Pengeluaran rumahtangga ditentukan oleh pendapatan dan karakteristik rumahtangga seperti jumlah anggota keluarga. Makin besar jumlah anggota
rumahtangga, makin besar pula jumlah pengeluaran rumahtangga tersebut. Mengingat adanya variabilitas individu anggota rumahtangga menurut umur
maupun seks, maka dalam pendekatan ekonomi rumahtangga teori konsumsi individu yang lazim adalah sangat sulit digunakan, karena perilaku permintaan
rumahtangga tidak konsisten dengan model yang didasarkan pada perilaku individu dalam rumahtangga tersebut Slesnick, 1998.
Muhammad 2002 dalam penelitian ekonomi rumahtangga, pengeluaran dapat didisagregasi menjadi konsumsi pangan dan nonpangan, ada juga yang
membagi berdasarkan konsumsi kebutuhan pokok basic needs lainnya, yaitu di samping kebutuhan pangan adalah pakaian, perumahan, kesehatan, dan
pendidikan. Pengelompokan pengeluaran rumahtangga dikelompokkan menjadi: 1 konsumsi pokok pangan, 2 konsumsi pokok nonpangan, dan 3 konsumsi
nonpokok.
1. Pengeluaran Konsumsi Pangan Rumahtangga
Pengeluaran rumahtangga akan disesuaikan dengan total pendapatan dalam suatu rumahtangga. Apabila pengeluaran pangan dalam suatu rumahtangga
besar maka pengeluran nonpangan akan sediki kompetisi, semakin banyak jumlah anggota rumahtangga maka pengeluaran pangan akan semakin tinggi.
Persamaan konsumsi pangan rumahtangga nelayan tradisional dapat didefinisikan sebagai fungsi dari biaya operasional melaut, pendapatan total
rumahtangga, jumlah anggota rumah tangga dan pengeluaran konsumsi nonpangan rumahtangga. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
PCPR = c
+ c
1
BOM + c
2
PDTR + c
3
PCNR + c
4
JAR + U
13
Dimana: ........................ 22
PCPR = Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga Rupiah Tahun BOM = Biaya operasioanl melaut RupiahTahun
PDTR = Total pendapatan rumahtangga Rupiah Tahun PCNR = Pengeluaran konsumsi nonpangan rumahtangga Rupiah Tahun
JAR = Jumlah anggota rumahtangga Orang
Hipotesis parameter estimasi : c
2
, c
4
0 ; c
1
, c
3
2. Pengeluaran Konsumsi Nonpangan Rumahtangga
Rumahtangga akan memenuhi kebutuhan pangannya terlebih dahulu sebelum melakukan konsumsi nonpangan. Apabila pendapatan rumahtangga besar
maka pengeluaran nonpangan juga akan mengikutinya. Persamaan konsumsi nonpangan rumahtangga nelayan tradisional dapat didefinisikan sebagai fungsi
dari pendapatan total rumahtangga, jumlah anggota rumahtangga dan pengeluaran pangan rumahtangga. Sehingga persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:
PCNR =
d + d
1
PCPR + d
2
PDTR + d
3
JAR +U
14
.......... ................................
.
Dimana:
23
PCNR = Pengeluaran konsumsi nonpangan rumahtangga RupiahTahun PDTR = Pendapatan total rumahtangga Rupiah Tahun
JAR = Jumlah anggota rumahtangga Orang PCPR = Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga Rupiah Tahun
Hipotesis parameter estimasi: d
1
, d
2
0; d
3
3. Total Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga
Persamaan pengeluaran konsumsi rumahtangga merupakan penjumlahan dari pengeluaran konsumsi pangan dan nonpangan rumahtangga.
PCTR = PCPR + PCNR ..................................................................................... 24
Dimana: PCTR = Total pengeluaran konsumsi rumahtangga pendega Rupiah Tahun
PCPR = Pengeluaran konsumsi pangan rumahtangga Rupiah Tahun PCNR = Pengeluaran konsumsi nonpangan rumahtangga Rupiah Tahun
4. Tabungan Rumahtangga