IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive
dengan melihat banyaknya rumahtangga nelayan, tiga desa yang dijadikan tempat penelitian adalah desa Pulogading, Grinting dan Kluwut, hal ini didasarkan bahwa
ketiga desa tersebut mempunyai rumahtangga nelayan tradisional paling banyak.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kerat lintang cross section. Data cross section digunakan untuk menggambarkan keadaan
obyek penelitian mengenai fakta-fakta yang terjadi pada selang waktu tertentu yang dikumpulkan dari berbagai sumber responden. Penelitian ini menggunakan
data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei di lingkungan desapantai dengan cara mengadakan wawancara
terhadap rumahtangga nelayan menggunakan instrumen kuisioner. Data primer yang diperlukan antara lain: identitas rumahtangga nelayan, curahan waktu kerja,
pendapatan, dan pengeluaran nelayan dalam kegiatan melaut dan non melaut, serta jumlah produksi. Data primer digunakan untuk deskripsi dan kajian perilaku
rumahtangga nelayan. Data sekunder bersumber dari Dinas Perikanan Jawa Tengah, Dinas
Perikanan Kabupaten Brebes, kantor desa dan kecamatan, Badan Statistik dan lembaga lain yang terikat dengan penelitian ini, baik berupa literatur, hasil
penelitian maupun laporan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
4.3. Metode Pengambilan Contoh
Pengambilan contoh sampel dilakukan dengan cara menentukan secara purposive kabupaten, kecamatan dan desa berdasarkan jumlah nelayan tradisional
terbanyak, setelah itu mencari data nelayan tradisional dari 3 desa yang telah ditentukan Desa Pulogading, Grinting dan Kluwut. Pengambilan contoh
dilakukan simple random sampling, dengan responden rumahtangga nelayan tradisional Desa Pulogading, Grinting dan Kluwut. Seluruh responden di data dan
diberi nomor, lalu dilakukan pengundian sebanyak 60 responden rumahtangga. Pengambilan contoh dengan tehnik ini dilakukan karena responden merupakan
rumahtangga nelayan tradisional yang memiliki perilaku ekonomi yang relatif sama homogen.
Populasi yang relatif homogen tersebut akan terdistribusi mendekati normal, yang menurut teorema batas sentral central limit theorem untuk ukuran
contoh yang cukup besar n ≥ 30, rata -rata contoh akan terdistribusi di sekitar
rata-rata populasi yang mendekati distribusi normal Cooper dan Emory, 1996. Disimpulkan, pengembilan contoh sebanyak 60 rumahtangga sudah memenuhi
batas minimum contoh 30 contoh yang dapat digunakan untuk menduga karakteristik variasi dari populasi.
Apabila terdapat lebih dari satu kegiatan atau pekerjaan yang berbeda dalam periode waktu yang sama, maka untuk mengetahui curahan waktu masing-
masing kegiatan secara riil digunakan rumus Mangkuprawira sebagai berikut: Waktu riil melakukan kegiatan
X Waktu melakukan kegiatan Waktu tidak riil melakukan kegiatan
Hal ini juga dilakukan untuk menghindari kelebihan waktu dalam satu hari 24 jam yang dilakukan setiap anggota rumahtangga dalam melakukan kegiatan atau
pekerjaannya.
Gambar 5. Bagan Penarikan Contoh Rumahtangga Nelayan Tradisional di Kabupaten Brebes Tahun 2008
4.4. Model