Penduduk usia kerja yang berkualitas merupakan salah satu sumber daya wilayah. Sebanyak 66 persen penduduk usia produktif di Kecamatan Bogor
Tengah berpendidikan SMA ke atas, hal ini menggambarkan tenaga kerja berkualitas banyak tersedia karena akses pendidikan mudah didapatkan di
kecamatan ini. Sedangkan di Bogor Selatan, hanya 37 persen penduduk usia produktifnya yang berpendidikan SMA ke atas, hal ini disebabkan oleh daya
tampung sekolah-sekolah di kecamatan ini lebih rendah dibandingkan kecamatan- kecamatan lain.
Tabel 4.4 Penduduk Usia Kerja menurut Kecamatan di Kota Bogor Tahun 2010 Kecamatan
Jumlah penduduk
Persentase Penduduk Usia Kerja Berpendidikan SMA ke atas
Peringkat kependudukan
Bogor Selatan 174.127
37 6
Bogor Timur 86.308
50 4
Bogor Utara 152.053
60 2
Bogor Tengah 102.057
66 1
Bogor Barat 200.127
57 3
Tanah sareal 182.410
44 5
Sumber: BPS Kota Bogor, 2011, diolah
4.1.3 Struktur Perekonomian Wilayah
Dilihat dari Produk Domestik Regional Buto PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2009, sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran yaitu sebesar 38,04 persen, disusul sektor Industri Pengolahan sebesar 25,57 persen. Sektor Pertanian hanya menyumbang
sebesar 0,20 persen. Sub sektor yang memberi sumbangan terbesar adalah sub sektor perdagangan besar dan eceran yaitu sebesar 31,72 persen. Sub sektor
terbesar industri pengolahan adalah industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki yaitu sebesar 17,89 persen. Nilai PDRB selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.5 Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku 2009 Jutaan Rupiah
No. Sektor
PDRB Berlaku Distribusi Persentase
1. Pertanian
24.008,43 0.20
a. Tanaman Bahan Makanan
16.378,12 0.14
b. Tanaman Perkebunan
26,60 0.00
c. Peternakan dan Hasil-hasilnya
4.433,86 0.04
d. Kehutanan
0,00 0.00
e. Perikanan
3.169,84 0.03
2. PertambanganPenggalian
207,34 0.00
a. Minyak dan Gas Bumi
0,00 0,00
b.Pertambangan Non Migas 0,00
0,00 c.
Penggalian 207,34
0,00 3.
Industri Pengolahan 3.044.078,40
25,57 a.
Industri Migas 0,00
0,00 b.
Industri Non Migas 3,044,078.40
25,57 1.Makanan, Minuman dan Tembakau
508,155.58 4,27
2. Tekstil, Brg. Kulit Alas Kaki 2,129,500.61
17,89 3. Brg. Kayu Hasil Hutan Lainnya
43,141.94 0,36
4. Kertas dan Barang Cetakan 0.00
0,00 5. Pupuk, Kimia Brg dari Karet
363,280.28 3,05
6. Semen Brg. Galian Bukan Logam 0.00
0,00 7. Logam Dasar Besi dan Baja
0.00 0,00
8. Alat Angkutan, Mesin Peralatannya 0.00
0,00 4.
Listrik, Gas Air 245.221,37
2,06 a.
Listrik 132.367,73
1,11 b.
Gas Kota 82.778,46
0,70 c.
Air Bersih 30.075,18
0,25 5.
Bangunan 653.511,28
5,49 6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran 4.528.576,95
38,04 a.
Perdagangan Besar dan Eceran 3.722.609,11
31,27 b.
Hotel 66.618,92
0,56 c.
Restoran 739.348,92
6,21 7.
Pengangkutan dan Komunikasi 1.719.767,35
14,45 a.
Pengangkutan 1.429.651,88
12,01 b.
Komunikasi 290.115,47
2,44 8.
Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan 1.216.482,77
10.22 a.
Bank 366.449,98
3.08 b.
Lembaga Keuangan selain Bank 272.822,65
2.29 c.
Jasa Penunjang Keuangan 0,00
0.00 d.
Sewa Bangunan 322.492,19
2.71 e.
Jasa Perusahaan 254.717,95
2.14 8.
Jasa-Jasa 472.745,77
3.97 a.
Pemerintah Umum 171.910,78
1.44 b.
Swasta 300.834,99
2,53 PDRB
11.904.599,66 100
Sumber: BPS Kota Bogor, 2010
4.2 Analisis Hirarki Potensi Wilayah