51
berbagai tindakan pencegahan yang mungkin dapat dilakukan untuk dapat melindungi pangan yang diproduksinya. Lingkungan produksi IRTP harus bersih dan bebas dari
pencemaran, sarang hama, semak belukar, tidak berada di sekitar pembuangan sampah dan tidak berada di daerah pemukiman penduduk yang kumuh.
Data pengetahuan responden mengenai lingkungan produksi yang sesuai dengan CPPB tersebut cukup baik, karena 30 responden menjawab sangat tahu, 59 responden
menjawab tahu, dan hanya 11 yang menjawab ragu-ragu. Data hasil pengamatan di lapang menunjukkan bahwa 47 responden mendapatkan nilai “Baik”, 37 responden
mendapatkan nilai “Cukup” dan 16 responden mendapatkan nilai “Kurang”.
2. Bangunan dan Fasilitas
Bangunan dan fasilitas IRTP dapat menjamin bahwa pangan yang diproses tidak tercemar oleh bahaya fisik, kimia dan biologis serta mudah dibersihkan. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam bangunan dan fasilitas IRTP adalah: ruang produksi, kelengkapan fasilitas ruang produksi dan tempat penyimpanan bahan baku dan produk serta bahan
bukan pangan. Data pengetahuan responden mengenai bangunan dan fasilitas IRTP menunjukkan
bahwa 33 responden menjawab sangat tahu, 50 responden menjawab tahu, 10 responden menjawab ragu-ragu dan 7 responden menjawab tidak tahu. Namun demikian,
pada kenyataannya hanya 30 reponden yang bangunan dan fasilitasnya mendapat nilai “Baik”, sementara 60 responden hanya mendapat nilai “Cukup” dan 10 responden
mendapatkan nilai “Kurang”.
3. Peralatan Produksi
Peralatan produksi yang kontak langsung dengan pangan harus terbuat dari bahan yang kuat, tidak berkarat, mudah dibersihkan dan selalu dalam keadaan bersih. Hal ini untuk
menjamin mutu dan keamanan pangan yang dihasilkan. Data pengetahuan responden untuk kategori peralatan produksi menunjukkan bahwa
42 responden menjawab sangat tahu, 55 responden menjawab tahu dan hanya 3 yang menjawab ragu-ragu. Hasil pengamatan di lapang untuk kategori ini cukup baik,
karena 87 responden mendapatkan nilai “Baik” dan hanya 13 responden yang mendapat nilai “Cukup”.
4. Suplai Air
Air yang digunakan untuk proses produksi harus cukup dan harus memenuhi persyaratan air bersih atau air minum.
Data pengetahuan responden terhadap suplai air ini menunjukkan 52 responden sangat tahu dan 48 responden tahu, bahwa untuk keperluan proses produksinya sumber
52
airnya harus sumber air bersih. Data pengamatan di lapang juga menunjukkan bahwa 90 responden mendapat nilai “Baik” karena menggunakan sumber air PDAM dan hanya 10
responden yang mendapat nilai “Kurang” karena menggunakan sumber air tanah yang belum diketahui apakah air tanah tersebut memenuhi persyaratan air bersih atau tidak.
5. Fasilitas dan kegiatan hygiene dan sanitasi
Fasilitas dan kegiatan hygiene dan sanitasi diperlukan untuk menjamin agar bangunan dan peralatan selalu dalam keadaan bersih serta mencegah terjadinya
kontaminasi dari karyawan. Fasilitas dan kegiatan hygiene dan sanitasi meliputi: alat cucipembersih seperti sikat, pel, dan lain-lain; fasilitas higiene karyawan seperti tempat cuci
tangan dan toilet serta adanya penanggungjawab kegiatan tersebut. Data pengetahuan responden mengenai kriteria ini menunjukkan 42 menjawab
sangat tahu, 49 menjawab tahu dan 9 menjawab ragu-ragu. Namun data di lapang menunjukkan bahwa 20 responden mendapat nilai “Baik”, 60 responden mendapat nilai
“Cukup” dan 20 responden mendapat nilai “Kurang”.
6. Pengendalian Hama
Hewan peliharaan dan hama tikus, serangga dan lain-lain berpotensi membawa cemaran biologis yang dapat mencemari pangan. Kegiatan pengendalian hama dilakukan
untuk mengurangi kemungkinan masuknya hama ke ruang produksi yang akan mencemari pangan.
Data pengetahuan responden terhadap kategori ini cukup baik yaitu 31 menjawab sangat tahu, 58 menjawab tahu dan hanya 11 yang menjawab ragu-ragu. Data
pengamatan di lapang juga cukup baik yaitu 53 responden mendapat nilai “Baik”, 44 responden mendapat nilai “Cukup” dan 3 responden yang mendapatkan nilai “Kurang”.
7. Kesehatan dan Higiene Karyawan