3. Wilayah Administratif, adalah wilayah yang batas-batasnya ditentukan
berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik seperti provinsi, kabupatenkota, desa kelurahan dan RTRW.
4. Wilayah Perencanaan, merupakan wilayah yang memperlihatkan koherensi
atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan harus cukup besar untuk pengambilan keputusan investasi berskala ekonomi,
mampu mengubah indutrinya sendiri dengan tenaga kerja yang ada, mempunyai kesamaan struktur ekonomi, mempunyai minimal satu titik
pertumbuhan growth point, menggunakan suatu
cara pendekatan
perencanaan pembangunan dan masyarakat dalam wilayah tersebut mempunyai kesadaran terhadap persoalan wilayahnya.
2.1.2 Teori Pusat Pelayanan
Teori pusat-pusat pelayanan merupakan suatu teori struktur tata ruang yang menjadi kerangka acuan bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
dalam rangka penyebaran fasilitas pelayanan. Masalah fasilitas pelayanan, baik yang menyangkut aspek tata ruang maupun kualitas dan jumlah, berkaitan erat
dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tiga konsep dasar yang tercakup dalam pusat pelayanan adalah pemusatan
dan fungsi pemusatan, batas ambang serta hierarki. Adanya pemusatan prasarana dan sarana pelayanan di daerah inti dapat diperoleh sedikitnya tiga keuntungan,
yaitu penggunaan berbagai fasilitas pelayanan akan menjadi lebih intensif daripada tidak dipusatkan, fasilitas pelayanan akan berfungsi lebih efisisen dan
berbagai kelembagaan seperti koperasi dan perbankan dapat berfungsi dengan baik Dusseldorf, 1971.
Fungsi utama pusat pelayanan adalah sebagai tempat pemusatan barang dan jasa bagi penduduk. Tiga fungsi pusat pelayanan yaitu fungsi pelayanan,
fungsi pemukiman dan fungsi ekonomi. Suatu pusat pelayanan akan memiliki sejumlah sarana dan prasarana sosial ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
penduduk baik yang bermukim di daerah inti maupun di daerah belakangnya Dusseldorf, 1971.
2.1.3 Teori Pusat Pertumbuhan
Pusat Pertumbuhan growth poles dapat diartikan secara fungsional dan secara geografis. Secara fungsional, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi
konsentrasi kelompok usaha atau cabang industri yang karena sifat hubungannya memiliki unsur kedinamisan sehingga mampu menstimulasi kehidupan ekonomi
baik ke dalam maupun ke luar daerah belakangnya. Secara geografis, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi yang banyak memiliki fasilitas dan kemudahan
sehingga menjadi daya tarik pole of attraction. Sementara menurut Richardson dalam Sjafrizal 2008, empat karakteristik
pusat pertumbuhan adalah: 1.
Adanya sekelompok kegiatan ekonomi yang terkonsentrasi pada lokasi tertentu;
2. Konsentrasi kegiatan ekonomi tersebut mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi yang dinamis dalam perekonomian;
3. Terdapat keterkaitan input dan output yang kuat antara sesama kegiatan
ekonomi pada pusat tersebut; dan 4.
Dalam kelompok kegiatan tersebut terdapat sebuah indutri induk yang mendorong pengembangan kegiatan ekonomi pada pusat tersebut.
2.2 Penelitian Terdahulu