Dari Tabel 4.8 ditunjukkan bahwa Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan dengan potensi perdagangan, hotel dan restoran yang tertinggi. Hal ini
dikarenakan posisi Kecamatan Bogor Tengah yang merupakan pintu masuk Kota Bogor dari Jalan Tol Jagorawi serta keberadaan Terminal Antar Kota
Baranangsiang. Di kecamatan ini juga terdapat Kebun Raya Bogor yang menjadi tujuan wisata utama Kota Bogor sehingga memicu munculnya fasilitas-fasilitas
pendukung pariwisata disekitarnya berupa pertokoan, hotel dan restoran. Kecamatan Bogor Tengah memiliki fasilitas perdagangan yang terdiri dari
7 pusat perbelanjaanmall, banyak pertokoan, KUD, mini market dan toko kelontong. Selain itu Kecamatan Bogor Tengah juga memiliki fasilitas hotel dari
kelas melati hingga hotel bintang 4. Hotel berbintang yang dekat dengan tempat wisata Kebun Raya Bogor yaitu Hotel Salak bintang 4, Hotel Sahira, Hotel
Pangrango 2 dan Hotel Santika bintang 3, Hotel Permata bintang 2, Hotel New Mirah dan Hotel Pangango 1 bintang 1. Pusat perbelanjaan yang ada di
Kecamatan Bogor Tengah meliputi Plaza Bogor Suyakencana, Botani Squae, Bogor Trade Mall, Bogor Junction, Taman Topi Square, Pusat Grosir Bogor, dan
Plaza Jembatan Merah. Sedangkan untuk restoran dan kedai makanan pun kecamatan ini memiliki jumlah yang tidak sedikit.
4.2.4 Hirarki Ketersediaan Fasilitas Umum
Analisis hirarki ketersediaan fasilitas umum menunjukkan ketersediaan dan penyebaran fasilitas-fasilitas tersebut pada masing-masing kecamatan. Secara
garis besar, fasilitas umum dapat dibedakan ke dalam fasilitas sosial seperti
fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas ibadah dan fasilitas hiburan dan olahraga, fasilitas ekonomi meliputi sarana yang menunjang perekonomian seperti
pasar, bank dan sebagainya, fasilitas transportasi meliputi kemudahan akses ke pusat kota dan kualitas jalan, fasilitas telekomunikasi berupa ketersediaan telepon
umum, wartel, warnet dan kantor pos, dan fasilitas pemerintahan berupa kantor- kantor pemerintahan seperti kantor kelurahan, kantor kecamatan dan kantor
walikota. Untuk menginventarisir fasilitas yang dimiliki oleh setiap kecamatan
digunakan analisis skalogram. Hasil analisis scalogram kecamatan-kecamatan di Kota Bogor dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 4.9 menunjukkan peringkat ketersediaan fasilitas umum di masing-masing kecamatan di Kota Bogor. Dari Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa
kecamatan Bogor Tengah menduduki peringkat pertama dengan jumlah fasilitas umum yang dimiliki sebanyak 3.876 fasilitas. Hal ini dikarenakan Bogor Tengah
merupakan sentra perekonomian Kota Bogor dimana terdapat tiga pasar besar yaitu Pasar Bogor, Pasar Kebon KembangPasar Anyar dan Pasar Induk Jambu
Dua, bank dan sebagainya. Tabel 4.9 Jumlah dan Peringkat Fasilitas Umum di Kota Bogor
Kecamatan Jumlah Fasilitas
Peringkat Fasilitas Bogor Selatan
1.961 6
Bogor Timur 2.086
5 Bogor Utara
2.573 4
Bogor Tengah 3.876
1 Bogor Barat
3.203 2
Tanah Sareal 2.774
3 Sumber: BPS Kota Bogor, 2011, diolah
Tabel 4.10 menunjukkan peringkat ketersediaan fasilitas umum menurut jenis fasilitas masing-masing kecamatan di Kota Bogor. Banyaknya fasilitas
pendidikan tertinggi adalah Kecamatan Bogor Tengah, kemudian Kecamatan Tanah Sareal pada peringkat kedua dan peringkat ketiga adalah Kecamatan Bogor
Utara. Banyaknya jumlah murid yang mampu ditampung oleh sekolah-sekolah yang ada di kecamatan Bogor Tengah juga menyebabkan fasilitas pendidikan
menduduki peringkat teratas di Kota Bogor. Demikian juga, banyaknya fasilitas transportasi dan fasilitas ekonomi yang tinggi mendukung Kecamatan Bogor
Tengah menempati peringkat tertinggi dalam ketersediaan fasilitas umum.
Tabel 4.10. Analisis Ketersediaan Fasilitas Umum menurut Jenis Fasilitas Kota Bogor Tahun 2011.
Kec am
atan Fas
ilit a
s Pen
d id
ik an
Fas ilit
a s
Keseh atan
Fas ilit
a s
T ran
sp o
rtasi
Fas ilit
a s
E k
o n
o m
i
Fas ilit
a s
Pem er
in tah
an Fas
ilit a
s
T elek
o m
u n
ik asi
Fas ilit
a s
I b
ad ah
Fas ilit
a s
Hib u
ran OR
Bogor Selatan 6
4 4
6 2
1 1
2 Bogor Timur
5 6
5,5 2
6 6
6 6
Bogor Utara 3
5 3
3 5
4 2
5 Bogor Tengah
1 3
1 1
3 3
5 3
Bogor Barat 4
1 2
4 1
2 3
1 Tanah Sareal
2 2
5,5 5
4 5
4 2
Sumber: BPS Kota Bogor, 2011, diolah
Dari analisis hirarki diatas, dapat dilihat bahwa: Kecamatan Bogor Selatan memiliki sumber daya pertanian yang paling besar, industri yang cukup banyak,
namun memiliki sumber daya manusia terendah. Luas lahan pertaniannya baik sawah maupun non sawah mencapai 1361,4 km
2
atau hampir 47 persen dari luas wilayahnya. Industri terbesar di kecamatan Bogor Selatan adalah PT Muara
Krakatau yang menyerap sekitar 1786 pekerja, disusul PT Coat Rejo Industry yang memproduksi benang jahit dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 419
orang. Jika dilihat dari ketersediaan fasilitas, fasilitas yang harus mendapat perhatian yang sangat tinggi adalah peningkatan fasilitas pendidikan dan fasilitas
Sumber : BPS Kota Bogor Gambar 4.1. Potensi Fasilitas Umum menurut Kecamatan di Kota Bogor
ekonomi. Fasilitas pendidikan sangat diperlukan untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas yang akan menjadi aspek utama dalam pengelolaan sumber
daya yang tinggi, selain juga fasilitas pendidikan merupakan salah satu alasan masyarakat untuk bermukim di suatu wilayah. Fasilitas ekonomi diperlukan untuk
membantu pengelolaan sumber daya selain juga sebagai daya tarik pemukiman. Kecamatan Bogor Timur memiliki sumber daya pertanian yang cukup
sedikit, yaitu hanya didukung oleh sektor perikanan air deras di kelurahan Katulampa. Potensi industri di kecamatan ini didukung oleh dua perusahaan yaitu
PT Unitex Tbk. yang menyerap 870 pekerja dalam memproduksi kain bahan kemeja dan PT Nutrifood yang memproduksi minuman mampu menyerap 341
tenaga kerja. Kualias sumber daya manusia di kecamatan Bogor Timur menduduki peringkat keempat. Dilihat dari sisi fasilitas, kecamatan ini menduduki
hampir semua fasilitas di peringkat terakhir. Hal ini harus mendapat perhatian yang serius dari pemerintah, terkait peruntukkan kecamatan Bogor Timur sebagai
kawasan pemukiman. Kecamatan Bogor Utara menduduki peringkat pertama dalam potensi
industri seperti telah disebutkan sebelumnya, industri yang ada di kecamatan ini mampu menyerap ratusan bahkan ribuan pekerja. Sumber daya pertanian yang ada
di kecamatan ini berasal dari perikanan air tenang dan perikanan ikan keramba. Dari sisi sumber daya manusia, kecamatan Bogor Utara menduduki peringkat
kedua. Hal ini tidak lepas dari fasilitas pendidikan yang menduduki peringkat ketiga. Dari segi fasilitas, fasilitas yang perlu mendapat perhatian serius adalah
fasilitas kesehatan dan fasilitas ekonomi untuk mendukung kecamatan Bogor utara sebagai wilayah pemukiman, perdagangan dan jasa
Kecamatan Bogor Tengah memiliki sumber daya pertanian yang sangat sedikit di semua sub sektor pertanian. Begitu pula dengan potensi industri yang
juga sedikit yaitu industri roti Bogor Permai dan Galuh Sari yang masing-masing hanya menyerap sebanyak 88 pekerja. Keunggulan kecamatan Bogor Tengah
adalah pada sisi sumber daya manusia berkualitas dan fasilitas yang paling lengkap diantara kecamatan lainnya. Hal ini sesuai peruntukkan kecamatan Bogor
Tengah sebagai pusat perdagangan dan jasa yang didukung perkantoran, terlihat dari banyaknya bank, hotel, pasar dan pertokoan.
Industri besar yang ada di Kecamatan Bogor Barat adalah CV Pintu Mas yang memproduksi baju dan celana dan mampu menyerap sebanyak 875 pekerja.
Dilihat dari segi sumber daya manusia berkualitas kecamatan ini menduduki peringkat ketiga. Dari segi fasilitas yang dimiliki, hampir semua fasilitasnya
sudah memadai. Fasilitas yang masih harus ditingkatkan adalah fasilitas pendidikan dan fasilitas ekonomi agar mampu mendukung kecamatan Bogor
Barat sebagai kawasan pemukiman dan mendukung pengelolaan sumber daya
yang ada.
Sebagai kecamatan yang terjauh dari pusat kota, fasilitas pendidikan, dan fasilitas kesehatannya telah memadai. Fasilitas yang harus mendapat perhatian
ekstra adalah fasilitas transportasi, fasilitas ekonomi, dan fasilitas telekomunikasi. Peningkatan fasilitas-fasilitas tersebut untuk menunjang kecamatan Tanah Sareal
sebagai pemukiman. Kualitas penduduk kecamatan ini menduduki peringkat ke 5
namun kepadatan penduduknya menempati peingkat kedua, hal ini berarti kecamatan ini memiliki daya tarik sebagai permukiman namun kualitas
penduduknya masih belum memadai. Potensi industri kecamatan ini menduduki peringkat kedua karena di kecamatan Tanah Sareal ada PT Busana Perkasa yang
memproduksi pakaian jadi mampu menyerap sebanyak 1910 pekerja yaitu di Kelurahan Tanah Sareal, PT Goodyear Indonesia yang mempoduksi ban mampu
menyerap sebanyak 869 pekerja, PT Troas Indah Abadi yang juga memproduksi pakaian jadi mampu menyerap 680 pekerja dan CV. Panca Karya Makmur yang
memproduksi celana dari bahan denim mampu menyerap 688 pekerja bertempat
di Kelurahan Kedungwaringin.
4.3 Analisis Hubungan Potensi Wilayah