responden hari kerja yang menilai kredibilitas perusahaan berbeda dapat memiliki aspek kognisi yang berbeda pula.
Kemudian, pada Tabel 42 disajikan hasil uji Rank Spearman antara kredibilitas perusahaan yang dinilai responden hari libur dengan aspek kognisi
dan disertakan pula hubungan keduanya. Tabel 42. Presentase Responden Hari Libur menurut Kredibilitas Perusahaan dan
Aspek Kognisi, Plantera Fruit Paradise Ngebruk, 2010.
Kredibilitas Perusahaan Aspek Kognisi
Total Rendah Tinggi
Negatif 100,00
0,00 100,00
Positif 55,56
44,44 100,00
Keterangan: r = 0,272 Sig. 2-tailed = 0,246
Pada responden hari libur, ditemukan signifikansi 0,246 0,05 maka H diterima. Hal ini berarti bahwa pada kelompok responden hari libur tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara kredibilitas perusahaan dengan aspek kognisi. Responden hari kerja yang menilai kredibilitas Plantera secara baik biasanya
juga memiliki informasi yang cukup mengenai Plantera sehingga secara tidak langsung aspek kognisi juga cukup tinggi. Selain itu pada responden hari kerja
didominasi oleh responden yang berpendidikan tinggi dan berpendapatan tinggi sehingga aktivitas mencari informasi mengenai Plantera cukup banyak dilakukan
oleh mereka dibandingkan dengan responden hari libur. Sementara itu yang terjadi pada responden hari libur walaupun respondennya heterogen namun data yang
didapatkan cenderung homogen sehingga sulit untuk mencari hubungan khususnya pada kedua variabel yang bersangkutan yaitu kredibilitas perusahaan
dan aspek kognisi
10.1.2 Hubungan antara Kredibilitas Perusahaan dengan Aspek Afeksi
Hubungan antara kredibilitas perusahaan dengan efektivitas aspek afeksi dapat diketahui melalui uji Rank Spearman. Dalam penelitian ini, aspek afeksi
dihubungkan dengan perangkat dari kredibilitas perusahaan yaitu kredibilitas perusahaan. Uji Rank Spearman kemudian dilakukan untuk menganalisis apakah
publik sasaran yang menilai kredibilitas perusahaan yang berbeda juga memiliki aspek afeksi yang berbeda. Tabel 43 menyajikan hasil uji Rank Spearman antara
kredibilitas perusahaan yang dinilai responden hari kerja dengan aspek afeksi dan hubungan keduanya.
Tabel 43. Presentase Responden Hari Kerja menurut Kredibilitas Perusahaan dan Aspek Afeksi, Plantera Fruit Paradise Ngebruk, 2010.
Kredibilitas Perusahaan Aspek Afeksi
Total Buruk Baik
Negatif 100,00
0,00 100,00
Positif 25,00
75,00 100,00
Keterangan: r = 0,612 Sig. 2-tailed = 0,004
Berdasarkan Tabel 43, terdapat hubungan antara kredibilitas perusahaan dengan aspek afeksi pada kelompok responden hari kerja. Hal ini dapat dibuktikan
dengan uji signifikansi yaitu signifikasi 0,004 0,05, sehingga H ditolak. Nilai
korelasi juga mendekati satu 0,612 yang berarti hubungan antara ”kredibilitas perusahaan” dan ”aspek afeksi” cukup erat. Dengan kata lain, responden hari kerja
yang menilai kredibilitas perusahaan berbeda dapat memiliki aspek afeksi yang berbeda pula.
Kemudian, pada Tabel 44 disajikan hasil uji Rank Spearman antara kredibilitas perusahaan yang dinilai responden hari libur dengan aspek afeksi dan
disertakan pula hubungan keduanya. Tabel 44. Presentase Responden Hari Libur menurut Kredibilitas Perusahaan dan
Aspek Afeksi, Plantera Fruit Paradise Ngebruk, 2010
Kredibilitas Perusahaan Aspek Afeksi
Total Buruk Baik
Negatif 100,00
0,00 00,00
Positif 11,11
88,89 100,00
Keterangan: r = 0,667 Sig. 2-tailed = 0,001
Hasil yang didapat pada responden hari libur pada Tabel 44 yaitu adanya hubungan antara kredibilitas perusahaan dengan aspek afeksi. Hal ini dibuktikan
dengan signifikasi 0,001 0,05, sehingga H ditolak dan berarti ada hubungan
signifikan antara kredibilitas perusahaan dengan aspek afeksi. Berdasarkan hasil signifikansi dan sajian pada tabulasi silang hubungan kedua variabel menunjukkan
hasil yaitu pada responden hari libur yang menilai kredibilitas perusahaan secara
berbeda memiliki aspek afeksi yang berbeda pula. Selain itu, koefisien korelasi yang mendekati satu 0,667 menandakan hubungan antara “kredibilitas
perusahaan” dan “aspek afeksi” juga cukup erat. Responden yang menilai kredibilitas secara negatif dapat dikarenakan oleh
suatu hal yang membuat responden tersebut merasa kecewa. Oleh karena rasa kekecewaan tersebut, aspek afeksi responden tersebut juga ikut menjadi buruk
terhadap perusahaan dan produknya. Lain halnya dengan responden yang menilai kredibilitas perusahaan secara positif yang biasanya telah memiliki kepercayaan
terhadap apapun yang dihasilkan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, responden yang menilai kredibilitas perusahaan secara positif cenderung memiliki aspek
afeksi yang baik dibandingkan dengan responden yang menilai kredibilitas perusahaan secara negatif. Hal ini berlaku pada kedua kelompok responden.
10.1.3 Hubungan antara Kredibilitas Perusahaan dengan Aspek Konasi