III. METODOLOGI PENELITIAN
2.5. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari bagian Akademis POLBAN serta data pendukung yang merupakan data primer
persepsi dalam bentuk kuesioner. Data sekunder adalah mahasiswa POLBAN jurusan Rekayasa angkatan 20052006 dan 20062007 meliputi 11 program studi.
Sedangkan responden data primer adalah mahasiswa angkatan 20052006 yang sudah lulus, sebagian mahasiswa yang mengalami kegagalan DO, serta
angkatan 20062007 yang masih bertahan. Dengan metode pengambilan sampling stratifikasi.
3.1.1 Definisi Peubah-peubah yang Diamati
Untuk lebih memperjelas pengertian peubah penjelas dan peubah respon outcome variable yang diamati dalam penelitian ini, maka di bawah ini
disajikan beberapa definisi operasional peubah dan cara mengukurnya. 1.
Daya tahan mahasiswa Pada analisis survival, peubah tak bebas atau peubah respon dalam
penelitian ini adalah waktu daya tahan mahasiswa dengan jenis peubah kontinu. Sedangkan pada regresi logistik biner, peubah respon adalah
kategori biner yakni mahasiswa tidak berhasil DO dengan kategori nilai 1 dan mahasiswa berhasil tidak DO dengan kategori nilai adalah 0.
Peubah ini diukur semenjak mahasiswa terdaftar sebagai mahasiswa POLBAN secara akademis, sampai terjadinya perubahan status akademis
DOtidak DO selama kurun waktu 2 dua tahun atau 4empat semester. Satuan pengukurannya adalah semester. Mahasiswa dikatakan gagal
failure jika status akademik mahasiswa mengalami perubahan dari mahasiswa aktif menjadi gagal tidak berhasil DO. Sedangkan
mahasiswa dikatakan berhasil success jika mahasiswa aktif sampai waktu penelitian berakhir.
2. Jenis Kelamin
Dari penelitian-penelitian sebelumnya diperoleh kesimpulan bahwa peubah penjelas jenis kelamin diduga mempengaruhi daya tahan
mahasiswa. Mahasiswa POLBAN khususnya Rekayasa didominasi oleh kaum laki-laki, terutama untuk program studi teknik Mesin, teknik Sipil,
teknik Elektro, teknik Listrik, teknik Telkom, teknik Aeronautika, teknik Refrigrasi dan teknik Energi. Tetapi pada program studi teknik Komputer
dan teknik kimia, persentase mahasiswa laki-laki pada umumnya hampir berimbang dengan mahasiswa perempuan. Pengelompokkannya adalah
jenis kelamin laki-laki diberi nilai kategori 1 dan nilai kategori 0 untuk perempuan.
3. Jenis SLTA
Mahasiswa politeknik jurusan rekayasa berasal dari SMU dan SMK. Dalam hal ini SMK yang dimaksud adalah STM. Materi Ujian masuk
yang dihadapi mereka sama, yaitu Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Padahal kurikulum SMK dan SMU sangat berbeda, terutama
untuk mata pelajaran Matematika. Hal ini yang melatarbelakangi anggapan bahwa asal SLTA jenis SLTA diduga berpengaruh terhadap keberhasilan
studi mahasiswa POLBAN. Pengelompokkannya adalah mahasiswa dengan latar belakang SMU di beri nilai kategori 1, sedangkan mahasiswa
berlatar belakang SMK diberi nilai kategori 0. 4.
Status SLTA Peubah penjelas lainnya yang diduga berpengaruh terhadap keberhasilan
studi mahasiswa POLBAN adalah status SLTA yang dikelompokkan kedalam dua kategori yakni, mahasiswa asal SMU SMK berstatus negeri
diberi nilai kategori 1 dan mahasiswa asal SMUSMK berstatus swasta diberi nilai 0.
5. Asal Daerah
Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung cukup heterogen, mereka berasal dari seluruh wilayah Nusantara. Tetapi sejak di beberapa daerah banyak
didirikan politeknik-politeknik baik negeri maupun swasta dengan berbagai program studi, maka calon mahasiswa lebih memilih mendaftar
di daerahnya daripada harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk ke Bandung. Maka dari itu sampai saat ini mahasiswa POLBAN lebih banyak
berasal dari Bandung dan daerah Jawa Barat. Walaupun masih ada beberapa yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan wilayah
Sumatra . Oleh karena itu peubah penjelas asal daerah dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam daerah wilayah Bandung yang dikategorikan
dengan angka 1, dan wilayah di luar Bandung dikategorikan dengan angka 0.
6. NEM Nilai Ebtanas Murni. Hasil evaluasi nilai SMU secara nasional dinyatakan dalam bentuk Nilai
Ebtanas Murni yang terdiri dari 4 mata pelajaran. Sedangkan Nilai Ebtanas Murni untuk SMK terdiri dari 7 mata pelajaran. Maka
pengelompokkannya didasarkan pada nilai rata-rata NEM. Nilai rata-rata NEM ini merupakan data kontinu kuantitatif jadi tidak dikelompokkan.
7. Nilai Ujian Masuk Politeknik mata pelajaran Matematika
Seleksi Ujian masuk Politeknik Negeri Bandung pada tahun 20052006 dan 20062007 menggunakan sistem GCE Graduate Competence
Examination . Proses ujiannya dibagi menjadi dua yakni kompetensi dan
sistem seleksi , untuk memperoleh calon mahasiswa yang berpotensi
disertai minat yang tinggi terhadap bidang yang ada di POLBAN. Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka calon mahasiswa diberi kesempatan
3 kali dalam mengikuti ujian masuk. Dalam hal ini bukan berarti tiap calon mahasiswa diharuskan mengikuti ketiga ujian tersebut, melainkan
memberi kesempatan pada tiap calon untuk memperbaiki hasil ujiannya, bila yang bersangkutan tidak berada pada kondisi prima saat ujian
sebelumnya. POLBAN telah bekerja sama dengan Politeknik di Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Jadi peminat yang berasal dari daerah lain dapat
mengikuti ujian di luar Bandung. Passing grade digunakan untuk menentukan bahwa peserta uji layak untuk masuk ke proses seleksi . Bagi
peserta yang belum layak masuk ke proses seleksi nilai uji masih lebih rendah dari passing grade, maka dapat memperbaiki nilainya dengan
mengikuti ujian berikutnya . Adapun mata pelajaran yang diujikan pada sistem GCE ini meliputi Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa
Inggris. Dimana dalam penilaian untuk Rekayasa, Matematika memiliki penilaian dengan bobot tertinggi. Ujian dilakukan selama satu hari.
Khusus untuk calon mahasiswa jurusan Komputer, ujian dilakukan selama 2 hari dimana hari kedua para calon mahasiswa harus menghadapi
Psikotest Test Aptitude. Nilai Ujian Masuk Politeknik diduga berpengaruh terhadap daya tahan mahasiswa. Oleh karena itu Nilai Ujian
Masuk ini dimasukkan sebagai variabel penjelas dalam penelitian ini. Pengelompokkan nilai ujian matematika didasarkan pada nilai rata-rata
ujian matematika keseluruhan. Nilai matematika ini merupakan data kontinu kuantitatif jadi tidak dikelompokkan.
8. Nilai indeks prestasi IP semester satu Indeks Prestasi adalah prestasi akademik yang dicapai mahasiswa yang
merupakan nilai tiap mata kuliah yang diambil pada semester satu dengan memperhitungkan jumlah kredit mesing-masing mata kuliah. Indeks
semester satu sangat berkaitan dengan daya tahan mahasiswa. Karena mahasiswa yang mempunyai nilai tinggi di semester satu, mempunyai
kecenderungan memiliki daya tahan di semester berikutnya. Mengingat input mahasiswa POLBAN adalah siswa SMU dan SMK yang mempunyai
kurikulum berbeda sebelumnya, maka semester 1satu berisikan muatan materi SLTA secara umum dengan tujuan menyamakan presepsi antara
mahasiswa dengan latar belakang SMU dan mahasiswa dengan latar belakang STM. Matematika adalah salah satu mata kuliah yang merupakan
konsepsi dasar keteknikan, sehingga berdasarkan pengamatan di tiap
program studi, mahasiswa yang mempunyai nilai konsep dasar keteknikan tinggi Matematika , Fisika, Kimia biasanya mempunyai kecenderungan
lanjut ke semester berikutnya. Nilai IP semester 1 ini juga merupakan data kontinu atau data kuantitatif, jadi dalam penelitian ini tidak mengalami
pengelompokkan. 9.
Pendidikan Ayah Ayah sebagai kepala keluarga mempunyai peranan besar dalam memberi
motivasi dalam perkembangan pendidikan anaknya. Menurut penelitian sebelumya diperoleh hasil bahwa latar belakang pendidikan orang tua
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar di perguruan tinggi. Oleh karena itu dalam penelitian ini tingkat pendidikan ayah termasuk sebagai
salah satu peubah penjelas yang diamati. Tingkat pendidikan ayah dibagi kedalam kategori : 1 SD,SMP 2 SLTA 3 Perguruan Tinggi diploma,
sarjana, dan Pascasarjana. 10.
Pendidikan Ibu Pada dasarnya seorang ibu mempunyai tugas yang cukup berat dalam
keluarga, selain mengurus rumah tangga juga berperanan besar dalam membesarkan anak-anaknya. Seorang ibu dengan tingkat pendidikan tinggi
akan mempunyai wawasan yang berbeda dalam mengurus dan mebesarkan anak-anaknya dibandingkan dengan ibu rumah tangga dengan pendidikan
rendah. Oleh karena ada dugaan bahwa tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap keberhasilan studi mahasiswa POLBAN. Tingkat
pendidikan ibu dimasukkan sebagai salah satu peubah penjelas yang diamati dan dikelompokkan sama dengan tingkat pendidikan ayah.
11. Pekerjaan Ayah
Keberhasilan mahasiswa dalam menyelesaikan kuliahnya tentu saja tidak terlepas dari dukungan orang tua dalam hal ini ayah baik secara moril
maupun materil. Orang tua yang berhasil menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi selain di latar belakangi oleh kemampuan anaknya juga
didukung dengan ketersediaan dan. Ayah sebagai kepala rumah tangga, yang bertugas mencari nafkah mempunyai peranan besar atas ketersedian
dana tersebut. Oleh sebab itu jenis pekerjaan ayah diduga memberi pengaruh terhadap keberhasilan pendidikan mahasiswa POLBAN. Tingkat
pekerjaan ayah dalam penelitian ini dimasukkan sebagai peubah penjelas dan dikelompokkan ke dalam katagori : 1 PNS 2 Pegawai Swasta 3
Wiraswasta 4 Pensiunan 5 Lain-lain. 12.
Pekerjaan Ibu Pada saat ini tidak sedikit wanita berkeluarga mempunyai profesi sebagai
pegawai atau karyawan suatu perusahaan. Selain membantu ekonomi keluarga, alasan lain wanita bekerja adalah tuntutan karir. Seorang ibu
yang berprofesi pegawai atau karyawan suatu perusahaan tentu saja harus pandai mengatur waktu disamping waktu mengurus rumah tangganya
keluarganya. Waktu mengurus rumah tangga dan anak-anaknya bagi ibu yang bekerja akan berbeda dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
Oleh karena itu diduga bahwa jenis pekerjaan ibu berpengaruh terhadap keberhasilan studi mahasiswa POLBAN. Pada penelitian ini jenis
pekerjaan ibu dimasukkan sebagai salah satu peubah penjelas dengan pengelompokkan sebagai berikut : 1 PNS 2 Pegawai Swasta 3
Wiraswasta 4 Pensiunan 5 Ibu rumah tangga. 13.
Program Studi Politeknik Negeri Bandung terdiri dari 2 dua jurusan, yakni Rekayasa
dan Tata Niaga. Fokus dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Rekayasa. Rekayasa sendiri mempunyai 11 program studi meliputi : 1
teknik Telekomunikasi, 2 teknik Listrik, 3 teknik Elektro, 4 teknik Mesin, 5 teknik Energi, 6 teknik Refrigrasi, 7 teknik Komputer, 8
teknik Kimia, 9 teknik Aeronautika, 10 teknik Konstruksi Sipil, dan 11 teknik Konstruksi Gedung. Pemilihan jurusan Rekayasa sebagai objek
yang diamati dalam penelitian ini didasarkan pada persentase mahasiswa
gagal DO yang relatif lebih tinggi dibandingkan mahasiswa jurusan Tata Niaga.
14. Status Ketersensoran
Pada analisis survival, peubah bernilai 1 merupakan indikasi untuk pengamatan yang tidak tersensor dan bernilai 0 untuk pengamatan yang
tersensor. Data daya tahan mahasiswa dikatakan tersensor apabila mahasiswa tidak mengalami kegagalan DO sampai waktu penelitian
berakhir semester 4. Sedangkan apabila selama kurun waktu penelitian mahasiswa mengalami kegagalan DO, maka dikatakan data tidak
tersensor pengamatan lengkap. Karena informasi mengenai waktu ketahanan daya tahan mahasiswa dalam studi selama periode penelitian
dapat diketahui. Secara garis besar Tabel 3 akan memberi informasi lebih jelas mengenai peubah-peubah penjelas yang diamati,
Tabel 3 Peubah-peubah Penjelas yang Diamati
Notasi Peubah Kategori
X1 Jenis kelamin
1. Laki-laki 0 perempuan X2
Jenis SLTA 1 SMU 0 SMK
X3 Status SLTA
1 Negeri 0 Swasta X4
Asal Daerah 1 Bandung 0 Luar Bandung
X5 NEM rata-rata
X6 Nilai matematika
X7 IP semester 1
X8 Pendidikan Ayah
1 SD,SMP 2 SLTA 3 Perguruan Tinggi X9
Pendidikan Ibu 1 SD,SMP 2 SLTA 3 Perguruan Tinggi
X10 Pekerjaan Ayah
1 PNS 2 Swasta 3 Wiraswasta 4 Pensiunan 5 Lain-lain
X11 Pendidikan Ibu
1 PNS 2 Swasta 3 Wiraswasta 4 Pensiunan 5 Lain-lain
X12 Program Studi
1teknik Telkom 2teknik Listrik 3teknik Elektro 4 teknik Mesin 5 teknik Energi
6 teknik Refrigrasi 7 teknik Komputer 8 teknik Kimia 9 teknik Aeronautika
10 teknik Konstruksi sipil 11 teknik Konstruksi Gedung
3.2. Metode Penelitian