BAB VII STRATEGI PENCITRAAN PLANTERA FRUIT PARADISE
MELALUI LPF 7.1 Segmentasi
Pasar Produk
Plantera sebagai lokasi agrowisata ingin mencitrakan Plantera Fruit Paradise sebagai kebun agrowisata yang menyediakan buah-buahan tropis unggulan dan
eksotik. Hal ini dapat terlihat dari tagline Plantera Fruit Paradise yaitu “Surga Buah Unggul di Kebun Ngebruk”. Plantera menargetkan segmen konsumen pria
atau wanita, dengan segmen usia remaja hingga lanjut usia dan lebih menekankan pada segmen ekonomi menengah ke atas. Perusahaan juga hingga saat ini hanya
mengincar konsumen yang berasal dari Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan sekitarnya.
Oleh karena masih terbilang baru diluncurkan di masyarakat, Plantera masih menjalani tahap perkenalan dalam siklus hidup produk. Perusahaan masih
membangun brand dan nama perusahaan melalui kualitas produk unggulan yang dihasilkan oleh kebun Plantera. Walaupun produk yang ditawarkan merupakan
produk buah dari varietas unggul namun harga produk buah-buah tropis dari Plantera masih di bawah harga pasar yang dijual di supermarket.
7.2 Strategi Dasar Plantera Fruit Paradise Terhadap Citra Perusahaan 7.2.1 Tujuan Strategi Pencitraan Plantera Fruit Paradise
Plantera dalam usaha mencitrakan kebun agrowisatanya perlu menetapkan beberapa tujuan yang dijadikan dasar penyusunan strategi pencitraan. Beberapa
tujuan strategi pencitraan Plantera Fruit Paradise adalah sebagai berikut: 1.
Membangun kesadaran konsumen terhadap produk wisata dan mengembangkan pasar baru untuk produk wisata.
2. Mengedukasi calon konsumen potensial tentang produk wisata. 3. Meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan dan bertahan terhadap
perusahaan pesaing lainnya. Beberapa tujuan strategi pencitraan yang telah ditetapkan dimaksudkan untuk
memenuhi tujuan utama yaitu jumlah kunjungan serta memperkenalkan nama, brand produk, dan perusahaan itu sendiri di dalam pasar agrowisata. Hal ini
disebabkan Plantera Fruit Paradise masih dalam fase perkenalan dalam siklus
hidup produk. Konsumen-konsumen potensial perlu dibangun kesadaran dan diedukasikan hal-hal berkaitan dengan produk-produk dari Plantera. Selain itu
penting untuk tetap menjaga jumlah kunjungan pengunjung tiap minggu atau perbulannya untuk tetap menjaga keuangan dan keberadaan perusahaan sehingga
Plantera dapat terus bertahan di bidang agrowisata ini.
7.2.2 Strategi Pencitraan Plantera Fruit Paradise Melalui LPF
Plantera dalam kegiatan yang berkaitan dengan publik eksternal perusahaan selalu berupaya mempertahankan reputasi dan citra perusahaan. Selama ini
perusahaan melakukan promosi yang ditujukan untuk membentuk citra dan membangun kesadaran konsumen publik eksternal melalui brosur, leaflet, serta
souvenir berupa sticker, pena, atau kaos. Sejumlah wartawan dari media lokal dan nasional sempat datang dan meliput
Plantera Fruit Paradise. Salah satunya yaitu Trans 7 dan Trans TV serta beberapa koran lokal seperti Seputar Indonesia edisi Jawa Tengah dan DIY serta Suara
Merdeka, koran lokal di Jawa Tengah. Pemerintah Kabupaten Kendal pun ikut mempromosikan Plantera Fruit Paradise sebagai salah satu obyek wisata andalan
Kabupaten Kendal. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga tidak lupa mempromosikan Plantera Fruit Paradise dalam situs resmi Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Jawa Tengah. Promosi di dunia maya secara langsung oleh Plantera awalnya hanya
dilakukan melalui blog pribadi manager agrowisata dan belum mempunyai website pribadi. Hingga pada tahun 2009, laman penggemar fan page Facebook
LPF untuk Plantera Fruit Paradise didaftarkan dan diluncurkan ke dunia maya. LPF Plantera dapat dicari pada kolom pencarian Facebook dengan memasukkan
isian “PLANTERA FRUIT PARADISE NGEBRUK”. Strategi pencitraan melalui LPF ini mendapat perhatian yang cukup besar dari perusahaan karena perusahaan
menilai media virtual merupakan media yang cepat, murah, dan efektif mencapai publik yang diinginkan. Perusahaan juga mempertimbangkan pamor Facebook
yang menjadi situs paling sering dikunjungi oleh pengguna internet Indonesia pada umumnya dan publik sasaran PT. Plantera yang menggunakan internet pada
khususnya.
Pengunjung laman “PLANTERA FRUIT PARADISE NGEBRUK” dapat berinteraksi dengan pengelola LPF Plantera sehingga dapat memperoleh informasi
yang dibutuhkan mengenai kunjungan ke Plantera Fruit Paradise seperti harga paket wisata, lokasi tempat, foto-foto lokasi yang ada di Plantera Fruit Paradise.
Pengunjung dapat meninjau lokasi wisata sebelum datang ke lokasi dengan melihat foto-foto yang disediakan pengelola Plantera Fruit Paradise di LPF
tersebut. Pengunjung juga dapat meninggalkan pertanyaan dan mendapatkan jawaban dari pertanyaan dalam waktu yang relatif singkat. Plantera juga seringkali
memberikan informasi penawaran paket baru dan event-event spesial melalui update status di LPF tersebut. Salah satu contoh pemberitahuan event adalah
sebagai berikut “Ikutan Lomba Melukis FunnY PAintING di Plantera Fruit
Paradise tanggal 17 Oktober 2010 yuuuukk... hanya Rp 30.000,- dapatkan Trophy, Hadiah, Sertifikat, dan Makan Siang untuk
peserta.. Daftarkan ke FONNY - 024 7055-7222 atau 0815-7555- 7222”
1
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap isi LPF dan wawancara kepada pengelola LPF, pesan-pesan dalam LPF Plantera disampaikan rata-rata sekali
dalam 3-4 hari. Pesan dapat dilakukan mengulang pesan sebelumnya atau pesan baru tergantung tujuan penyampaian pesan tersebut. Pengelola LPF akan lebih
sering memberikan pesan kepada fans LPF pada akhir minggu jum’at, sabtu, atau minggu atau menjelang liburan.
Bahasa yang digunakan sebagaian besar adalah Bahasa Indonesia namun cenderung terkesan semi formal. Salah satunya bentuk penulisan yaitu
penggunaan kata “yuuuukk” pada contoh status sebelumnya atau penulisan huruf yang tidak mengikuti aturan EYD Ejaan Yang Disempurnakan. Penulisan
dengan cara tersebut dimaksudkan untuk menghindari kesan formal sehingga dapat mendekatkan hubungan Plantera dengan publik eksternalnya. Contoh
penulisan pesan lainnya yaitu:
1
http:www.Facebook.compagesPlantera-Fruit-Paradise-Ngebruk75334299319, diakses 22 September 2010, pukul 14.13 WIB.
“Jalan ke Mall.. Bosen.. Puter-puter kota.. ntar ngabisin bensin.. mendingan ke PLANTERA aja yuuuuuk.. Lihat pemandangan, lihat
tanaman yang ijo, plus sekarang dah ada wahana ADVENTURE boo.. LETS GO.. Berangkaaaat... coz, hari ini Plantera Fruit
Paradise sudah kembali buka untuk umum...”
2
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 20 orang responden pada hari kerja dan 20 orang responden pada hari libur diperoleh data bahwa responden dalam
penelitian ini memandang bahwa strategi pencitraan yang dilakukan sudah baik. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 9 dan Tabel 10.
Tabel 9. Persentase Responden Hari Kerja berdasarkan Strategi Pencitraan melalui LPF, Plantera Fruit Paradise Ngebruk, 2010.
Kategori Jumlah Persentase
Buruk 12 60,00
Baik 8 40,00
Total 20 100,00
Tabel 10. Persentase Responden Hari Libur berdasarkan Strategi Pencitraan melalui LPF, Plantera Fruit Paradise Ngebruk, 2010.
Kategori Jumlah Persentase
Buruk 4 20,00
Baik 16 80,00
Total 20 100,00
Berdasarkan Tabel 9, responden hari kerja maupun hari libur memandang strategi pencitraan Plantera yang dilakukan melalui LPF belum cukup baik. Hal
ini lebih dikarenakan responden hari kerja yang menilai strategi masih belum cukup baik merasa informasi dalam LPF kurang lengkap seperti tips jalur yang
bisa ditempuh untuk menuju lokasi dan foto-foto yang ditampilkan dirasa masih kurang. Selain itu responden pada hari kerja didominasi responden yang
berpendidikan tinggi dan berpendapatan tinggi sehingga cukup kritis dalam menilai strategi pencitraan yang dilakukan Plantera. Namun, dapat juga ditemukan
sejumlah responden dalam jumlah yang cukup besar yaitu sekitar 40 persen yang menilai strategi pencitraan sudah cukup baik.
2
Ibid.
Sementara itu terdapat pula hasil yang berbeda pada responden hari libur yang ditunjukkan Tabel 10 yaitu sebagian besar menilai strategi pencitraan sudah
cukup baik. Responden menilai informasi yang disampaikan dalam LPF sudah lengkap. Responden dapat mengetahui kondisi obyek wisata sebelum
mengunjunginya. Hal ini dianggap responden merupakan terobosan karena menurut mereka belum ada obyek wisata di Jawa Tengah yang telah
memanfaatkan teknologi seperti Plantera Fruit Paradise. Salah satu responden hari libur, misalnya SR 28 tahun, memandang strategi
pencitraan LPF cukup baik karena melalui LPF dia dapat mengetahui harga paket sehingga bisa dipersiapkan segala macam yang berkaitan dengan kunjungan ke
Plantera Fruit Paradise dengan baik. “Sebelum saya ke Plantera Kebun Buah Plantera-red, saya
browsing dulu di Google dan ternyata ada Facebook-nya. Disitu saya sempat melihat-lihat harga tiket masuknya dan pengen tahu
isinya seperti apa. Sambil saya lihat kesan orang yang pernah datang ke sini. Jadi, saya bisa mempersiapkan perlu bawa uang
berapa dan bawa apa saja bersama keluarga.”
Beberapa responden juga menyatakan bahwa mereka merasa foto-foto yang ditampilkan di LPF masih kurang menarik sehingga kurang menyakinkan mereka
untuk datang ke Plantera. Responden juga merasa informasi seperti jadwal musim buah dan fasilitas yang dimiliki tidak dicantumkan di tempat yang tetap dalam
LPF sehingga mudah hilang karena tergeser pesan yang baru. Walaupun begitu responden tetap datang berkunjung karena sudah mengetahui harga paket
sehingga mudah direncanakan untuk berwisata jika dibandingkan dengan obyek
wisata sejenis.
BAB VIII EFEKTIVITAS STRATEGI PENCITRAAN PLANTERA FRUIT