Operasional Pengelolaan Taman Menteng

42 taman kota bersifat kontemporer yang dapat menampung berbagai aktivitas warga Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2006. Pada awal perencanaanya lahan yang ingin dibangun untuk dijadikan Taman Menteng terdiri dari Lapangan Eks Stadion Persija Menteng dengan luas lahan 24 276 m² dan Taman Situbondo atau yang lebih dikenal dengan nama Taman kodok dengan luas 3 013 m² sehingga total luas lahan ± 27 289 m². Akan tetapi, sampai saat ini hanya terealisasi di Taman Eks Lapangan Persija Menteng dikarenakan warga sekitar Menteng tidak setuju Taman Kodok disatukan dengan Taman Menteng. Menurut Kepala Seksi Taman Kota dan Lingkungan Bidang Taman Kota Dinas Pertamanan dan Pemakaman Prov. DKI Jakarta Bapak M Fajar Sauri, Taman Kodok segera mungkin akan dijadikan satu dengan Taman Menteng untuk merealisasikan sesuai awal masterplan Taman Menteng awalnya, namun dengan ada perubahan dari desain semula.

5.3 Operasional Pengelolaan Taman Menteng

Kegiatan pengelolaan taman secara keseluruhan meliputi kegiatan- kegiatan yang beranekaragam seperti pemeliharaan seluruh sarana dan prasarana taman yang bersifat perawatan kontinu dalam waktu harian sampai dengan bulanan dan pemeliharaan yang bersifat perbaikan atau penggantian sewaktu- waktu. Operasional dan pengamanan taman, meliputi personil-personil pengelolaan dan pengawasan, administrasi dan kelengkapan operasional kegiatan, listrik, telepon dan air. Operasional dan jasa pengelolaan dari unsur satuan kerja atau perusahaan yang ditunjuk semuanya dapat diperhitungkan besaran biaya dengan alokasi biaya yang didapat dari pengelolaan pemanfaatan hasil 43 optimalisasi pemanfaatan potensi yang ada Dinas Pertamanan dan Pemakaman, 2008. Pemeliharan sarana dan prasarana taman dilakukan secara rutin tiap harinya agar mampu mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang telah ditanam sesuai dengan kondisi yang direncanakan. Pemeliharaan Taman Menteng dilakukan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman dengan mempekerjakan petugas kebersihan, penyiraman taman dan kebersihan toilet dan mushola mulai dari pukul 05.30-21.30 dengan pembagian kerja dalam 2 shift yaitu shift pagi dan shift siang. Untuk petugas kebersihan, shift pagi mulai dari pukul 05.30-13.30 sedangkan shift siang pukul 13.30-21.30. Petugas penyiraman taman hanya shift pagi saja pukul 07.00-15.00. Petugas toilet paling banyak jam kerjanya karena shift pagi dimulai dari pukul 05.30-15.00 sedangkan shift sore pukul 15.00- 24.00, tetapi saat akhir pekan jam kerja bertambah hingga pukul 05.00. Para pekerja diberikan istirahat selama satu jam, namun tidak diperkenankan semua beristirahat sehingga harus bergantian. Jam istirahat yaitu pada pukul 12.00-13.00 dan terkadang bersifat fleksibel disesuaikan dengan kondisi yang terpenting pekerjaan mereka telah selesai dan kebersihan taman tetap terjaga. Kegiatan pemeliharaan taman terdiri dari pembersihan areal taman, penyapuan taman, penyiraman tanaman, pemangkasan, pemupukan, penggemburan tanah, pendangiran dan penyiangan gulma, pengendalian hama dan penyakit, pencucian plaza pekerasan atau keramik, pembersihan lantai bangunan parkir, pembersihan dinding dan atap rumah kaca, pembuangan sampah, pengurasan kolam, pemeliharaan lampu taman, pengecatan, dan lainnya. Alat yang digunakan dalam pemeliharaan seperti, cangkul tangan kecil, sekop, selang 44 plastik, sprinkler, arit atau parang, gunting pangkas rumput, gergaji, sapu lidi, pengki, gerobak sampah, sarung tangan, dan lain sebagainya. Taman Menteng merupakan fasilitas publik yang dapat dimanfaatkan tanpa batas waktu oleh penggunanya. Begitu pula operasional pemanfaatan lahan parkir yang tersedia di gedung parkir. Agar terciptanya pelayanan keamanan aset- aset sarana dan prasarana taman, pelayanan keamanan pengunjung, ketertiban taman pihak pengelola mengoperasionalkan pengamanan taman selama 24 jam penuh oleh tenaga satuan pengamanan yang terbagi dalam 2 shift.

5.4 Karakteristik Umum Pengunjung Taman Menteng