Sejarah Taman Menteng GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1

40 fasilitas yang terkait dengan sarana olahraga. Dinas kebersihan memiliki tanggung jawab terhadap pengangkutan sampah dari aktivitas taman. Jika terdapat keluhan atau perbaikan taman yang diluar tanggung jawab pengelola Taman Menteng, maka Dinas Pertamanan dan Pemakaman yang akan menginformasikan kepada dinas terkait agar diproses lebih lanjut. Hal ini dikarenakan pihak Dinas Pertamanan dan Pemakaman merupakan pengelola utama yang rutin mengawasi Taman Menteng tiap harinya. Oleh karena itu, kelima dinas terkait harus memiliki koordinasi yang baik agar keberadaan Taman Menteng tetap terjaga dengan baik.

5.2 Sejarah Taman Menteng

Semula kawasan ini merupakan Lapangan atau Stadion Persija yang telah ada sejak tahun 1920 bernama Voetbalbond Indiesche Omstreken atau V.I.O.S Veld Dinas Pertamanan dan Pemakaman, 2006. Selain diperuntukkan sebagai lapangan bola, kawasan ini berfungsi sebagai ruang terbuka publik, khususnya bagi masyarakat Menteng dan juga sebagai daerah resapan air. Seiring perkembangannya, Stadion Persija tidak memungkinkan untuk dipertahankan lagi. Hal ini dikarenakan area stadion tersebut sudah tidak mampu untuk menampung jumlah penonton yang terus bertambah, lahan parkir yang tidak sesuai dengan kapasitas, serta meningkatnya penjaja makanan disekitar stadion. Kondisi ini menimbulkan kemacetan, penurunan salah satu fungsi kawasan tersebut sebagai daerah resapan air, dan keresahan bagi masyarakat Menteng jika terjadi kericuhan oleh suporter bola. Begitu pula dengan kondisi kawasan Stadion Persija Menteng yang terus mengalami peningkatan dalam pengembangan kawasan menyebabkan terjadi ketidakseimbangan ekologi seperti makin meningkatnya pemanfaatan lahan yang menyebabkan menurunnya fungsi kawasan tersebut sebagai fungsi 41 ekologis maupun estetika. Disisi lain, kondisi fisik Stadion Persija terlihat semakin kumuh dan biaya operasional untuk mempertahankan ataupun untuk merehabilitas stadion tersebut lebih tinggi dan tidak optimal 1 . Oleh karena itu, pemerintah menetapkan untuk mengembalikan fungsi kawasan tersebut sebagai salah satu daerah resapan air dengan membangun taman kota. Melalui pertimbangan tersebut pada bulan September 2004 Gubernur DKI Jakarta dan Pemda DKI memutuskan untuk merelokasi Stadion Persija sebagai taman kota. Hasil kesepakatan bersama antara pihak pengelola dan dinas pemerintah terkait bahwa seluruh kegiatan klub sepak bola Persija dialihkan ke “Stadion V.I.J Roxy” dan asrama dipindah ke Graha Wiata Ragunan. Alihfungsi Stadion Persija menjadi taman kota dikuatkan dengan dasar hukum UU No.8 Tahun 2005 tentang tata kota, Surat Perintah Gubernur DKI No.50 Tahun 2006, dan Surat persetujuan 55 warga Menteng kepada Gubernur. Rencana pembangunan Taman Menteng dimulai pada 2004, perancangan tersebut seperti studi kelayakan dan kajian lingkungan sekitar pada tahun 2005. Pembangunan Taman Menteng dimulai tahun 2006 dan diresmikan pada tanggal 28 April 2007. Maksud dan tujuan pembangunan Taman Menteng adalah menata kawasan menteng dan sekitarnya sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan fisik kota yang berfungsi sebagai ruang terbuka publik serbaguna dan menyediakan taman aktif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan aman dan nyaman dari pagi hingga malam hari. Perencanaan lanskap kawasan lapangan bola Persija Menteng diawali dengan pencarian ide dan gagasan melalui sayembara. Hasil dari kegiatan tersebut adalah sebuah gagasan awal berjudul “DUAL MEMORY” yang menampilkan ide sebuah 1 Hasil wawancara dengan key person yaitu Pengawas Taman Menteng dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman pada Maret 2012 mengenai sejarah Taman Menteng 42 taman kota bersifat kontemporer yang dapat menampung berbagai aktivitas warga Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2006. Pada awal perencanaanya lahan yang ingin dibangun untuk dijadikan Taman Menteng terdiri dari Lapangan Eks Stadion Persija Menteng dengan luas lahan 24 276 m² dan Taman Situbondo atau yang lebih dikenal dengan nama Taman kodok dengan luas 3 013 m² sehingga total luas lahan ± 27 289 m². Akan tetapi, sampai saat ini hanya terealisasi di Taman Eks Lapangan Persija Menteng dikarenakan warga sekitar Menteng tidak setuju Taman Kodok disatukan dengan Taman Menteng. Menurut Kepala Seksi Taman Kota dan Lingkungan Bidang Taman Kota Dinas Pertamanan dan Pemakaman Prov. DKI Jakarta Bapak M Fajar Sauri, Taman Kodok segera mungkin akan dijadikan satu dengan Taman Menteng untuk merealisasikan sesuai awal masterplan Taman Menteng awalnya, namun dengan ada perubahan dari desain semula.

5.3 Operasional Pengelolaan Taman Menteng