja guna meminimumkan biaya tenaga kerja pada tingkat upah tertentu. Permintaan tenaga kerja diperoleh dari first order
condition untuk meminimumkan biaya dengan kendala teknologi tertentu dengan menggunakan fungsi CES.
Sisi lain pada tingkatan paling bawah dari value added adalah komposit modal. Dalam model ini komposit modal dibedakan antar sektor pertanian dengan
non pertanian. Untuk sektor pertanian komposit modal merupakan kombinasi dari lahan dan modal lainnya yang bersifat imperfect substitutability. Adapun untuk
sektor non pertanian komposit modal hanya terdiri dari satu komponen yaitu modal. Permintaan masing-masing jenis modal merupakan hasil dari proses
minimisasi biaya. Kembali pada tingkat kedua, pada sisi intermediate consumption, total
intermediate consumption merupakan kombinasi dari berbagai barang dan jasa yang ada di pasar produk. Dalam penyusunan total intermediate consumption
diasumsikan bahwa semua penyusunnya bersifat kompelementer secara sempurna yang mengikuti fungsi Leontif.
Asumsi penting lain yang perlu dibahas dalam model ini adalah terkait dengan pemodelan tabungan. Model fungsi tabungan rumah tangga yang
digunakan dalam model ini sedikit berbeda dari fungsi tabungan yang banyak digunakan dalam model yang lain. Dalam model ini memungkinkan nilai
marginal propensity to save berbeda dengan nilai average propensity. Pemilihan model ini dilakukan untuk mengakomodir jika terjadi nilai tabungan yang negatif.
Jika nilai marginal propensity to save sama dengan nilai average propensity, dan berdasarkan hasil kalibrasi menghasilkan nilai tabungan yang negatif maka akan
memberikan hasil yang kurang sesuai dengan teori. Ketika terjadi penurunan pendapatan rumah tangga maka akan meningkatkan tingkat tabungannya, dan
sebaliknya, jika terjadi peningkatan pendapatan maka akan menambah tingkat utang rumah tangga. Model ini mencoba untuk menghindari kesalahan yang
sangat mendasar seperti ini, namun demikian model ini membutuhkan nilai parameter tambahan berupa nilai marginal propensity to save. Untuk tujuan ini,
maka nilai marginal propensity to save bisa diperoleh dari hasil estimasi ekonometrika sesuai dengan kondisi masing-masing kelompok rumah tangga.
Untuk keluarga dengan tingkat tabungan negatif akan memiliki intersep yang negatif sedangkan slope dari fungsi tabungannya bernilai positif.
Dalam model ini, permintaan investasi terdiri dari penanaman modal total domestik bruto gross fixed capital formationGFCFdan perubahan stok modal
change in inventories. Kedua komponen permintaan investasi ini sangat berbeda. Nilai GFCF tidak boleh negatif sedangkan nilai perubahan stok modal
bisa bernilai positif ataupun negatif. Dalam model ini nilai GFCF merupakan variabel yang bersifat endogen sedangkan perubahan stok modal bersifat eksogen.
Total pengeluaran investasi ditentukan oleh kendala persamaan saving-investment dengan nilai tabungan yang bersifat endogen. Nilai GFCF diperoleh dari hasil
pengurangan antara total pengeluaran investasi dengan perubahan stok modal. Dalam pemodelannya, nilai GFCF merupakan sebuah proporsi tertentu dari total
pengeluaran investasi dengan nilai yang tetap dan secara implist model ini menunjukkan bahwa fungsi produksi dari modal yang baru adalah fungsi Cobb-
Douglas. Besaran pengeluaran investasi tertentu, jumlah barang untuk kegiatan investasi berbanding terbalik dengan harga barang tersebut. Asumsi seperti ini
juga digunakan dalam memodelkan pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa. Pada besaran nilai anggaran belanja pemerintah tertentu, jumlah barang yang
diminta per komoditas akan berubah-ubah mengikuti perubahan tingkat harga dengan arah yang berlawanan.
Tingkat permintaan barang dan jasa baik untuk barang domestik ataupun impor merupakan penjumlahan antara permintaan konsumsi rumah tangga,
permintaan untuk investasi, permintaan untuk kepentingan pelayanan publik serta permintaan untuk marjin perdagangan dan pengangkutan. Dalam model ini,
tingkat konsumsi
rumah tangga
diasumsikan mengikuti
Stone- Gearyutilityfunctions yang diturunkan dari fungsi linear expenditure
systemLES. Terdapat hal yang sangat mendasar yang membedakan antara Stone- Gearyutilityfunctions dengan fungsi yang lainnya yaitu dengan adanya tingkat
konsumsi minimum dari masing-masing produk barang dan jasa. Berbeda dengan fungsi Cobb-Douglas yang banyak digunakan dalam literatur lain model ini bisa
menangkap nilai elastisitas permintaan antara barang yang nol atau menyatakan semua barang bersifat unit income-elasticities. Pemodelan seperti ini memberikan
keleluasaan bagi peneliti untuk menentukan besaran elastisitas yang digunakan dalam penelitiannya. Dalam model ini, fungsi konsumsi masing-masing rumah
tangga merupakan sebuah proses maksimisasi utuilitas dengan kendala anggaran tertentu.
Beberapa model CGE mengasumsikan bahwa produsen selalu dapat menjual barang dan jasa yang dihasilkan ke pasar luar negeri sebanyak mungkin
sesuai dengan apa yang mereka kehendaki. Berbeda dari model-model tersebut, model CGE ini mencoba untuk mengembangkan asumsi lain dimana para
produsen lokal dapat meningkatkan proporsi penjualannya dalam pasar internasional melalui penurunan harga ekspor yang menunjukan keunggulan
relatif terhadap produk luar negeri. Kemudahan seorang produsen lokal untuk meningkatkan proporsi penjualannya di pasar internasional akan sangat
tergantung dari nilai elastisitas substistusi ekspor. Selain itu model ini mengakomodir kemungkinan peningkatan permintaan ekspor dalam model ini
diasumsikan bersifat eksogen yang dapat dilakukan dengan merubah besaran nilai autonomous ekspor .
Selanjutnya, model ini mengasumsikan perilaku dari para konsumen dalam perekonomian mengikuti perilaku dari produsen. Model ini mengasumsikan
bahwa barang hasil impor tidak bisa disubstitusikan secara sempurna dengan
barang-barang hasil produksi dalam negeri. Oleh karena itu, permintaan barang dan jasa yang terjadi dalam sebuah perekonomian merupakan permintaan
gabungan antara barang impor dengan barang domestik. Tingkat substitusi yang tidak sempurna antara kedua jenis barang yang diminta ditunjukkan oleh fungsi
elastisitas substitusi yang konstan constant elasticity of substitutionCES Dalam model ini, fungsi penawaran Impor dinyatakan secara implisit.
Asumsi Negara kecil menyiratkan bahwa elastisitas penawaran impor bersifat tidak terbatas sebagai akibat adanya perubahan harga sehingga dalam model ini
harga impor dunia nilainya diasumsikan tetap. Asumsi lain dari model ini adalah bahwa modal bersifat industry-specific
dengan jumlah modal di setiap industri yang tetap, sehingga sewa kapitalyang terjadi antar indutsri akan berbeda. Selain asumsi-asumsi diatas, model ini
memiliki asumsi dan pemodelan yang sama dengan model dasar dan model CGE yang lainnya. Secara lengkap rumusan matematis dari model yang digunakan di
model ini dapat dilihat di Lampiran 1.