Hubungan antara Tingkat Pendidikan Publik Sasaran dengan Aspek

9.3.2 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Publik Sasaran dengan Aspek

Afeksi Hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan aspek afeksi dapat diketahui melalui uji Rank Spearman. Uji ini dilakukan untuk menganalisis apakah publik sasaran pada tingkat pendidikan yang berbeda memiliki aspek afeksi yang berbeda terhadap Plantera. Tabel 31 menyajikan hasil uji Rank Spearman antara tingkat pendidikan responden dengan aspek afeksi pada kelompok responden hari kerja dan hubungan antara kedua variabel tersebut. Tabel 31. Presentase Responden Hari Kerja menurut Tingkat Pendidikan dan Aspek Afeksi, Plantera Fruit Paradise Ngebruk, 2010. Tingkat Pendidikan Aspek Afeksi Total Buruk Baik Rendah Tamat atau tidak tamat SD 100,00 0,00 100,00 Sedang SLTP atau SLTA atau sederajat 100,00 0,00 100,00 Tinggi Pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi 0,00 100,00 100,00 Keterangan: r = 0,986 Sig. 2-tailed = 0,000 Berdasarkan Tabel 31, didapatkan hasil signifikasi sebesar 0,000. Karena signifikasi 0,000 0,05, maka H ditolak. Jadi, dapat disimpulkan ada hubungan signifikan antara tingkat pendidikan responden dengan aspek afeksi. Artinya, pada tingkat pendidikan yang berbeda, responden pada hari kerja memiliki aspek afeksi yang berbeda terhadap Plantera. Koefisien yang mendekati satu 0,986 berarti hubungan antara “tingkat pendidikan” dan “aspek afeksi” sangat erat. Kemudian pada Tabel 32 disajikan hasil uji Rank Spearman antara tingkat pendidikan responden dengan aspek afeksi pada kelompok responden hari libur untuk dijadikan perbandingan dengan hasil sebelumnya. Tabel 32. Presentase Responden Hari Libur menurut Tingkat Pendidikan dan Aspek Afeksi, Plantera Fruit Paradise Ngebruk, 2010. Tingkat Pendidikan Aspek Afeksi Total Buruk Baik Rendah Tamat atau tidak tamat SD 100,00 0,00 100,00 Sedang SLTP atau SLTA atau sederajat 77,78 22,22 100,00 Tinggi Pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi 0,00 100,00 100,00 Keterangan: r = 0,698 Sig. 2-tailed = 0,001 Hasil yang didapat pada responden hari libur pada Tabel 32 yaitu adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan aspek afeksi. Hal ini dibuktikan dengan signifikasi 0,001 0,05, sehingga H ditolak dan berarti ada hubungan signifikan antara tingkat pendidikan responden dengan aspek afeksi. Berdasarkan hasil signifikansi dan sajian pada tabulasi silang hubungan kedua variabel menunjukkan hasil yaitu pada responden hari libur dan pada tingkatan pendidikan berbeda memiliki aspek afeksi yang berbeda pula. Selain itu, koefisien korelasi yang mendekati satu 0,698 menandakan hubungan antara “tingkat pendidikan” dan “aspek afeksi” juga cukup erat. Responden dengan tingkat pendidikan rendah dan sedang memiliki aspek afeksi yang buruk pula. Responden berpendidikan rendah dan beberapa responden berpendidikan sedang cenderung hanya menikmati fasilitas yang disediakan dan mereka sebenarnya juga tidak puas dengan fasilitas yang disediakan Plantera. Mereka menganggap Plantera terlalu berlebihan dalam berpromosi sehingga ekspetasi atau harapan mereka terhadap Plantera tidak sesuai dengan kenyataan. Sementara responden bertingkat pendidikan tinggi bersikap lebih kritis dan mencari informasi mengenai Plantera lebih banyak sehingga lebih siap menerima kenyataan daripada responden yang bertingkat pendidikan rendah. Oleh karena itu, responden bertingkat pendidikan sedang menuju tinggi cenderung memiliki afeksi yang baik.

9.3.3 Hubungan antara Tingkat Pendidikan Publik Sasaran dengan Aspek