arsitektur, atau kegiatan tertentu, budaya pertanian yang khas dan kombinasi dari berbagai ciri tersebut.
Lebih lanjut, Tirtawinata dan Fachruddin 1999 menambahkan agrowisata juga dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1 meningkatkan konversi
lingkungan, 2 meningkatkan nilai estetika, 3 memberikan nilai rekreasi, 4 meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan, dan 5
mendapatkan keuntungan ekonomi.
2.2 Kerangka Pemikiran
Public Relation atau PR dengan berbagai bentuk penerapannya memiliki
sejumlah definisi yang memiliki persamaan yang mencolok, yakni mengenai konsep PR. Sebelumnya peran PR terbatas pada peningkatan jangkauan
wilayahnya, berbeda dengan kondisi pada masa sekarang ini dimana informasi yang sedikit dapat diketahui oleh banyak orang. Praktisi PR pun perlu
memperluas publik sasarannya dan harus menghadapi keterbukaan serta kemudahan akses publik terhadap informasi sekecil apapun. Hal ini disebabkan
citra perusahaan terbentuk oleh penilaian publik sasarannya internal maupun eksternal dan seorang praktisi PR haruslah menyusun strategi pencitraan yang
efektif demi menyiasati hal tersebut. PR dalam menyusun strategi pencitraan bagi perusahaannya perlu
mempertimbangkan banyak hal termasuk di dalamnya yaitu tujuan strategi pencitraan. Tujuan strategi pencitraan dirumuskan oleh perusahaan sebagai tolok
ukur keberhasilan pencitraan perusahaan. Kemudian, tujuan strategi pencitraan tersebut diwujudkan melalui strategi pencitraan yang salah satunya melalui media
virtual. Unsur-unsur dalam strategi pencitraan yang disoroti dalam penelitian antara lain yaitu frekuensi penyampaian, message appeal daya tarik pesan, gaya
pesan dan pilihan kata, serta kelengkapan pesan. Dalam model komunikasi Berlo 1960, strategi pencitraan termasuk aspek message dan channel.
Berdasarkan studi literatur yang sebelumnya telah dilakukan, karakteristik publik sasaran seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan dan tingkat
pendidikan diduga merupakan aspek yang berhubungan dengan efektivitas strategi pencitraan tersebut. Karakteristik publik sasaran kemudian dapat mewakili unsur
‘receiver’ atau penerima dalam model komunikasi Berlo 1960. Keefektifan
strategi pencitraan yang dilakukan oleh PR ditentukan oleh citra perusahaan yang terbentuk pada publik sasarannya dapat dilihat sebagai ‘effect’ dari sebuah proses
komunikasi yang terjadi. Variabel lainnya yang juga mempengaruhi efektivitas yaitu kredibilitas perusahaan. Dalam model komunikasi Berlo 1960, kredibilitas
perusahaan dapat mewakili unsur ‘Source’ atau sumber pesan. Citra perusahaan kemudian dapat dilihat dari sikap publik sasaran terhadap
perusahaan. Untuk dapat melihat sikap publik sasaran, dapat diketahui dari tiga aspek pembentuknya yaitu: kognisi pengertian atau nalar, afeksi perasaan atau
emosi, dan konasi tingkah laku. Semakin positif sikap publik sasaran terhadap perusahaan maka semakin positif pula citra perusahaan tersebut. Hal ini didukung
oleh Ruslan 2008 yang menyatakan bahwa aktivitas PR yang menyangkut pendapat umum opini publik merupakan aspek yang penting untuk keberhasilan
menciptakan opini publik positif dan pada akhirnya tercipta citra yang baik bagi suatu organisasi maupun perusahaan. Ruslan 2008 kemudian menambahkan
bahwa faktor-faktor yang membentuk opini publik, yaitu dipengaruhinya oleh komponen cognitionkognisi pemahaman atau nalar, affectafeksi perasaan atau
emosi, dan behaviorkonasi kecenderungan bertingkah laku, dan Gambar 1 kemudian mengilustrasikan bagan kerangka pemikiran tersebut.
Gambar 1 . Kerangka Pemikiran
Keterangan : Berhubungan
Tujuan Strategi Pencitraan melalui LPF
Efektivitas Strategi Pencitraan Plantera Fruit Paradise melalui LPF
Citra perusahaan ditentukkan oleh sikap publik sasaran terhadap perusahaan
Ruslan, 2008: • Kognisi pemahaman
• Afeksi perasaan • Konasi kecenderungan berperilaku
Strategi Pencitraan Perusahaan melalui LPF
• Frekuensi Penyampaian • Daya tarik pesan
• Gaya pesan dan pilihan kata • Kelengkapan pesan
Karakteristik Publik Sasaran
Publik Eksternal
• Usia • Jenis kelamin
• Tingkat pendidikan • Tingkat pendapatan
Kredibilitas Perusahaan
2.3 Hipotesis Uji