awal menjadi rendah. Sementara itu responden berusia dewasa tua atau sedang lebih aktif mencari informasi mengenai Plantera sehingga dapat dilihat aspek
kognisi pada kedua kelompok ini cukup tinggi. Secara menyeluruh, dapat dikatakan ada hubungan antara usia publik sasaran dengan aspek kognisi pada
responden hari kerja maupun hari hari libur.
9.2.2 Hubungan antara Usia Publik Sasaran dengan Aspek Afeksi
Hubungan antara karakteristik usia responden dengan aspek afeksi dapat diketahui melalui uji Rank Spearman. Uji ini dilakukan untuk menganalisis
apakah publik sasaran pada tingkatan usia yang berbeda memiliki aspek afeksi yang berbeda pula. Tabel 25 menyajikan hasil uji Rank Spearman antara usia
publik sasaran dengan aspek afeksi serta hubungan keduanya pada responden hari kerja.
Tabel 25. Presentase Responden Hari Kerja menurut Usia Publik Sasaran dan Aspek Afeksi, Plantera Fruit Paradise Ngebruk, 2010.
Usia Aspek Afeksi
Total Buruk Baik
Dewasa Awal 18-30 tahun 100,00
0,00 100,00
Dewasa Sedang 31-50 tahun 55,56
44,44 100,00
DewasaTua 50 tahun 0,00
100,00 100,00 Keterangan: r = 0,732 Sig. 2-tailed = 0,000
Berdasarkan Tabel 25, didapatkan hasil signifikasi sebesar 0,000. Karena signifikasi 0,000 0,05, maka H
ditolak. Jadi, dapat disimpulkan ada hubungan signifikan antara usia responden dengan aspek afeksi. Artinya, pada usia yang
berbeda, responden pada hari kerja memiliki aspek afeksi yang berbeda terhadap Plantera. Koefisien yang mendekati satu 0,732 berarti hubungan antara “usia”
dan “aspek afeksi” cukup erat. Kemudian untuk perbandingan pada Tabel 26 disajikan pula hasil uji Rank Spearman antara usia responden dengan aspek afeksi
dan hubungan keduanya pada responden hari libur.
Tabel 26. Presentase Responden Hari Libur menurut Usia Publik Sasaran dan Aspek Afeksi, Plantera Fruit Paradise Ngebruk, 2010.
Usia Aspek Afeksi
Total Buruk Baik
Dewasa Awal 18-30 tahun 66,67
33,33 100,00
Dewasa Sedang 31-50 tahun 0,00
44,44 100,00
DewasaTua 50 tahun 0,00
100,00 100,00 Keterangan: r = 0,661 Sig. 2-tailed = 0,001
Pada Tabel 26, dari output didapatkan hasil signifikansi 0,001 0,05, maka H
ditolak. Hal ini berarti bahwa pada responden hari libur juga ditemukan adanya hubungan antara usia dan aspek afeksi. Koefisien juga ditemukan mendekati satu
0,661 yang berarti hubungan antara “usia” dan “aspek afeksi” yang juga cukup erat. Pada responden hari libur, pada tingkatan usia yang berbeda, aspek afeksi
mengenai perusahaan juga dapat berbeda. Responden hari kerja maupun hari libur yang berusia dewasa awal memiliki
sikap yang sedikit acuh terhadap Plantera sehingga aspek afeksi mengenai Plantera cukup rendah. Sementara itu responden berusia dewasa tua atau sedang
lebih tertarik terhadap hal-hal mengenai Plantera sehingga dapat dilihat aspek afeksi pada kedua kelompok ini cukup tinggi. Secara menyeluruh, dapat dikatakan
ada hubungan antara usia publik sasaran dengan aspek afeksi pada responden hari kerja maupun hari hari libur.
9.2.3 Hubungan antara Usia Publik Sasaran dengan Aspek Konasi